Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak Subang

Nasib Mulyana Adik Yosef Tersangka Pembunuhan Tuti & Amalia, Dipangil Polisi Gegara Masuk TKP

Nasib Mulyana, adik Yosef tersangka kasus kematian Tuti Suhartini dan Amalia, setelah mengaku masuk ke TKP. Yosef justru berada di luar rumah.

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Tribunnewsbogor.com
Nasib Mulyana, adik Yosef tersangka kasus kematian Tuti Suhartini dan Amalia, setelah mengaku masuk ke TKP. Yosef justru berada di luar rumah. 

TRIBUNSUMSEL.COM- Nasib Mulyana, adik Yosef tersangka kasus kematian Tuti Suhartini dan Amalia, setelah mengaku masuk ke TKP.

Sebelumnya, Mulyana diketahui sempat masuk ke dalam TKP kasus Tuti dan Amalia di Subang.

Ia bahkan masuk satu hari setelah kejadian pembunuhan ibu dan anak Yosef, pad 19 Agustus 2021.

Baca juga: Asal Muasal Bercak Darah Berceceran di Sekitar Jasad Hamka dan Tubuh Istri, Ini Penjelasan Polisi

Menurut Achmad Taufan pengacara Danu salah satu tersangka, mengungkapkan adik Yosef sempat mengaku masuk TKP untuk mengambil kucing peliharaan Amel.

"Kami dengar salah satu saksi menyampaikan tujuannya datang mengambil kucing. Itu menjadi catatan kami. Buat apa hanya mengambil kucing. Kalau kucing itu dibeli almarhuman, kucing itu kan banyak jenisnya, jenis yang mahal atau gimana bolehlah. Ini kan kucing liar yang dipelihara, dikasih makan di situ sehingga betah tinggal di situ," kata Achmad Taufan dikutip TribunnewsBogor.com dari Youtube Misteri Mbak Suci.

Achmad Taufan merasa ada kejanggalan lantaran ditengah keramaian polisi melakukan penyidikan, Mulyana mengambil kucing.

Terlebih lagi, katanya, mereka datang satu hari setelah pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Di mana lokasi saat itu sudah diberi police lline atau garis polisi.

"Kenapa kok ramai-ramai hanya untuk mengambil kucing, perlu kami pertanyakan juga. Itu kejadiannya satu hari setelah kejadian," kata Achmad Taufan.

Pengakuan Mulyana

Terkait hal tersebut, Mulyana akhrinya mengakui alasan sebenarnya dirinya masuk ke TKP.

Mulyana bercerita, hari itu ia sedang berada di Mapolsek Jalancagak.

Kemudian ada petugas yang memberitahu soal kucing peliharaan Amalia.

"Sangat manusiawi atuh, 'hayu ambil atuh'," kata Mulyana saat diwawancara Indra Zainal tahun lalu.

Baca juga: Yoris dan Istri Ketar Ketir, Namanya Disebut Bakal Jadi Tersangka Kasus Subang, Sewa Pengacara

Mereka kemudian berangkat ke lokasi pembunuhan Tuti dan Amel.

Dalam perjalanan, Mulyana mengaku mengendarai mobil bersama Aep.

"Kalau Yosef, Yoris, Arif sama si Bang Gede. Empat orang yah," kata Mulyana.

Pengakuan Banpol Ajak Danu Kuras Bak Mandi TKP Kasus Subang, Ternyata Yosef Sudah Duluan
Pengakuan Banpol Ajak Danu Kuras Bak Mandi TKP Kasus Subang, Ternyata Yosef Sudah Duluan (Tribun Jabar/Youtube Indra Zainal)

Sesampainya di sana menurut Mulyana masih ada sejumlah petugas polisi yang berjaga.

"Tujuan utama ngambil kucing karena kasihan. Sebagian masuk, saya di luar. Setengah dipaksa saya masuk," katanya.

Ketika di dalam TKP kasus Subang, Mulyana justru mengaku tak melihat kucing yang menjadi tujuan utamanya datang.

"Di dalam dengan kucing gak ketemu, yang ngambil teman saya," katanya.

Ia mengatakan saat itu Yosef justru berada di luar rumah.

"Setahu saya Yosef gak masuk. Yosef ngobrol di luar sama Yoris di belakang mobil Yaris," kata Mulyana.

Kini polisi akan memanggil semua orang yang masuk ke TKP kasus Subang, termasuk Banpol yang menyuruh Danu menguras bak mandi.

"Kami akan melakukan pemeriksaan terhadap orang-orang yang membersihkan TKP pada saat kejadian," kata Kombes Surawan.

Surawan juga telah menanyakan perihal jumlah anggota banpol yang ikut membersihkan TKP.

"Kemarin sempat kita tanya juga berapa anggota, terus berapa orang yang dulu pernah ikut olah TKP," ungkapnya.

"Memang sudah menerangkan bahwa di TKP sempat dibersihkan di belakang, sempat dikuras di dalamnya, ada baju-baju termasuk baju korban," kata Surawan.

Baca juga: Hasil Autopsi Ayah & Anak Tewas di Koja, Hamka Tewas 10 Hari, Anaknya 3 Hari dan Ada Luka Lebam

Sebagai informasi, terpecahkannya kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang ini dikarenakan Danu menyerahkan diri ke polisi, pada Selasa, (17/10/2023).

M Ramdanu alias Danu merupakan keponakan Tuti Suhati atau sepupu Amalia Mustika Ratu.

Selama 2 tahun kasus pembunuhan itu misterius, Danu mengaku mendapat ancaman dari tersangka lain, yang merupakan suami Tuti, yakni Yosef.

polisi pun sudah menetapkan lima orang tersangka dalam kasus Subang yang menewaskan Tuti dan Amalia Mustika Ratu alias Amel pada 18 Agutus 2021 silam.

Kelima tersangka kasus subang yakni Danu (keponakan Tuti), Yosef (suami Tuti), Mimin (istri muda Yosef), Arighi dan Abi (anak Mimin).

Meski sudah ada lima tersangka, namun polisi baru menahan dua orang tersangka yakni Danu dan Yosef.

Belum diketahui secara pasti alasan polisi belum melakukan penahanan kepada tiga tersangka lainnya.

Yoris Berpotensi Jadi Tersangka

Baru-baru ini sosok Seorang mantan bendahara Yayasan Bina Prestasi Nasional, Dedi mengungkap fakta baru terkait kasus pembunuhan Titi dan Amalia di Subang.

Diketahui, Konflik yayasan menguat dianggap sebagai motif utama Yosef tega membunuh istri dan anaknya.

Terutama karena Yoris Raja Amanullah, putra sulung Yosep Hidayah dengan almarhumah Tuti Suhartini sebelumnya menjadi ketua yayasan sebelum dicopot oleh Yosep pasca-kasus Subang.

Sementara, Mimin Mintarsih sebelumnya juga menjadi pengurus yayasan sebelum digantikan Tuti Suhartini dan Amalia.

Kini, Yoris anak kandung Tuti Suhartini berpotensi menjadi tersangka terkait kasus Yayasan Bina Prestasi Nasional yang didirikan oleh Yosef Hidayah.

Dedi bercerita, Yayasan Bina Prestasi Nasional menerima dana hingga Rp1,3 miliar yang bersumber di antaranya dari dana BOS dan BPMU pada tahun tahun 2021.

"Saya juga gemeter lihat uang itu," kata Dedi dilansir dari Youtube Heri Susanto, Minggu (29/10/2023).

Sebagai mantan bendahara, ia pun sempat mencurigai yayasan tersebut.

"Waktu dulu lagi PPKM, jadi dimanfaatkan, siswanya jadi banyak SMK jadi hampir 500 lebih," ungkap Dedi.

Selain itu menurut Dedi, kondisi sekolah tidak terawat.

"Itu sekolah kan sekarang pada rusak, meja kursi gak ada, sedikit lah," ungkap dia.

Dirinya juga menyebut ada dugaan pengeluaran yang tidak sesuai fakta di yayasan.

Dari yayasan tersebut, keluarga mereka pun tampak hidup mewah.

Baca juga: Viral Siswa SMA Dianiaya di Mobil Pikap, Siswi yang Menyaksikan Menangis, Diduga Terjadi di Muratara

Tuti memiliki mobil Toyota Alphard, yang selama ini sering dikendarai oleh Yoris.

Kemudian Amel juga memiliki mobil Toyota Yaris.

Di samping itu, kehidupan Yosef dan istri mudanya, Mimin justru sederhana.

Sebelumnya, Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Jabar, Kombes Pol Surawan, mengatakan menemukan dari yayasan yang diurus oleh Yosef, tersangka pembunuhan Tuti dan Amalia.

Hal ini tak lepas menjadi penyebab kasus pembunuhan, dengan motif perebutan harta di yayasan Bina Prestasi Nasional.

Dari hasil pemeriksaan tersebut, kata Surawan, ditemukan fakta bahwa yayasan tersebut legal.

Namun, didapati data siswa fiktif pada yayasan tersebut.

"Secara yayasan semua legal standing sudah benar, namun secara operasional tidak ada siswanya," katanya.

Saat ini, pihaknya masih menghitung berapa jumlah siswa fiktif setiap tahunnya untuk tingkat SMP dan SMK.

"Selama ini, sudah kelihatan tidak ada operasional di sekolah, data siswanya juga fiktif," ucapnya.

Menariknya, meski yayasan tersebut sudah lama tak beroperasi, dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) masih mengalir.

Salah satu pendanaan dari yayasan tersebut adalah melalui Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang jumlahnya tidak sedikit.

Pemasukan Yayasan Bina Prestasi Nasional pun terbilang fantastis, yakni Rp 1 miliar.

Yoris Marah Aliran Dana Dibongkar ke Publik

Disisi lain, Dedi menyinggung bahwa anak Yosep, Yoris pernah marah kepadanya karena membongkar soal aliran dana yayasan.

Hal ini terjadi ketika kasus ini pertama kali terungkap.

Kala itu, Dedi membicarakan mengenai aliran dana yayasan ini bersama salah satu YouTuber lokal.

Kemudian, kata Dedi, hal itu mendapatkan respon yang tidak baik dari Yoris.

"Dulu ada youtuber ke saya bahas yayasan, ada yang marah ke saya," kata Dedi dikutip dari Youtube Heri Susanto, Minggu (29/10/2023).

Tetapi, menurut Dedi, sosok yang marah kepadanya itu tidak secara langsung menyampaikan hal itu kepadanya.

"Jadi bukan langsung aja ke saya marahinnya, melalui orangtuanya," jelas Dedi.

Dedi pun membongkar bahwa sosok yang marah kepadanya itu adalah Yoris.

"Yang marah Yoris (melalui) ke bapaknya. Kata Pak Yosef, 'Si Aa marah gara-gara yayasan dibongkar, jadi disatu-satuin sama kasus’," tuturnya.

"Ini waktu pertama saya bongkar yayasan," lanjutnya

Meski demikian, Dedi tidak pernah mendapati Yoris menghubunginya secara langsung menyampaikan hal tersebut.

"Ke saya gak ada, tahunya dari pak Yosef ‘marah-marah’ katanya," ujarnya.

Namun, Leni Anggraeni, pengacara Yoris menerangkan dana yang masuk ke yayasan berasal dari dana BOS yang dialokasikan dua sampai tiga kali dalam satu tahun.

Yoris Raja Amanullah yang yakin kalau urusan Yayasan Bina Prestasi Nasional yang menaungi SMP dan SMK yang menjadi penyebab ibu dan adiknya dihabisi nyawanya.

"Saya menduga kuat motifnya urusan Yayasan," ujar Yoris, Kamis (26/10/2023).

Ketakutan Nyawa Terancam

Pasca membongkar terkait aliran dana Yayasan yang dikelola keluarga Yosef, kini Dedi mengaku dibayangi ketakutan.

“(Takut) saya usaha juga enggak bisa 100 persen,” katanya dikutip dari kanal YouTube Heri Susanto pada Minggu (29/10/2023).

Bahkan, ia khawatir keselamatannya terancam usai ia bercerita soal aliaran dana BOS saat ia masih bekerja di yayasan milik tersangka Yosef Hidayah itu.

Ia khawatir, dirinya diintai usai membocorkan aliran dana BOS di yayasan kasus Subang yang kini masih ditangani polisi.

"Saya kan udah speak up, saya butuh perlindungan,” ungkapnya.

Baca berita lainnya di google news

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved