Anak Pensiunan Polisi Bunuh Bocah SD

Kronologi Anak Pensiunan Perwira Polisi di Sulteng Bunuh Bocah SD, Ajak Main Sepeda hingga Imingi Es

Inilah nasib bocah SD yang dibunuh oleh anak pensiunan polisi di Sulteng, sempat diiming imingi es krim oleh pelaku namun berujung tragis...

|
Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Weni Wahyuny
Tribun Sultra
Kronologi Anak Pensiunan Perwira Polisi di Sulteng Bunuh Bocah SD 

"Kebetulan ketemu sama pelaku, diajak dia (anaknya) naik sepeda mau beli es krim," jelas A kepada Tribun Palu di rumah duka.

"Kebetulan ada saya punya tante yang lihat dan istri saya juga bertepatan sedang cari. Ditanya sama tanteku juga dibilang dibawa orang besar naik sepeda," ujarnya menambahkan.

Nasib tragis murid SD berinisial AR diduga dibunuh seorang remaja sosok anak pensiunan perwira polisi di Sulawesi Tengah (Sulteng). Jasad bocah 8 tahun tersebut ditemukan tergeletak dalam kondisi tanpa busana disalah satu lorong di Kota Palu, Provinsi Sulteng, pada Selasa (31/10/2023) malam.
Nasib tragis murid SD berinisial AR diduga dibunuh seorang remaja sosok anak pensiunan perwira polisi di Sulawesi Tengah (Sulteng). Jasad bocah 8 tahun tersebut ditemukan tergeletak dalam kondisi tanpa busana disalah satu lorong di Kota Palu, Provinsi Sulteng, pada Selasa (31/10/2023) malam. (kolase foto (handover))

H juga mengaku tidak mengenali pelaku yang diduga membunuh anaknya.

"Baru kemarin sekitaran 2 jam hilang, saya juga tidak kenal serta belum pernah ketemu pelaku ini, tidak ada juga masalah," kata H dengan mata sembab.

Ia juga berharap agar pelaku bisa diadili sesuai hukum yang berlaku.

"Walaupun dia anaknya mantan anggota polisi, jangan sampai dilindungi," jelasnya saat ditemui di rumah duka.

"Saya cuman mau minta keadilan sesuai apa yang dia perbuat," lanjutnya dikutip TribunnewsSultra.com dari TribunPalu.com.

Sementara itu diketahui jika sebelumnya jasad bocah 8 tahun tersebut ditemukan tergeletak dalam kondisi tanpa busana disalah satu lorong di Kota Palu, Provinsi Sulteng, pada Selasa (31/10/2023) malam.

Penemuan mayat AR bermula adanya informasi orangtua korban untuk mencari anaknya pada Selasa malam sekitar pukul 20.45 wita.

"Tim langsung mencari dan melihat korban dalam posisi terbaring di tanah," ujar AKP Rustang.

"Tanpa pakaian dan sudah dalam keadaan meninggal dunia," katanya menambahkan.

Baca juga: UPDATE Nasib Buaya Riska Belum Kembali ke Habitat Asli, Tak Mau Makan usai Pisah dengan Pak Ambo

Baca juga: Pesan Terakhir Fitria Wanita Hamil 7 Bulan Dibunuh Mertua di Pasuruan, Sempat Telpon Ibu: Minta Maaf

Berdasarkan informasi, bocah 8 tahun tersebut tetiba menghilang dan diketahui terakhir kali bersama dengan MFM.

"Anaknya dibawa pelaku berinisial MFM (16) sudah 2 hari, tapi belum kembali," kata AKP Rustang.

"Tim bersama pelaku dan orangtua korban langsung mencari titik terakhirnya," jelasnya menambahkan.

Nasib tragis murid SD berinisial AR diduga dibunuh seorang remaja sosok anak pensiunan perwira polisi di Sulawesi Tengah (Sulteng). Jasad bocah 8 tahun tersebut ditemukan tergeletak dalam kondisi tanpa busana disalah satu lorong di Kota Palu, Provinsi Sulteng, pada Selasa (31/10/2023) malam.
Nasib tragis murid SD berinisial AR diduga dibunuh seorang remaja sosok anak pensiunan perwira polisi di Sulawesi Tengah (Sulteng). Jasad bocah 8 tahun tersebut ditemukan tergeletak dalam kondisi tanpa busana disalah satu lorong di Kota Palu, Provinsi Sulteng, pada Selasa (31/10/2023) malam. (kolase foto (handover))

Usai itu polisi langsung mengamankan terduga pelaku diketahui merupakan anak seorang pensiunan polisi dengan pangkat terakhir Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP).

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved