Mahasiswi FKH Unair Tewas Dalam Mobil

Spesifik, Mahasiswi FKH Unair yang Tewas di Dalam Mobil, Tujukan Wasiat ke 4 Orang, Bukan Untuk Ayah

Surat tersebut ditujukan Caroline Angelica kepada 4 orang terdekatnya, yakni ibunya, paman, saudara dan juga sahabat korban.rang, Bukan Untuk Ayah

Editor: Slamet Teguh
Kolase Tribunsumsel.com
Spesifik, Mahasiswi FKH Unair yang Tewas di Dalam Mobil, Tujukan Wasiat ke 4 Orang, Bukan Untuk Ayah 

TRIBUNSUMSEL.COM - Isi surat wasiat dari Bernadette Caroline Angelica Harianto (21),  mahasiswi Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (Unair) hingga kini masih menjadi sorotan.

Bahkan, surat wasiat yang ditulis oleh Caroline hanya ditunjukkan kepada empat orang saja.

Surat tersebut ditujukan Caroline Angelica kepada 4 orang terdekatnya, yakni ibunya, paman, saudara dan juga sahabat korban.

Diketahui, Surat tersebut ditemukan di dekat jenazah Caroline Angelica.

Diduga Caroline Angelica bunuh diri di dalam mobil Honda Jazz warna hitam bernopol AG 1484 BY yang terparkir di halaman apartemen Desa Tambakoso, Kecamatan Waru, Sidoarjo, Minggu (5/11/2023).

AKP Ahmad Yani, Kanit Reskrim Polsek Waru, Sidoarjo mengatakan, posisi jenazah ketika ditemukan berada di kursi kemudi.

Tidak ada luka lebam bekas kekerasan di tubuh jenazah korban.

Akan tetapi, kepala korban tertutup kresek.

Mulut korban terpasang selang. Selang itu lalu terhubung pada tabung helium yang ada di bangku samping kemudi.

Lalu bagaimana isi lengkap surat tersebut?

Surat tersebut ditujukan Caroline Angelica kepada 4 orang terdekatnya, yakni ibunya, paman, saudara dan juga sahabat korban.

Kepada sang ibu Caroline Angelica menulis soal dirinya yang tak pernah diberikan kesempatan untuk mengambil keputusan.

Caroline Angelica menyebut keputusannya untuk mengakhiri hidup ada caranya untuk menunjukkan kebebasannya.

"Dear Mama

Terima kasih selama ini telah melindungiku.

Tetapi sekarang perlindunganmu terasa sia-sia. Aku tak pernah membuat keputusanku sendiri dalam hidup ini.

Sekarang inilah bagaimana aku menunjukkan kebebasanku.

Aku memilih apa yang aku pilih dalam hidup ini.

Aku tak melihat masa depan untukku.

Aku tahu bagaimana kau mencintaiku.

Ini bukan salahmu.

Aku tidak menyalahkanmu.

Maaf aku tak bisa mencintaimu kembali.

Maaf aku tak dapat melindungimu"

Lalu untuk adik dan kakaknya, Caroline Angelica menulis dirinya tak lagi punya harapan.

Caroline Angelica berharap adik dan kakaknya tak merasakan apa yang ia rasakan.

Diketahui Caroline Angelica merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.

"Dear saudara laki-laki dan perempuanku

Aku berharap kalian tak berakhir seperti aku. Kalian mungkin melihat aku sebagai anak yang cerdas.

Aku nggak secerdas itu.

Aku adalah seorang yang bodoh yang tak pernah melihat dunia sebenarnya.

Aku telah buta selama ini dan telah memberi kalian semua harapan palsu.

Dunia ini kejam.

Ingat itu. Aku mencintai kalian.

Tapi aku tak bisa melakukannya lagi sejak aku berhenti berharap.

Sudah terlambat sekarang.

Jika seluruh dunia mempertanyakan, aku tak melihat ada harapan.

Aku ingin bertahan di sana"

Selanjutanya Caroline Angelica menulis pesan menyentuh untuk paman dan sahabatnya.

Ia juga meminta maaf karena mengambil keputusan untuk bunuh diri.

Gunawan, ayah sambung korban mahasiswi Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (Unair) yang ditemukan tewas bantah anak korban pembunuhan.
Gunawan, ayah sambung korban mahasiswi Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (Unair) yang ditemukan tewas bantah anak korban pembunuhan. (Youtube Kompas TV)

"Dear paman

Terima kasih telah membukakan mataku untuk melihat dunia yang kejam ini.

Tetapi bocah bodoh dan rapuh yang kamu cintai ini tak bisa berkawan dengan kenyataan. Aku memilih kabur.

Maaf aku pengecut.

Aku tak cerdas aku tak bijaksana. Kamu melihatku salah.

Aku melihat tak ada masa depan dan juga kesuksesan.

Dear sahabat

Kalian begitu kuat dan berani. Aku berharap bisa seperti kalian.

Tapi kalian tahu, aku lemah. Tak punya motivasi.

Aku berharap kalian bahagia selamanya. Aku tahu kalian bisa. Maafkan aku.

Aku sayang kalian.

Bila setiap orang pernah menjumpaiku.

Bila aku salah, bunuh saja aku. Untuk dunia. ya, kamu telah menumbuhkan kegagalan, generasi lemah.

Hidup segan mati tak mau? Aku memilih untuk mati."

Baca juga: Asal Usul Gas Helium Diduga Buat Mahasiswi FKH Unair Tewas di Mobil, Muncul Dugaan Beli Online

Baca juga: Tabiat AY Anak Angkat Usir Ibu di Banyuasin, Dikenal Manja Hingga Tega Jadi Ibu Angkat Bak Pembantu

Keluarga Yakin Itu Tulisan Caroline Angelica

Ayah tiri Caroline Angelica, Gunawan (74) mengungkapkan, pihak keluarga telah memastikan keaslian tulisan tangan korban.

"Tulisan itu sudah kita kroscek betul-betul dan kepolisian juga sudah ngecek itu, tulisannya persis," lanjut Gunawan saat ditemui oleh Kompas.com di rumah duka di Jalan Monginsidi, Kota Kediri, Jawa Timur, Senin (6/11/2023).

Gunawan menepis dugaan yang sempat beredar bahwa Caroline Angelica merupakan korban pembunuhan.

Keluarga menduga, Caroline Angelica meninggal karena bunuh diri.

"Perlu saya jernihkan berita yang mengatakan seolah-olah anak saya itu meninggalnya karena pembunuhan. Itu enggak betul," lanjut dia.

Deretan Kejanggalan Kematian Mahasiswi FKH Unair Asal Kediri Tewas di Dalam Mobil, Kepala Terbungkus
Deretan Kejanggalan Kematian Mahasiswi FKH Unair Asal Kediri Tewas di Dalam Mobil, Kepala Terbungkus (Kolase Tribunsumsel.com)

Penjelasan Polisi

Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo, Kompol Tiksnarto Andaru Rahutomo mengungkapkan soal dugaan mahasiswi Unair yang ditemukan tewas bunuh diri.

Kompol Tiksnarto Andaru Rahutomo mengatakan saat ini masih menyelidiki dibalik kasus kematian tersebut.

Namun, saat diperiksa barang korban diketahui tidak ada yang hilang didalam mobil.

Kendati begitu, pihaknya saat ini masih menunggu hasil dari autopsi korban.

"Surat wasiat ini kami jadikan sebagai bukti, barang tidak ada yang hilang. Namun kami tidak mau terburu-buru dalam menyimpulkan dari kejadian ini," ujar Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo. Dilansir Youtube Official iNews, Senin (6/11/2023).

"Justru surat ini menjadi pemantik kami untu menelusuri orang-orang yang dikenal korban," sambungnya.

Kompol Tiksnarto mengatakan telah melakukan autopsi dan saat ini tinggal menunggu hasilnya.

"Untuk memperjelas kami lakukan autopsi yang sudah dilaksanakan, mungkin hari ini akan keluar," jelasnya.

"Kami juga melakukan toksikolgi dalam korban, kami tidak mau terlengahkan dengan adanya surat wasiat ini. Kami akan tetap cermat dalam membuat kesimpulan perkara," tegasnya.

Lebih lanjut, Kompol Tiksnarto mengatakan dari beberapa elemen korban diduga mengalami permasalah dalam beberapa minggu terakhir ini.

"Ada beberapa elemen seperti mengalami permasalah dalam beberapa minggu ini. Namun detailnya nanti akan kami pastikan lagi," terangnya.

Saat ini pihak kepolisan telah memeriksa delapan saksi, salah satunya adik korban.

"Saat ini sudah ada 8 saksi yang kami periksa dan kami masih mencari saksi lain," ujar Kompol Tiksnarto Andar.

 

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved