Arti Kata Bahasa Arab

Arti Al Basyar, Al Insan, Al Khalifah dan Annas, Istilah dalam Alquran untuk Menggambarkan Manusia

Al-basyar, Manusia sebagai makhluk biologis, Al-Insan (manusia sebagai makhluk psikologis) Khalifah (sebagai pemimpin) dan An-Naas (makhluk sosial)

|
Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
Grafis MG Tribunsumsel.com/Dimas/Rafli
Arti Al Basyar, Al Insan, Al Khalifah dan Annas, Istilah dalam Alquran untuk Menggambarkan Manusia. 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Arti Al Basyar, Al Insan, Al Khalifah dan Annas, Istilah dalam Alquran untuk Menggambarkan Manusia.

Kosa kata al basyar, al insan, al khalifah dan Annas adalah empat kata yang sering disebut di dalam Alquran untuk menggambarkan manusia.


Al-basyar : Manusia sebagai makhluk biologis
Al-Insan : Manusia sebagai makhluk psikologis
Khalifah : Manusia sebagai pemimpin
An-Naas : Manusia sebagai makhluk sosial

Berikut penjelasan dari empat kata tersebut.

1. Al Basyar, manusia sebagai makhluk biologis


Al-basyar merupakan salah satu istilah di dalam Alquran dalam konteks jasmaniah untuk
menyebut manusia.
Manusia merupakan salah satu objek yang eksistensinya dapat diamati secara langsung oleh panca indra, memiliki gambaran fisik atau wujud nyata dan bentuk yang padat

Al-Basyar dinyatakan dalam Alquran sebanyak 36 kali dan tersebat dalam 26 surat.

Kata basyar berarti permukaan kulit kepala, wajah dan tubuh yang jadi tempat tumbuhnya rambut.
Pemakaian kata basyar dalam Alquran menunjukkan pengertian,  bahwa yang dimaksud adalah anak turun Nabi Adam yang biasa makan dan berjalan di pasar-pasar dan tempat lainnya yang banyak
dikunjungi orang.

Di situlah mereka biasa saling bertemu atas dasar persamaan kebutuhan.

Penggunaan kata basyar dengan penyebutan untuk semua manusia, memberikan arti adanya persamaan umum yang selalu menjadi ciri pokok, yaitu kenyataan lahiriyah yang menempati ruang
dan waktu serta terikat oleh hukum alamiahnya.

Lihatlah manusia yang memiliki bentuk badan yang sama, makan dan minum dari bahan  yang sama dari alam ini. Karena  pertambahan usia, tubuhnya menurun dan akhirnya juga meninggal.
Kata basyar diambil dari akar kata yang pada mulanya berarti  penampakkan sesuatu dengan baik dan indah.

Dari akar kata yang sama, muncul kata basyarah yang berarti kulit ini untuk menunjukkan manusia dari sudut lahiriyahnya serta persamaan dengan sesama manusia.

 

2. Al Insan: Manusia sebagai makhluk psikologis


Insan dapat diartikan secara etimologis adalah harmonis, lemah lembut, tampak atau pelupa. Kata insan digunakan dalam quran untuk menunjuk kepada manusia dengan seluruh totalitasnya, jiwa dan raganya.


Kata insan mengandung arti adanya keterkaitan dengan kemampuan penalaran, di mana manusia dapat mengambil pelajaran atas apa yang dilihat, bisa mengetahui benar dan salah, baik dan buruk, serta ada dorongan untuk minta izin menggunakan sesuatu yang bukan menjadi haknya.


Dari makna lupa, menunjukkan ada hubungan dengan kesadaran diri. Sebab manusia terkadang lupa terhadap sesuatu,
karena dia kehilangan kesadaran terhadap hal tersebut.

Term al-Insan yang berasal dari kata al-Ins yang mendapatkan tambahan alif dan nun. Kata Insan ini dinyatakan dalam Alquran sebanyak 65 kali dan tersebar dalam 43 surat.

Ataupun dengan istilah lain, manusia adalah makhluk yang tidak bisa menjalankan aktivitas hidupnya dengan sempurna kecuali ada keterlibatan pihak lain.

Atau bisa juga dipahami dengan menggunakan kaidah al-Ziyadah fi Bin’ya al-Kalimah – bahwa penggunaan kata Insan dimaksudkan untuk menunjukkan totalitas manusia sebagai makhluk jasmani dan rohani.

Mari kita amati firman Allah Surah al-Mu’minun ayat 12-14:

وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ مِنْ سُلٰلَةٍ مِّنْ طِيْنٍ ۚ ثُمَّ جَعَلْنٰهُ نُطْفَةً فِيْ قَرَارٍ مَّكِيْنٍ ۖ ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظٰمًا فَكَسَوْنَا الْعِظٰمَ لَحْمًا ثُمَّ اَنْشَأْنٰهُ خَلْقًا اٰخَرَۗ فَتَبَارَكَ اللّٰهُ اَحْسَنُ الْخَالِقِيْنَۗ

“Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati tanah (12). Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang tersimpan) dalam tempat yang kukuh (rahim) (13). Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu dari yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang berbentuk lain. Maha Suci Allah, Pencipta yang paling baik.” (Surah Al-Mu’minun: 12 -14).

3. Al Khalifah:  manusia sebagai pemimpin


Khalifah dapat diartikan sebagai pengganti atau wakil, dalam hal ini pengganti atau wakil Allah di muka bumi dan dapat diartikan juga sebagai pemimpin.


Secara umum, setiap manusia adalah khalifah di muka bumi. Di mana Allah menyebut nabi Adam sebagai seorang khalifah yang diturunkan, seperti dijelaskan dalam Alquran surah Al-Baqarah ayat 30.

Dalam Alquran, Allah menyebut dua kali kata khalifah. Pertama, terdapat dalam surah Al-Baqarah ayat 30, "Inni ja'il fi al-ardh khalifah". Kemudian yang kedua, terdapat dalam surah Al-Shad ayat 26, "Ya Dawud inna ja'alnaka khalifah fi al-ardh".

Surat Al-Baqarah Ayat 30
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَٰٓئِكَةِ إِنِّى جَاعِلٌ فِى ٱلْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖ قَالُوٓا۟ أَتَجْعَلُ فِيهَا مَن يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ ٱلدِّمَآءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّىٓ أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ

Arab-Latin: Wa iż qāla rabbuka lil-malā`ikati innī jā'ilun fil-arḍi khalīfah, qālū a taj'alu fīhā may yufsidu fīhā wa yasfikud-dimā`, wa naḥnu nusabbiḥu biḥamdika wa nuqaddisu lak, qāla innī a'lamu mā lā ta'lamụn

Artinya: Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".

 

4. Annas, Manusia sebagai makhluk sosial

Ada hampir 169 ayat dalam Alquran yang menyebut manusia dengan menggunakan diksi an-nâs (الناس).


Dari keseluruhan diksi itu, secara umum penggunaan diksi an-nâs memiliki menunjuk pada beberapa fungsi. Berikut kami sajikan garis besar dari fungsi tersebut.

Perintah Menjalin Relasi Sosial

Contoh ayat yang menggunakan diksi an-nâs ini adalah:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

Artinya, “Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan istrinya; dan daripada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahim. Sungguh Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” (Surat An-Nisâ ayat 1).

Kedua, Perintah Ibadah

Contoh dari penggunaan diksi adalah pada:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Artinya, “Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu agar kamu bertakwa” (Surat Al-Baqarah ayat 21).

Ketiga, Perintah Tunduk dan Patuh kepada Allah SWT serta Menauhidkan-Nya.

Contoh dari penggunaan diksi ini adalah sebagai berikut: قل أعوذ برب الناس ملك الناس إله الناس

Artinya, “Katakanlah (Muhammad)! Aku berlindung kepada Tuhan manusia, Dzat yang memiliki Manusia, Tuhan Manusia,” (Surat An-Nâs ayat 1-2)

Keempat, Tahdid (menakut-nakuti)

Ayat yang diawali dengan huruf nida’ dan an-nâs umumnya adalah ayat-ayat yang masuk kelompok Makkiyah.

Contoh dari penerapan fungsi ini adalah penggunaan diksi an-nâs di dalam Surat At-Tahrîm ayat 6.

یٰۤاَیُّہَا الَّذِیۡنَ اٰمَنُوۡا قُوۡۤا اَنۡفُسَکُمۡ وَ اَہۡلِیۡکُمۡ نَارًا وَّ قُوۡدُہَا النَّاسُ وَ الۡحِجَارَۃُ عَلَیۡہَا مَلٰٓئِکَۃٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا یَعۡصُوۡنَ اللّٰہَ مَاۤ اَمَرَہُمۡ وَ یَفۡعَلُوۡنَ مَايؤمرون

Artinya, “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperinta

Itulah Arti Al Basyar, Al Insan, Al Khalifah dan Annas, Istilah dalam Alquran untuk Menggambarkan Manusia. (lis/berbagai sumber)

Baca juga: Arti Ibadah, Ibadah Mahdhah, Ibadah Ghairu Mahdhah, Perbedaan dan Contoh dalam Kehidupan Sehari-hari

Baca juga: Arti Allahumma Inni Zhalamtu Nafsi Zhulman Kasiran, Doa Mohon Ampunan Telah Zalim pada Diri Sendiri

Baca juga: Arti Amar dan Nahi, Kata Bahasa Arab Terkait Perintah dan Larangan, Berikut Contoh Ayat Alqurannya

Baca juga: Arti Allahumma Inni As Aluka Bi Haibati Adhomatika, Bacaan Doa Enteng Jodoh dan Agar tak Salah Pilih

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved