Citizen Journalism

Penanganan Mengatasi Anak yang Pemalu

Anak adalah anugerah terindah yang diberikan Allah SWT kepada kita sebagai penyejuk hati, sebagai pelengkap dalam berumah tangga.Bagi yang telah mem

Editor: Moch Krisna
Shutterstock
Ilustrasi anak pemalu 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Anak adalah anugerah terindah yang diberikan Allah SWT kepada kita sebagai penyejuk hati, sebagai pelengkap dalam berumah tangga.

Bagi yang telah mempunyai anak sangat bersyukur karena masih banyak diluarsana pasangan hidup yang belum memiliki anak.

Mereka sangat mengharapkannya, mereka banyak mencoba berbagai cara untuk mendapatkan anak.

Anak adalah tanggung jawab orang tua yang mana tanggung jawab ini didasarkan atas motivasi cinta kasih

Secara sadar orang tua mengemban kewajiban untuk mengasuh, memelihara, mendidik, melindungi dan membina anak sampai dia mampu berdiri sendiri (dewasa) baik secara fisik sosial maupun moral.

Menurut undang-undang perlindungan anak, negara kesatuan republik Indonesia menjamin kesejahteraan tiap-tiap warga negaranya, termasuk perlindungan terhadap hak anak yang merupakan hak asasi manusia.

Bahwa anak adalah amanah dan karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang didalamnya melekat harkat dan martabat sebagai bangsa manusia seutuhnya

Bahwa anak adalah tunas, potensi, dan generasi muda penerus cita-cita perjuangan bangsa, memiliki peran strategi dan mempunyai ciri dan sifat khusus yang menjamin kelangsungan eksistensi bangsa dan negaranya pada masa depan

Bahwa agar setiap anak kelak mampu memikul tanggung jawab tersebut, maka ia harus mendapatkan kesempatan yang seluas-luasnya untuk tumbuh dan berkembang secara optimal,baik fisik, mental maupun sosial dan berakhlak mulia.

Ibnu Qayyim menuturkan bahwa“ Barang siapa yang dengan sengaja tidak mengajarkan apa yang bermanfaat bagi anaknya dan meninggalkan begitu saja berarti dia telah melakukan suatu kejahatan yang sangat besar.

Kerusakan pada anak kebanyakan datang dari sisi orang tua yang meninggalkannya dan tidak mengajarkan mereka kewajiban yang beragama.

Allah SWT berfirman dalam surat At-taghabun15 :“ Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalahc obaan bagimu, dan di sisi Allah lah pahala yang besar”

Anak menurut pandangan islam adalah amanah yang diletakkan pada pundak orang tua.

Rasulullah SAW pernah menyebutkan dalam hadits tentang kondisi anak terlahir suci dan orang tua hanyalah penentu keadaannya.

Yang artinya“ Setiapanak yang dilahirkan diatas fitrah (suci) kedua orang tuanya lah yang menjadikan Yahudi, Majusi atau Nasrani. (HR Bukharidan Muslim).

Ada berbagai macam kondisi perilaku anak-anak.Dimana salah satunya adalah memiliki perilaku insecure atau pemalu.

Rasa malu yang ada secara terus menerus dapat membuat anak menjadi seseorang yang pemalu.

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai anak yang memiliki sikap pemalu.

Sedangkan orang tua mengingikan anaknya menjadi anak yang berani, percaya diri untuk bersosialisasi dengan baik dan memiliki banyakteman.

Apakah Anak Pemalu itu ?

Aisyah adalah anak yang berusia 5 tahun.Sekarang ia bersekolah di Taman Kanak-Kanak. Di sekolah ia selalu menyendiri, jika ada teman yang mendekatinya ia hanya diam.

Dirumah, apabila ada tamu yang datang ia selalu berlari ke kamar.Terkadang tanpa sebab ia menangis, dan ternyata setelah diselidiki ia menginginkan sesuatu tapi tidak berani bicara kepada orang tuanya.

Anak yang pemalu adalah anak yang bereaksi secara negative terhadap stimulus baru serta menarik diri terhadap stimulus tersebut (Berk, 2000).Pada anak yang pemalu, stimulus baru secara cepat membangkitkan amigdala (struktur otak dalam atau inner brain structure yang mengontrol reaksi menghindar) dan hubungannya dengan cerebral cortex dan system saraf simpatis yang membuat tubuh bersiap-siap untuk bertindak menghadapi ancaman.

Anak yang pemalu sering menghindari orang lain dan biasanya mudah merasa takut, curiga, hati-hati dan ragu-ragu untuk melakukan sesuatu.

Mereka menarik diri dalam berhubungan dengan orang lain dan dalam situasi sosial, mereka biasanya tidak mengambil inisiatif dan banyak diam. Dalam situasi yang sulitanak yang pemalu akan menarik diri dan sering meninggalkan tempat.

Anak yang pemalu sering sadar akan dirinya sendiri, berkomunikasi secara buruk, dan tidak menggambarkan dirinya dengan baik. Mereka sering merasa tidak nyaman, merasa cemas, gelisah dan ingin meninggalkan situasi sosial.

Anak yang pemalu sering mempunyai pengalaman yang kurang dalam keterampilan sosial. Mereka kurang menunjukkan minat terhadap orang lain, tidak melakukan dan menerima komunikasi dan perhatian dari orang lain.

Penanganan Atasi Anak yang Pemalu

Dalam hal ini yang harus orang tua lakukan untuk mengatasi anak yang pemalu adalah:

  • Mendukung dan memberi reward terhadap sosialisasi yang dilakukan anak. Orang tua sebaik nya memberikan  senyuman atau komentar saat anak bermain atau berbicara kepada teman.
  • Mendukung kepercayaan diri dan sikap yang wajar anak.Anak sebaiknya didukung dan dipuji untuk kepercayaan dirinya dan tindakannya yang wajar oleh orang tuanya.
  • Menyediakan suasana yang hangat dan penuh penerimaan. Orang tua harus menghargai kmandirian anak, dengan demikian mereka merasa dapat diterima.
  • Melatih keterampilan sosial pada anak.Ajari anak untuk memberi dan menerima pujian, tersenyum, menganggukkan kepala, mengucapkan terimakasih (jika diberi/dibantu sesuatu), maaf (jika melakukan kesalahan) dan tolong (jika meminta bantuan).
  • Menyediakan agen sosialisasi untuk anak. Orang tua sebaiknya memberikan 1 atau 2 teman untuk bermain.
  • Membantu kegiatan yang merangsang anak  untuk bereaksi.Dengan cara mendorong anak untuk berkomunikasi melalui sesuatu kegiatan.
    Harapannya adalah kita sebagai  orang tua harus bisa mendukung kepercayaan diri anak, menciptakan suasana hangat, melatih keterampilan sosialnya sehingga anak merasa percaya  diri dalam melakukan sesuatu yang diinginkan. Jangan sia-siakan apa yang dititipkan oleh Allah SWT.

Sayangilah, lindungilah, bimbinglah apa yang dianugerahkan oleh Allah SWT kepada kita. Karena anak adalah aset masa depan orang tua kelakbaik itu untuk di dunia dan di akhirat.

(Citizen Journalism/Sukarni, S.Pd Guru TK Julian Palembang)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved