Mertua Bunuh Menantu di Pasuruan

Fakta Kekejaman Satir Bunuh Menantu Hamil 7 Bulan, Tempramental Hingga Sering ke Tempat Prostitusi

Sederet kekejaman Khoiri atau Satir(53) mertua tega membunuh menantunya di Pasuruan, Jawa Timur satu per satu terungkap. sering ke tempat prostitusi

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Slamet Teguh
Kolase Tribunsumsel.com
Fakta Kekejaman Satir Bunuh Menantu Hamil 7 Bulan, Tempramental Hingga Sering ke Tempat Prostitusi 

Belakangan ini diketahui, jika Satir merupakan seorang duda dan sering ke tempat prostitusi.

Ia ditinggal istrinya yang meninggal 10 tahun lalu.

Selama itulah, Khoiri tidak menjalin hubungan kembali.

Wakapolres Pasuruan, Kompol Hari Aziz mengatakan, dari hasil pemeriksaan, pelaku mengaku sering menyewa pekerja seks komersial (PSK).

“Pelaku ini sering ke tempat prostitusi untuk menyewa PSK. Ini juga masih dalam pengembangan lebih lanjut. Penyidik akan dalami lebih lanjut,” ujarnya.

Baca juga: Wajah Jasad Fitria Tersenyum, Pilunya Nurul Tahu Putrinya Dibunuh Mertua, Pasrah Minta Keadilan

Siksa Menantu

Nurul Afini (49), ibunda Fitria tersebut mengetahui bagaimana sang anak menderita sebelum meninggal dunia.

Menantu yang dihabisi nyawanya oleh mertua itu ternyata telah mengalami berbagai penyiksaan, dibuktikan dengan luka yang ada di tubuhnya.

Nurul Afini tak mampu menutupi kesedihannya saat memandikan jenazah sang anak.

Nurul Aifini syok saat melihat kondisi perut Fitria yang hamil 7 bulan setelah dibunuh oleh mertuanya.

Pembunuhan yang dilakukan oleh sang mertua Satir itu menyisakan luka yang sangat terlihat di bagian perut korban.

Kasus kematian Fitria seorang wanita yang tengah hamil 7 bulan karena mertuanya itu tengah menyita perhatian.

Banyak yang merasa miris dengan kondisi ini.

Nurul Afini (49) ibunda Fitria menantu yang tewas dibunuh ayah mertua mengungkapkan momen terakhir bersama putrinya. jasad Fitria masih tersenyum
Nurul Afini (49) ibunda Fitria menantu yang tewas dibunuh ayah mertua mengungkapkan momen terakhir bersama putrinya. jasad Fitria masih tersenyum (shutterstock/TRIBUNJATIM.COM/LUHUR PAMBUD)

Hatinya hancur saat tahu sang anak dan calon cucu pertamanya tewas di tangan Khoiri atau Satir (53), sang mertua, di rumahnya di Dusun Blimbing, Desa Parerejo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

Ia tak menampik, sempat beredar informasi yang menyebut bahwa sang besan tega menggorok leher anaknya, karena hendak melakukan perbuatan mengarah pada kekerasan seksual.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved