Mertua Bunuh Menantu di Pasuruan

Firasat Ibu Fitria Sebelum Anak Tewas Dibunuh Mertua di Pasuruan, Sering Minta Maaf Tanpa Sebab

Terungkap firasat dari Nurul (49) selaku ibunda Fitria wanita hamil 7 bulan yang dibunuh mertua di Pasuruan, sebut anak sering minta maaf tanpa sebab

Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Weni Wahyuny
TribunJatim.com/Luhur Pambudi
Nurul Afini (kiri) ibu Fitria menyebut firasat sebelum anaknya tewas dibunuh mertua di Pasuruan 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri

TRIBUNSUMSEL.COM - Terungkap firasat Nurul Afini (49), ibunda Fitria, wanita yang hamil 7 bulan dibunuh mertua di Pasuruan, Jawa Timur.

Nurul menyebut jika sang anak, Fitria sebelumnya sering minta maaf tanpa sebab bak menjadi firasat pertanda kepergiannya.

Wanita Hamil 7 Bulan Dibunuh Mertua di Pasuruan Sempat Terlibat Cekcok di Rumah, Kini Bernasib Pilu
Wanita Hamil 7 Bulan Dibunuh Mertua di Pasuruan Sempat Terlibat Cekcok di Rumah, Kini Bernasib Pilu (TribunJatim.com/Luhur Pambudi)

Menurutnya, sebelum kejadian, Fitria sempat berkomunikasi dengannya pada Selasa (31/10/2023) malam. Sekitar pukul 13.00 WIB.

Saat itu keduanya berkomunikasi melalui sambungan telepon Video Call (Vidcall) WhatsApp (WA).

Nurul Afini mengaku sempat berkomunikasi dengan sang anak hampir dua jam lamanya. Dan, rampung sekitar sekitar pukul 14.45 WIB.

"Saya video call dari jam 13.00-14.45 hampir jam 3 sore. Aku menduga ya jam itu, setelah kami telpon. Kemudian, kalau kata polisi, diketahui pertama sama suaminya ya jam 4-an atau jam 5-an," katanya dilansir dari Tribun Jatim.

Sepanjang berkomunikasi dengan sang anak, tak ada obrolan yang benar-benar serius.

Semuanya terdengar wajar.

Perbincangan yang lain ringan-ringan saja, seputar menanyakan kabar keseharian, disertai senda gurau hangat seperti biasanya.

Semua dirasa Nurul Afini tanpa keanehan.

Namun saat itu Nurul mengungkap bahwa Fitria sempat melontarkan beberapa perkataan aneh selama Vidcall.

Hal tersebutlah yang seolah menjadi petanda atau firasat kepergian sang anak lantaran meminta maaf tanpa sebab.

"Firasat ada. Satu bulan sebelumnya, dia minta maaf terus. Terus bolak bolik WA itu saya ditelponi terus," katanya.

"Biasanya kalau di sekolah, saya gak bisa angkat karena kerjaan. Dia bilang mengiranya saya sedang marah (padahal sibuk urusan sekoah)," tambah wanita yang juga menjabat sebagai kepala sekolah SMP swasta di Kalibokor, Gubeng, Surabaya itu.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved