Pelajar di Prabumulih Keracunan Makanan

Puluhan Pelajar Prabumulih Keracunan Makanan Masih Dirawat di RS, Dinkes Aktifkan PSC 119

Dari total 138 pelajar SD IT dan SMP IT Islahul Ummah Prabumulih keracunan makanan masih ada puluhan dirawat di sejumlah rumah sakit.

Penulis: Edison | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/EDISON
Salah satu pelajar yang dirawat di RSUD Prabumulih, Jumat (10/11/2023). Dari total 138 pelajar SD IT dan SMP IT Islahul Ummah Prabumulih yang keracunan makanan dirawat di rumah sakit, sebanyak 98 orang sudah pulang ke rumah masing-masing. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH - Dari total 138 pelajar SD IT dan SMP IT Islahul Ummah Prabumulih yang keracunan makanan dirawat di rumah sakit, sebanyak 98 orang sudah pulang ke rumah masing-masing.

Masih ada puluhan pelajar keracunan makanan di Prabumulih dirawat di sejumlah rumah sakit di kota tersebut. 

"Jadi pasien pelajar yang keracunan sudah banyak yang pulang, update data terbaru kami sudah banyak berangsur pulih," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Pemkot Prabumulih, dr Hesti Wisianingsih melalui Kabid Kesehatan Masyarakat, Djoko Listiano SKM kepada wartawan, Jumat (10/11/2023).

Djoko menjelaskan, total 138 pasien pelajar keracunan makanan tersebut dengan rincian di RS Bunda sebanyak 70 pelajar dan 51 pelajar sudah pulang sehingga tinggal 19 pelajar lagi yang masih dirawat inap dan menjalani perawatan.

"Untuk di RSUD Prabumulih itu ada 52 pelajar yang dirawat dan setelah menjalani perawatan sebanyak 48 orang sembuh dan pulang. Sedangkan sebanyak 4 pelajar masih di rawat inap dan menjadi pantauan kita," jelasnya.

Baca juga: Wanita Muda di Palembang Laporkan Akun Pinjol ke Polisi, Tak Terima Foto Disebar ke Media Sosial

Lalu untuk di Rumah sakit Pertamina, Djoko mengaku ada 14 pelajar yang dirawat di sana dan kemungkinan sore ada yang menyusul pulang ke rumah. "Kita terus memantau para pasien baik yang masih di rumah sakit maupun yang sudah pulang," ujarnya.

Djoko mengimbau seluruh orang tua pelajar yang anaknya telah pulang dari rumah sakit agar menghubungi pihaknya jika ada hal yang perlu penanganan terhadap anak.

"Jadi kalau misal ada apa-apa setelah pulang, keluarga bisa menghubungi layanan PSC 119 sehingga petugas kami bisa segera ke rumah warga tersebut," bebernya seraya mengatakan PSC 119 selalu standby.

Disinggung mengenai sampel kue sus yang diduga menjadi penyebab ratusan pelajar keracunan, Djoko mengaku telah dikirim untuk dilakukan pemeriksaan.

"Kalau untuk sampel dari air melalui lab kepada sendiri. Jadi kan ada dua yakni Kimia dan bakteri, untuk kimia mungkin sore ini selesai dan kalau untuk hasil pemeriksaan bakteri kemungkinan 2-3 hari kedepan hasilnya," bebenya.

Lebih lanjut Djoko menambahkan untuk sampel makanan (kue sus) dan bahan pembuat dikirim untuk diperiksa di Balai laboratorium teknik kesehatan lingkungan Palembang.

"Akan butuh waktu maksimal 5 hari karena akan diinkubasi dan karena di Palembang kita menunggu, jika sepi maka akan cepat pemeriksaan tapi kalau lama kita harus Andri dulu," tambahnya.

Makan Kue Sus

Sebelumnya, dari total 725 orang siswa SD dan SMP Islam Terpadu Islahul Ummah Kota Prabumulih yang mengkonsumsi Snack Kue Sus, sedikitnya 120 orang pelajar lebih dirawat di sejumlah rumah sakit kota Prabumulih, Kamis (8/11/2023).

 

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved