Berita Muratara
Kisah Pilu Remaja Penyandang Disabilitas Tewas Kebakaran di Muratara, Tak Berhasil Diselamatkan
Musibah kebakaran rumah yang dialami Sudani (53) di Desa Srijaya Makmur, Kecamatan Nibung, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), amat memilukan.
Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Shinta Dwi Anggraini
Laporan Wartawan TribunSumsel.com, Rahmat Aizullah
TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Musibah kebakaran rumah yang dialami Sudani (53) di Desa Srijaya Makmur, Kecamatan Nibung, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), amat memilukan.
Selain kehilangan tempat tinggalnya, Sudani harus merelakan anak perempuannya yang masih berusia 15 tahun ikut terbakar dalam rumah hingga meninggal dunia.
Diketahui, korban meninggal dunia tersebut adalah penyandang disabilitas.
Rumahnya yang terbuat dari papan berukuran tak terlalu besar kini rata dengan tanah setelah habis dilahap api.
Kebakaran yang terjadi Sabtu (11/11/2023) lalu pada waktu subuh itu berlangsung begitu cepat.
Sudani menceritakan, saat kejadian, dirinya sedang ke masjid tak jauh dari rumahnya untuk melaksanakan sholat Subuh.
Baca juga: Dibantu Keluarga, Siti Marbiah Ibu Diusir Anak Angkat di Banyuasin Akhirnya Bisa Kembali ke Rumah
Sementara di rumahnya saat itu ada istri dan dua anak perempuannya kembar, dimana satu di antaranya penyandang disabilitas.
Sebenarnya, Sudani dan istrinya Carini (46) memiliki seorang anak laki-laki dan dua anak perempuan kembar.
Anak laki-lakinya bernama Suwito (29), sedangkan dua putri kembarnya yaitu Shelva Aniba (15) dan Shelvi Rupita (15).
Namun saat kejadian, Suwito sedang tidak tidur di rumahnya itu.
"Anak saya yang laki kebetulan tidur di rumah bos tempatnya kerja, jadi cuma ada istri saya sama Shelva dan Shelvi," kata Sudani kepada TribunSumsel.com, Minggu (13/11/2023).
Salat Subuh berjamaah di masjid tak jauh dari rumahnya memang sudah menjadi rutinitas Sudani.
Tak ada firasat sama sekali, seperti biasanya pada Subuh saat kejadian itu Sudani keluar rumah untuk ke masjid dengan mengunci pintu dari luar.
"Saya kunci dari luar itu bukan saya gembok, cuma saya kaitkan saja tempat kuncinya itu, sudah biasa seperti itu," ujar Sudani.
Menurut cerita anaknya yang selamat bernama Shelva Aniba, api tiba-tiba muncul dari bagian tengah rumahnya.
Karena dia sadar pintu depan terkunci dari luar, Shelva lalu keluar melewati pintu jendela untuk membuka pintu depan.
Shelva berusaha menyelamatkan ibunya yang kebetulan sedang sakit dan menolong kembarannya yang menyandang disabilitas.
Sang ibu sudah berupaya ingin mengangkat Shelvi yang menyandang disabilitas untuk dibawa keluar rumah.
Namun api dengan cepat membesar, bahkan tangan kanan ibunya sempat terkena jilatan api, sehingga nyawa anak malang itu tak terselamatkan.
Anak perempuannya bernama Shelvi Rupita (15) meninggal dunia ikut terbakar dalam peristiwa tersebut.
"Istri saya memang lagi sakit, dia tidak kuat mengangkat Shelvi, tangannya saja sudah kena api," ujar Sudani sembari mengusap matanya yang berkaca-kaca.
Sudani mengungkapkan, anaknya Shelvi Rupita mengalami kelainan fisik bukan dari lahir, tetapi karena sakit saat masih bayi berumur 8 bulan.
"Dia waktu umur 8 bulan kena step, panas tinggi, kejang-kejang, sudah diobati, akhirnya jadi begitu.
Sehari-hari dia hanya duduk-duduk saja di rumah, tidak ada ada aktivitas, tidak bicara, diam saja," cerita Sudani.
Kebakaran rumah Sudani diduga akibat hubungan arus pendek atau korselting listrik.
Selain menghabisi seisi rumahnya, ada dua sepeda motor butut milik Sudani kini tinggal puing-puing.
"Motor ada dua, kursi roda, habis, kalau uang ada tapi tidak banyak, cuma ada uang yang disimpan dalam lemari untuk belanja saja, tidak banyak, ijazah anak saya juga hangus," kata Sudani.
Sementara itu, Kepala Desa Srijaya Makmur, Debby Irawan mengatakan turut prihatin atas musibah yang menimpa warganya tersebut.
Kata dia, sudah banyak orang-orang darmawan memberikan bantuan, termasuk dari anggota DPRD dan pemerintah daerah setempat.
Begitu juga dari pihaknya sebagai pemerintah desa akan mengupayakan bantuan pembangunan rumah baru untuk keluarga Sudani.
"Sudah ada yang mau ngasih seng, mau ngasih batu bata, ngasih papan, macam-macam, nanti untuk batu koralnya, pasir, semen dan lain-lain itu akan kami upayakan," kata Debby.
Sedang Beli Rokok, Petani di Muratara Dibacok Tetangganya Sendiri, Pelaku Langsung Kabur |
![]() |
---|
Mobil Ambulans Partai NasDem Kecelakaan dengan Motor Pelajar di Muratara, Terbalik dan Ringsek |
![]() |
---|
Tak Kuat Menajak, Truk Mundur Karena Rem Blong, Tabrak Pemotor di Muratara, 2 Orang Luka Serius |
![]() |
---|
Selidiki Tambang Emas Ilegal di Muratara, Polisi Temukan Alat Penambang yang Ditinggalkan |
![]() |
---|
Saat Warga Tertidur Lelap, 1 Rumah di Muratara di Hangus Terbakar, Kerugian Ratusan Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.