Berita Palembang

Anggota Komisi V DPR RI Ishak Mekki Prihatin Kondisi Terminal Karya Jaya, Ungkap Integrasi Antarmoda

Anggota Komisi V DPR RI Fraksi Demokrat Ishak Mekki mengungkap keprihatinannya terhadap Terminal A Karya Jaya Palembang, ungkap intergrasi intermoda.

TRIBUN SUMSEL/ARIEF BASUKI
Anggota Komisi V DPR RI Fraksi Demokrat Ishak Mekki mengungkap keprihatinannya terhadap Terminal A Karya Jaya Palembang. Ishak Mekki saat mendengarkan penjelasan dari Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Sumsel Denny Michel Adlan, Senin (13/11/2023). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Anggota Komisi V DPR RI Fraksi Demokrat Ishak Mekki mengungkap keprihatinannya terhadap kondisi Terminal A Karya Jaya Palembang.

Berdiri di atas lahan sekitar 5,5 hektare dan sudah habiskan dana ratusan miliar rupiah, nyatanya Terminal A Karya Jaya Palembang saat ini sepi.

Hal ini diungkapkan Ishak Mekki saat yang melakukan kunjungan kerja (Kunker) Ishak dalam pemantauan padat karya di Terminal Tipe A Karya Jaya, Senin (13/11/2023).

"Terminal ini sudah diserahkan Pemprov maupun kota ke pusat untuk penanganan terminal. Namun, sampai sekarang belum ada perubahan. Sekarang belum ada mobil yang masuk kembali ke terminal, " kata Ishak.

Dijelaskan mantan Wakil Gubernur Sumsel ini, dirinya sudah menyampaikan ke ruang dengar pendapat dengan kementerian terkait, untuk menata kembali terminal tipe A yang ada, dengan harapan terminal yang ada di Sumsel bisa dibenahi.

"Jadi, bagaimana supaya terminal ini direncakan ulang keseluruhan terutama di bagian depannya, serta fasilitas lainnya seperti kamar mandi, ruang tunggu dan sebagainya. Ini butuh ekstra dana untuk pemeliharaan terminal agar berfungsi dengan baik, dan kita akan dorong kementrian untuk melakukan perbaikan ini," bebernya.

Baca juga: Pj Walikota Palembang Ratu Dewa Jadi Duta QRIS, Komitmen Dorong Transaksi Digital

Diterangkan Ishak, adanya perbaikan dan pelayanan terminal, pastinya membawa dampak ekonomi yang baik termasuk bagi semua pedagang akan datang.

"Bukan hanya padat karya, tapi harapannya redesain (perencanaan ulang) untuk menata kembali terminal, kenapa terminal tidak berfungsi. Kalau kejauhan atau masalah lain, termasuk kenapa PO tidak mau, " ungkapnya, jika PO dari 30 saat ini tinggal 5 lagi.

Ditambahkan Ishak, jangka panjang ke depan diharapkan ada intergrasi intermoda juga mulai dari transportasi sungai dengan darat, serta perbaikan infrastruktur jalan, maupun penerangan.

Mengingat terminal A Karya Jaya salah satu pintu gerbang masuk kota Palembang yang dilalui jalan lintas dan tol.

"Sayang jika sepi terus, terminal ini sudah habis ratusan milyar, dengan lahan besar 5,5 hektar, " paparnya, seraya hal ini juga hampir terjadi di terminal yang ada di Sumsel.

Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Sumatera Selatan (Sumsel) Denny Michel Adlan menyambut baik arahan anggota Komisi V Ishak Mekki, di sela-sela kesebukan beliau masih bisa meluangkan waktu untuk hadir melihat kondisi terminal dan kegiatan padat karya.

"Hari ini kita sudah berdiskusi dengan beliau masukkan ke kami banyak sekali, terutama dalam rangka pemanfaatan yang optimal terhadap terminal yang cukup luas ini. Jadi ke depan paling tidak melakukan perencanaan kemudian juga melakukan sosialisasi terkait dengan fungsi dari terminal terhadap perusahaan otobus PO yang sudah beroperasi. Jadi kami akan tindaklanjuti dan semoga harapan kami beliau juga bisa mendukung terkait dengan program yang tadi disampaikan," tandasnya.

Dilanjutkan Denny, jika untuk loket memang saat ini jumlahnya sudah diminimalkan , mengingat hampir semua penggunanya udah melalui online pembelian tiket, seperti didaerah lain di pulau Jawa.

Jadi berdasarkan data produksinya sedikit menurun namun dari pemulihan covid itu naik, nah biasanya lonjakan-lonjakan itu minatnya itu adalah dari angkutan lebaran.

Selain itu, tumbuhnya travel mungkin mengakibatkan terminal itu jadi kurangi diminati.

"Tapi yang pasti ke depannya kita terus meningkatkan fasilitas yang mana itu untuk memberikan kenyamanan kepada masyarakat misalnya dengan memberikan ruang tunggu yang bagus fasilitas segala macam, itu yang benar-benar yang baik terus kemudian juga ya kita ciptakan satu ekonomi baru di sini. Sehingga memang bukan hanya sekedar nunggu mau naik terus, tapi akhirnya bisa melakukan aktivitas ekonomi di sini dan memang harusnya seperti itu, " tuturnya.

Selain itu, untuk menggerakkan ekonomi di terminal, pastinya akan dilakukan upaya, salah satunya peningkatan fasilitas ataupun tak menutup kemungkinan terminal bisa jadi rest area bagi kendaraan besar yang beristirahat, mengingat pintu tol dan jalan lintas yang banyak dilalui kendaraan.

"Khusus di sini sebenarnya di sini cukup potensial pertama dia pintu gerbang dari Palembang dekat dengan pintu tol keluar, kemudian di sini lokasinya perpindahan antar modalnya integrasinya cukup baik di belakang ada yang kereta terus kemudian ada angkutan jalannya berupa bus, dan bisa mungkin nanti kedepannya berkembang ini untuk menyambung kepada feeder ke LRT. Jadi saya rasa di sini cukup potensi itu opsi satu opsi dua bisa dilaksanakan menjadi rest area bagi truk-truk yang melintas banyak yang berhenti di pinggir jalannya kan cukup mengganggu ya mungkin bisa dialihkan mereka beristirahat di dalam sini, " pungkasnya.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved