Berita Ogan Ilir

Ekshumasi Bongkar Makam Bayi di Ogan Ilir Meninggal Usai Disuntik Bidan, 14 Saksi Diperiksa

Bayi bernama Agustus meninggal dunia pada 20 Agustus lalu akibat pendarahan setelah disuntik diambil sampel darah oleh bidan desa.

Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/AGUNG DWIPAYANA
Bayi bernama Agustus meninggal dunia pada 20 Agustus lalu akibat pendarahan setelah disuntik diambil sampel darah oleh bidan desa. Polisi melakukan ekshumasi bongkar makam bayi korban dugaan malpraktik di Desa Belanti, Kecamatan Tanjung Raja, Ogan Ilir digelar Kamis (9/11/2023). 

TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA - Ekshumasi bongkar makam bayi korban dugaan malpraktik di Desa Belanti, Kecamatan Tanjung Raja, Ogan Ilir digelar Kamis (9/11/2023).

Bayi bernama Agustus meninggal dunia pada 20 Agustus lalu akibat pendarahan setelah disuntik diambil sampel darah oleh bidan desa.

Pantauan di makam Agustus yang hanya berjarak sekitar 30 meter dari rumahnya, Kamis (9/11/2023) pukul 09.45, tim forensik dari Rumah Sakit Polri M Hasan Palembang Polda tiba di lokasi.

Dengan mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap, tim forensik masuk ke area makam Agustus yang ditutup kain dan terpal.

Hanya polisi dan tim forensik yang diperkenankan masuk ke area ekshumasi.

Ekshumasi adalah proses penggalian mayat atau pembongkaran kubur untuk mencari keadilan. Mayat yang digali selanjutnya diperiksa oleh tim kedokteran forensik.

Baca juga: Kejaksaan Geledah Rumah Kadishub Prabumulih dan Kasubag Keuangan, 100 Pegawai Diperiksa

Jika proses autopsi dilakukan langsung setelah kematian, ekshumasi dilakukan ketika jenazah telah dikuburkan.

Sekitar pukul 11.30, proses ekshumasi jenazah Agustus selesai dilakukan dan tim forensik belum dapat bicara banyak.

Dokter spesialis forensik dari Rumah Sakit Polri M Hasan Palembang, dr. Indra Sakti Nasution mengatakan pihaknya telah mengambil sampel tubuh bayi Agustus.

"(Setelah ekshumasi) ada pemeriksaan laboratorium dulu," kata Indra ditemui usai ekshumasi.

Indra menambahkan, dirinya tak dapat memastikan berapa lama proses pemeriksaan laboratorium.

"Untuk berapa lamanya, tergantung yang meriksa di sana (laboratorium). Kalau sudah selesai, kita kasih tahu ke kuasa hukum keluarga," ujar Indra.

Ibunda bayi Agustus, Asiah menuturkan, buah hatinya itu meninggal dunia setelah disuntik oleh seorang bidan desa pada pertengahan Agustus lalu.

"Waktu itu saya lahiran anak keempat dengan dibantu bidan tradisional, pas tanggal 17 Agustus. Setelah lahir normal, alhamdulillah anak saya sehat," kata Asiah ditemui di lokasi ekshumasi.

Sehari setelah melahirkan, Asiah mengaku didatangi seorang bidan desa yang berinisiatif ingin membantu kesehatan bayi yang bernama lengkap Muhammad Agustus itu.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved