Demo Buruh di Palembang

Protes UMP Sumsel 2024 Naik Rp 52.696, Massa Demo Buruh di Palembang Bakar Keranda

Protes Upah Minimum Provinsi Sumsel 2024  naik Rp 52.696, massa demo buruh di Palembang membakar keranda depan Kantor Gubernur.

Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/LINDA TRISNAWATI
Protes Upah Minimum Provinsi Sumsel 2024  naik Rp 52.696, massa demo buruh di Palembang membakar keranda depan Kantor Gubernur, Senin (27/11/2023). 

"Kita akan koordinasikan dengan Pj Gubernur Sumsel secepatnya," katanya.

Sebelumnya, ratusan buruh di Sumatera Selatan (Sumsel) melakukan aksi demo menolak kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) Sumsel yang sudah ditetapkan sebesar Rp 52 ribu, Senin (27/11/2023).

Aksi demo buruh digelar di depan Kantor Gubernur Sumsel dengan turut keranda sebagai simbol matinya keadilan. 

"Kita menolak upah murah," kata Kordinator Aksi Ramlianto saat melakukan orasi di Depan Kantor Gubernur Sumsel.

Menurutnya, ada beberapa tuntutan yang diajukan para pekerja/buruh terhadap kenaikan UMP Sumsel tahun 2024 yang hanya sebesar 1,5 persen atau Rp 52.696.

Untuk itu menolak upah murah dan menuntut kenaikan UMP Sumsel Tahun 2024 dan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) tahun 2024 se-Sumsel sebesar 15 persen.

Lalu, menuntut Gubernur Sumsel dan/atau Bupati/Walikota se-Sumsel untuk memberikan subsidi pangan kepada pekerja/buruh formal maupun Informal sebesar Rp 300 ribu atau beras 20 Kg per/bulan. 

Kemudian, menuntut pencabutan Undang-undang nomor 06 tahun 2023 tentang Penetapan PERPPU nomor 02/2022 tentang Cipta Kerja menjadi Undang-undang.

Menuntut Pencabutan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 36 tahun 2021 tentang Pengupahan sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 51 tahun 2023.

Menolak data BPS yang digunakan dalam menetapkan kenaikan Upah Minimum dikarenakan berdasarkan hasil survey yang tidak merefleksikan data sebenarnya para pekerja/buruh.

"Apabila tuntutan-tuntutan tersebut tidak dipenuhi ataupun tidak ditindak-lanjuti, maka seluruh pekerja/buruh bersama rakyat akan kembali melakukan aksi unjuk rasa atau demonstrasi dengan massa yang lebih besar," katanya 

Baca berita lainnya langsung dari google news

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved