Istri Hidup Bersama Jasad Suami dan Anak
Bukan Bos Travel Umrah, Hamka yang Tewas Membusuk Bersama Anaknya di Koja Ternyata Agen
Sosok Hamka Rusdi (50) tewas bersama anaknya berusia 1,5 tahun di Koja kian terungkap. Ternyata bukan seorang pengusaha travel umroh, hanya agen
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM- Sosok Hamka Rusdi (50) tewas bersama anaknya berusia 1,5 tahun di Koja sedikit demi sedikit kian terungkap.
Sebelumnya beredar informasi jika Hamka merupakan pengusaha biro perjalanan ibadah umrah yang memiliki sumber kekayaan yang bagus.
Hal tersebut diungkap oleh Lurah Tugu Selatan Sukarmin menjelaskan keluarga korban tergolong masyarakat mampu.
Baca juga: Asal Muasal Bercak Darah Berceceran di Sekitar Jasad Hamka dan Tubuh Istri, Ini Penjelasan Polisi
"Ekonominya tergolong menengah ke atas. Rumahnya dua lantai dan punya kendaraan pribadi," kata Sukarmin.
Status kepemilikan rumah, mobil serta sepeda motor itu pun atas namanya sendiri.
Kini, belakangan terungkap profesi Hamka sebenarnya bukanlah pengusaha bos dari biro perjalanan ibadah.
Namun begitu Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menerangkan Hamka memiliki usaha penyedia barang-barang umrah, bukan travel.
"Mereka salah satu vendor suplay terhadap barang yang digunakan travel umroh," kata Gidion dikutip TribunnewsBogor.com dari Youtube TvOne.
Vendor milik Hamka menyediakan pakaian dan perlengkapan umrah.
"Kemudian penyedia perlengkapan pakaian, perlenglapan untuk umrah," jelas Kombes Pol Gidion Arif Setyawan.
Baca juga: Harta Kekayaan Hamka yang Jasadnya Ditemukan Membusuk bersama Bayinya, Mobil Berdebu Jadi Petunjuk
Vendor Hamka terikat kerjasama dengan travel umrah milik saudaranya sendiri.
"Jadi salah satu agen dari saudaranya sendiri yang memiliki travel umrah ini," katanya.
Hamka Rusdi merupakan pria kelahiran 1973.
Ia menikah dan memiliki dua anak usia 3 tahun dan 1,5 tahun.

Hamka dan keluarganya tinggal di rumah warisan orang tua.
Sebelumnya, Ketua RT setempat, Jumadi, mengatakan berdasarkan pendataan korban dan keluarganya dikenal memiliki finansial yang bagus.
“Berpendidikan dan punya usaha sejenis pemberangkatan perjalanan ibadah. Finansialnya bagus," kata Jumadi.
Menurutnya status korban juga tidak tercatat data keluarga penerima bantuan sosial.
"Bansos tidak dapat karena masuk dalam kategori keluarga mampu," ujarnya.
Di rumah Hamka terdapat motor Aerox dengan nomor polisi B 3331 UOA dan mobil Chevrolet Spin B 1507 UYZ.
Sementara kini, kasus kematian Hamka dan anak bungsunya yang masih balita masih menjadi misteri.
Jasad ayah dan anak, AQA (1,5 tahun) ditemukan membusuk dalam rumah di Jalan Balai Rakyat, RT 6/3, Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara pada Sabtu (28/10/2023).
Ditemukan pula istri dan anak pertama Hamka dalam kondisi masih hidup.
Baca juga: Daftar Kejanggalan Ditemukan Polisi Terkait Tewasnya Hamka, Beberkan Komunikasi Terakhir Keluarga
Polisi menemukan petunjuk baru terkait kematian Hamka (50), seorang ayah yang tewas membusuk bersama balitanya selama dua minggu di Koja, Jakarta Utara.
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengungkapkan, ada sisa-sisa bercak darah pada badan NP istri Hamka (50).
Asal muasal bercak itu pun masih menjadi misteri.
Pasalnya, setelah menjalani pemeriksaan, tidak ditemukan luka terbuka dari tubuh istri Hamka.
"Istrinya belum atau tidak ada luka terbuka, (tapi) ada beberapa bercak darah yang menempel," ucap Gidion di Mapolres Metro Jakarta Utara, dilansir dari Tribunjakarta.com, Senin (30/10/2023).
Gidion mengatakan, polisi akan melakukan pemeriksaan lanjutan berupa tes DNA terkait darah siapa yang menempel di tubuh istri korban.
Darah yang menempel di badan wanita itu akan dicocokkan dengan darah yang berceceran di sekitar jenazah suaminya pengusaha travel umrah, alias korban Hamka (50).
"Itu bukan luka dari istrinya, itu harus kita menunggu hasil forensik, apakah darahnya siapa ya belum dapat kita pastikan darah siapa," ucap Gidion.
"Kita juga uji DNA, yang pasti bukan darah dari istrinya," tegas Kapolres.
Ada Luka Lebam pada Anak Balitanya
Lebih lanjut, polisi mendapati ada luka lebam pada wajah anak bungsu korban yang juga ditemukan tewas di lokasi.
Saat ini pihak kepolisian masih menelusuri apakah luka lebam tersebut diakibatkan kekerasan atau terjadi ketika balita itu terjatuh dari tempat tidur.
"Ada luka di bagian wajah dan kening, tapi itu yang harus kita uji forensik," ucap Gidion di Mapolres Metro Jakarta Utara, Senin (30/10/2023).
Fakta yang kini didapatkan, mayat balita Abid Qushayyi Akma (2) itu tergeletak di bawah kasur pada saat ditemukan.
Baca juga: Mukanya Pucet Kesaksian Tetangga Ungkap Pertemuan Terakhir Hamka Sebelum Tewas, Ngeluh Sakit
Yang bersangkutan juga diduga telah meninggal dunia lebih dari 3 hari.
"Anak itu usia kematiannya 3 hari, akan kita lakukan uji jaringan untuk melihat penyebab kematian," ucap Gidion.
"Si anak ada luka, tapi apakah luka itu signifikan dengan kematian itu yang perlu diuji jaringan.
Karena memang usia kematian sudah 3 hari, jadi tidak nampak kasat mata luka terbuka," sambung Kapolres.
Sementara itu, korban Hamka (50) diduga sudah meninggal lebih dari 10 hari.
Pada tubuhnya tidak ditemukan luka terbuka.
Namun, ada darah yang berceceran di dekat jenazah korban pada saat pertama kali ditemukan Sabtu (28/10/2023) lalu.
Komunikasi Terakhir Hamka
Ada penemuan baru yang diungkap polisi, terkait dengan tewasnya ayah dan anak di koja tersebut.
Kata Gidion, Hamka sempat berkomunikasi kepada keluarganya sesaat sebelum ia tewas.
Komunikasi tersebut berlangsung 10 hari yang lalu sebelum ia ditemukan tewas, tepatnya pada 18 Oktober 2023.
Jika dicocokan dengan hasil autopsi, Hamka memang diperkirakan sudah meninggal sejak 10 hari sebelum ditemukan.
Hamka Rusdi (50) sempat mengeluh sakit tenggorokan sebelum akhirnya ditemukan tewas membusuk di rumahnya di Koja, Jakarta Utara.
Hal itu diungkapkan Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan berdasarkan hasil pemeriksaan ponsel Hamka.
"Penelusuran jejak gadget sebelumnya, komunikasi antara H dengan keluarganya ada menyebut keluhan tentang sakit tenggorokan yang dia keluhkan," ujar Gidion saat ditemui di Polres Metro Jakarta Utara, Senin (30/10/2023).
Meski begitu, Gidion belum bisa memastikan apakah keluhan Hamka terhadap keluarganya itu berkaitan dengan penyebab kematian.
Pada tubuh Hamka tidak ditemukan luka terbuka atau sayatan. Namun, ada darah di dekat jasad ayah dua anak itu.
"Pada kasat mata, pada tubuh H tidak ditemukan luka terbuka. Pun ada darah di sekitar jasadnya. Tapi tidak ditemukan luka terbuka," kata Gidion.
Namun, Gidion belum bisa mengungkapkan darah itu milik siapa.
Sementara itu, terdapat luka lebam pada tubuh anak Hamka, AQ (2) yang juga ditemukan tewas membusuk bersama ayahnya itu.
"Ada luka. Tetapi, apakah luka itu signifikan dengan luka kematian? Nah itu yang mau diuji jaringan. Jadi, tidak tampak kasat mata luka terbuka. (Tapi) ada luka di bagian wajah dan bagian kening. Tapi itu yang harus kita uji forensik," tutur Gidion.
Kronologi Penemuan Jasad
Bersama ketua RT, warga yang curiga kemudian mendobrak pintu rumah untuk mengetahui sumber aroma menyengat dari dalam rumah dua lantai di RT 006, RW 003 pada Sabtu (28/10/2023) siang.
Kepada Kompas.com, Yanto, warga Balai Rakyat menjelaskan kecurigaan bau tidak sedap ini mucul sejak seminggu belakangan.
Beberapa kali ia memeriksa selokan karena curiga ada bangkai tikus, namun tidak ditemukan.
Tak hanya dirinya, menurut Yanto tetangga rumah korban juga mencium bau busuk yang dari dalam rumah berlantai dua tempat ditemukannya jasad pria dan balita.
Yanto yang ikut memeriksa rumah korban menjelaskan jenazah pria ditemukan di depan pintu kamar mandi dalam kondisi tengkurap dengan tubuh membengkak.
Sementara jasad anaknya berada di dalam kamar mandi.
"Pas saya masuk benar udah bau dari dalam. Saya liat jenazah laki-laki dekat pintu kamar mandi sudah bengkak," ujar Yanto saat ditemui di lokasi, Sabtu (28/10/2023), dikutip dari laporan tim jurnalis KompasTV.
Kendati begitu, meski bertetangga, Yanto mengaku tak mengetahui nama dari keluarga tersebut, sebab mereka dikenal tak bersosialisasi.
"Dia nggak pernah komunikasi sih, tapi kadang salat," kata dia.
Selanjutnya penemuan mayat ayah dan anak balita tersebut dilaporkan ke polisi.
Saat ini jasad ayah anak sudah dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk proses autopsi dan identifikasi jenazah.
Kasus ditemukannya jasad pria dan balita ini ditangani oleh Polsek Koja bersama Polres Jakarta Utara.
Baca berita lainnya di google news
Istri Hidup Bersama Jasad Suami dan Anak
Hasil Autopsi Hamka
Sosok Hamka
Hamka
Suami dan Anak Tewas di Koja
Koja
Tribunsumsel.com
Akhir Kasus Kematian Hamka dan Anak Ditemukan Membusuk di Koja, Polisi Pastikan Tewas Karena Sakit |
![]() |
---|
Nur Hikmah Ternyata Sempat Berusaha Tolong Hamka Tersungkur Usai Wudhu, Tak Berdaya Kondisi Lemas |
![]() |
---|
Reaksi Pertama Nur Hikmah Saat Hamka Suaminya Tewas Terjatuh Usai Wudhu, Terdiam Sempat Menolong |
![]() |
---|
Penyebab Bayi Hamka Meninggal Kelaparan & Terkunci di Kamar, Istri Tak Berdaya Lapor ke Tetangga |
![]() |
---|
Bukan Bunuh Diri, Nur Hikmah Sebut Hamka Meninggal Karena Terjatuh Usai Wudhu Sebelumnya Sudah Sakit |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.