seputar islam

Dalil dan Penjelasan Ulama Mengapa Kita Harus Menghormati dan Memuliakan Guru Lengkap dengan Caranya

Barang siapa memuliakan orang alim (guru) maka ia memuliakan aku. Dan barang siapa memuliakan aku maka ia memuliakan Allah

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
Grafis MG Tribunsumsel.com/Dimas/Rafli
Dalil dan Penjelasan Ulama Mengapa Kita Harus Menghormati dan Memuliakan Guru Lengkap dengan Caranya 

TRIBUNSUMSEL.COM ---Dalil dan Penjelasan Ulama Mengapa Kita Harus Menghormati dan Memuliakan Guru.


Guru adalah orang yang mengetahui ilmu (alim/ulama/termasuk guru), dialah orang yang takut kepada Allah SWT.

Allah berfirman dalam Dalil Alquran :


وَمِنَ النَّاسِ وَالدَّوَآبِّ وَالۡاَنۡعَامِ مُخۡتَلِفٌ اَ لۡوَانُهٗ كَذٰلِكَ ؕ اِنَّمَا يَخۡشَى اللّٰهَ مِنۡ عِبَادِهِ الۡعُلَمٰٓؤُا ؕ اِنَّ اللّٰهَ عَزِيۡزٌ غَفُوۡرٌ

“Dan demikian (pula) di antara manusia, makhluk bergerak yang bernyawa dan hewan-hewan ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya).

Di antara hamba-hamba Allah yang takut kepada-Nya, hanyalah para ulama. Sungguh, Allah Mahaperkasa, Maha Pengampun.” (Q.S. Al-Fathir:28).

Hadits Rasulullah tentang guru, salah satunya adalah:


وقال النبي صلى الله عليه وسلم: من أكرم عالما فقد أكرمني، ومن أكرمني فقد أكرم الله، ومن أكرم الله فمأواه الجنة

Artinya:

Barang siapa memuliakan orang alim (guru) maka ia memuliakan aku. Dan barang siapa memuliakan aku maka ia memuliakan Allah. Dan barang siapa memuliakan Allah maka tempat kembalinya adalah surga (Kitab Lubabul Hadits).

Berikut adalah  berbagai penjelasan ulama dan ahli fiqih yang menjadi alasan dan pedoman kita mengapa kita harus menghormati dan memuliakan guru,

 

Agama Islam menekankan kepada umatnya betapa penting menghormati dan memuliaan guru.

Baik itu guru dalam ilmu pengetahuan umum, guru dalam ilmu keterampilan, apa lagi guru yang mengajarkan ilmu agama.


Memuliakan seorang guru adalah sebuah keharusan.

Sayidina Ali bin Abi Thalib ra dalam sebuah riwayat menyatakan diri sebagai budaknya seorang guru yang telah mengajarinya, meskipun hanya satu huruf.

Menantu Rasulullah saw tersebut lebih lanjut menegaskan bahwa diri beliau siap dimerdekakan atau dijual sebagai hamba sahaya oleh gurunya. Kisah ini menyiratkan betapa agung derajat seorang guru. Murid wajib taat dan memuliakannya.

وَأَمَّا تَوَاضُعُهُ لِلْعُلَمَاءِ فَوَاجِبٌ عَلَيْهِ , إِذْ أَرَاهُ الْعِلْمَ ذَلِكَ

Adapun sikap tawadhu’ atau rendah hati kepada ulama hukumnya wajib, alasanya dikarenakan seorang guru telah mengenalkan ilmu kepadanya.

Pernyataan ini mengisyaratkan bahwa seorang murid harus berbakti dan menghormati kepada guru yang pernah mengajarkan ilmu dan nasihat kehidupan maupun yang lain sebagai kunci kesuksesan dan kemanfaatan ilmu yang ia miliki.

 

Dalam agama Islam menghormati guru adalah suatu kewajiban.

Mereka merupakan sosok yang harus selalu kita muliakan karena memiliki peran penting dalam kehidupan. Guru juga tidak hanya orang-orang yang secara langsung mengajarkan kita, akan tetapi juga semua orang yang telah mendedikasikan hidupnya untuk menuntun umat.


Kenapa kita semua harus menghargai guru?

Karena mereka telah mengajarkan ilmu kepada kita. Jika tidak ada jasa mereka kita semua akan tersesat dalam kebodohan, atau minimal akan selalu merasa benar dengan kebodohan yang kita lakukan. Guru dan ulama perlu dihormati juga karena mereka adalah pewaris Nabi.


Guru merupakan pewaris Nabi, karena lewat jasa guru wahyu dan ilmu Nabi diteruskan kepada manusia. Mereka juga termasuk orang yang mengenalkan kita kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad sebagai Rasul-Nya.

Iman Al-Ghazali mengistimewakan guru dengan sifat kesucian, kehormatan, dan kedudukan guru setelah para Nabi.

Beliau juga menegaskan bahwa seorang yang berilmu dan kemudian bekerja dengan ilmunya, maka dialah orang yang dinamakan besar di bawah kolong langit ini, ia ibarat matahari yang menyinari orang lain dan ia sendiri pun harum.

Siapa saja yang bekerja di bidang pendidikan, maka sesungguhnya ia telah memilih pekerjaan yang terhormat dan yang sangat penting, maka hendaknya ia memelihara adab dan sopan santun dalam tugasnya ini.

Seorang penuntut ilmu tidak akan memperoleh ilmu, dan tidak dapat mengambil manfaat dari ilmu tersebut, kecuali dengan menakzimkan ilmu dan para ahlinya. Artinya seorang penuntut ilmu harus memuliakan dan menghormati guru jika ingin memperoleh ilmu.

“Seseorang tidak akan sampai pada suatu tujuan kecuali dengan penghormatan dan tidak akan terjatuh kecuali dengan meninggalkan penghormatan,” Kata Imam Az-Zamuzi dalam karangannya Ta’lim Al Muta’allim.


Imam Az-Zamuzi juga mengatakan, penghormatan itu lebih utama dari ketaatan. Menurut beliau tidakkah kita melihat bahwa seseorang tidak kafir dengan kemaksiatan dan dapat kafir dengan meninggalkan penghormatan. Di antara wujud memulaikan ilmu adalah dengan memahami pentingnya menghormati guru.

Imam Zamuzi meyampaikan bagaimana teladan Khalifah Ali bin Abi Thalib memberikan suatu penghormatan kepada seseorang yang telah mengajarinya satu hal meski sedikit.

Ali bin Abi Thalib berkata, “Aku adalah hamba cahaya bagi orang yang mengajariku satu huruf, jika mau dia boleh menjualku dan jika mau dia membebaskanku.”

Menurut Imam Az-Zamuzi, sesungguhnya orang yang telah mengajarimu satu huruf yang kamu butuhkan dalam urusan agama, sejatinya dialah bapakmmu dalam agama.

Dilansir dari Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, cara berbakti kepada guru di antaranya:

a. Rendah hati, sopan, dan menghargai guru karena guru adalah orangtua di sekolah.

b. Mengucapkan salam apabila bertemu dengannya.

c. Memerhatikan dan mendengarkannya, baik di dalam maupun di luar kelas.

d. Melaksanakan serta mematuhi perintah dan nasehatnya dengan ikhlas.

e. Mendoakan guru 

f. Berbuat baik kepada guru meski tidak lagi mengajari kita

Itulah Dalil dan Penjelasan Ulama Mengapa Kita Harus Menghormati dan Memuliakan Guru Lengkap dengan Caranya.

 

Baca juga: Arti Yarfaillahullazina Amanu Minkum Wallazina Utul Ilma Darajāt, Ayat-ayat Alquran tentang Guru

Baca juga: Dua Doa yang Jangan Sampai Dilupakan Saat Dihadapkan Cobaan atau Musibah, Lengkap dengan Artinya

Baca juga: Arti Wala Tamsyi Fil Ardimaraha Surat Al-Isra Ayat 37 Janganlah Kamu Berjalan di Bumi dengan Sombong

Baca juga: Arti La Takhof Wala Tahzan Innallaha Maana, Nasihat dari Alquran, Jangan Takut dan Jangan Bersedih

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved