Mertua Bunuh Menantu di Pasuruan

Curhat Pilu Sueb, Istri Hamil 7 Bulan Malah Dibunuh Ayah Kandung, Berniat Pulang Beri Kabar Bahagia

Cerita pilu Muhammad Sueb, suami Fitria yang tewas dibunuh oleh mertua di Pasuruan.

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
Tribunnews.com/Surya.co.id
Cerita pilu Muhammad Sueb, suami Fitria yang tewas dibunuh oleh mertua di Pasuruan. 

Di dalam kamar, kata Wakapolres, tersangka berusaha memperkosa menantunya itu sendiri. Pelaku berusaha melakukan pelecehan seksual.

"Upaya tersangka itu ditolak dan dilawan sama korban. Bahkan, korban pun sempat berteriak setelah aksi percobaan pemerkosaan itu," ujar dia.

Dugaan kuat, tersangka ini panik dan ketakutan melihat menantunya melawan.

Tersangka langsung keluar kamar dengan cepat dan mengambil pisau di dapur.

"Tersangka pun naik pitam dan langsung mengeksekusi korban. Pelaku menggorok leher korban. Sehingga korban bersimbah darah dan meninggal dunia," tuturnya.

Disampaikan Wakapolres, tersangka menggorok leher korban yang saat itu sedang istirahat atau tiduran. “Korban tidak sempat melawan,” ungkap dia.

Setelah melakukan aksinya, pelaku langsung melarikan diri ke rumah tetangganya , yakni Bari. Di sana, tersangka bersembunyi di kamar dan dikunci.

"Kami mengenakan tersangka dengan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan atau Pasal 351 ayat (3) KUHP tentang penganiayaan berat," pungkasnya.

Awal Mula Suami Temukan Istri

Dijelaskan Kapolsek Purwodadi, AKP Pujianto, saat itu Fitria berada di kamarnya, pelaku mendadak mendatangi korban.

Satir yang sudah membawa pisau tiba-tiba melukai leher korban.

"Kejadian pembunuhan di dalam kamar rumah suami korban dengan menggunakan sebilah pisau dapur dengan cara menggorok leher korban," sambungnya.

Tak lama setelah kejadian Sueb pun pulang ke rumah mendapati kamar istrinya terkunci.

Saat Sueb pulang, Satir ada di ruang tamu sedang duduk.

"Lalu begitu pulang melihat masih ada tersangka lagi duduk di ruang tamu," ucap Hari.

"Tapi kamarnya dikunci, begitu didobrak tersangka itu melarikan diri ke rumah tetangga,"

"Di dalam kamar korban berlumuran darah, kemudian ada pisau di sampingnya," ucapnya.

Sueb langsung meminta tolong warga karena sang istri jadi korban pembunuhan.

Sempat dilarikan ke Puskesmas Purwodadi, tetapi korban tidak tertolong.

Fitria dan bayi yang ada di dalam kandungannya meninggal dunia.

Sementara itu Satir berhasil diamankan oleh petugas dan dibawa ke Mapolsek Purwodadi.

Sempat Cekcok Karena Utang

Kini terungkap fakta baru dibalik pemicu Satir tega menghabisi nyawa sang menantu lantaran gelap mata akibat utang.

Hal ini disampaikan Kapolsek Purwodadi Iptu Pujiyanto yang mengatakan berdasarkan informasi dari pelaku usai tertangkap, ia mengaku jengkel lantaran anaknya banyak utang akibat pengaruh istrinya, Fitria.

"Pelaku ini menduga tanggungan utang anaknya itu akibat pengaruh istrinya. Sehingga, pelaku jengkel lalu membunuh menantunya itu," ungkapnya melalui sambungan telepon, Kamis (2/11/2023).

"Namun, dugaan ini masih didalami lebih lanjut oleh jajaran Satreskrim Polres Pasuruan," imbuhnya.

Sehari-hari, pelaku, korban beserta suaminya tinggal bersama dalam satu rumah. Namun, menurut Pujiyanto, sejak 2 hari terakhir pelaku berubah menjadi seorang yang temperamental.

"Tapi sebelum kejadian itu tidak ada masalah yang signifikan. Semua normal-normal saja," jelasnya.

Menurut keterangan Sueb, suami korban, kepada polisi tidak masuk akal jika ayahnya kelaparan.

"Keterangan Sueb, istrinya itu gati (peduli) kepada terduga pelaku. Selalu dibuatkan makanan, nggak pernah sampai kelaparan," ujar Kapolsek.

Saat ini pelaku sudah ditetapkan tersangka dan ditahan di rumah tahanan Polres Pasuruan.

Baca berita lainnya di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved