Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak Subang
Pekerjaan Danu Keponakan Tuti Bongkar Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, 'Kaki Tangan' Yosef
Pekerjaan Muhamad Ramdanu alias Danu (23), salah satu tersangka yang kini disorot setelah membongkar tabir kasus pembunuhan Tuti dan Amalia di Subang.
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM- Sosok Muhamad Ramdanu alias Danu (23), salah satu tersangka yang kini disorot setelah membongkar tabir kasus pembunuhan Tuti dan Amalia di Subang.
Terpecahkannya kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang ini dikarenakan Danu menyerahkan diri ke polisi, pada Selasa, (17/10/2023).
M Ramdanu alias Danu merupakan keponakan Tuti Suhati atau sepupu Amalia Mustika Ratu.
Baca juga: Tangis Danu Saat Sujud Bersimpuh di Kaki Keluarga Tuti Usai Ngaku Terlibat Pembunuhan Harus Jujur
Bahkan, Danu bekerja di tempat kedua korban bekerja yaitu di Yayasan Bina Prestasi Nasional sebagai staf.
Yayasan Bina Prestasi Nasional itu didirikan oleh suami Tuti Suhati, Yosef.
Sehingga, pihak keluarga tidak menyangka jika Danu terlibat dalam pembunuhan ibu dan anak tersebut.
Selama 2 tahun kasus pembunuhan itu misterius, Danu mengaku mendapat ancaman dari tersangka lain, yang merupakan suami Tuti, yakni Yosef.
Kepada polisi pula, Danu mengaku sempat menuruti permintaan Yosef untuk membersihkan TKP.
Ia pun pasrah tak memberikan perlawanan saat diminta menjadi 'kaki tangan' Yosef untuk menghabisi nyawa Tuti dan Amalia.
Pada 1 November 2021, Danu sempat dicecar pertanyaan dan salah satunya adalah tentang keberadaan Danu yang sempat membersihkan bak mandi pasca pembunuhan.
Baca juga: Ahli Forensik Imbau Polisi Tak Langsung Percaya Pengakuan Danu Soal Pembunuhan Tuti & Amalia
Danu juga sempat mendatangi tempat kejadian perkara untuk menjaga rumah tersebut, Pada 19 Agustus 2021.
Danu datang atas permintaan Yoris, anak korban Tuti yang juga kakak korban, Amalia.
Hal tersebut diungkapkan Achmad Taufan, kuasa hukum Danu.
"Danu pagi diminta sama keluarganya dalam hal ini Yoris dan itu diakui semua keluarga, bahwa Danu diminta untuk standby di dekat TKP, tujuannya untuk menjaga rumah, jangan ada yang masuk dan lain-lain," kata Taufan saat dihubungi Kompas.com, Senin (1/11/2021).

Menurut Taufan, saat itu Danu memantau kondisi rumah dari salah satu gedung SMA yang ada di dekat TKP sesuai dengan perintah Yoris. Saat memantau, Danu mengaku melihat pria yang ia kira polisi masuk ke dalam rumah korban.
Pria yang ia kira polisi tersebut kemudian meminta Danu untuk menguras bak kamar mandi.
Belakangan terungkap pria tersebut bukanlah polisi.
"Kalau keterangan dari Danu, awalnya Danu mengira itu pasti polisi karena yang berhak masuk ke TKP kan polisi, penyidik, nah ke sininya kan Danu baru tahu kalau itu Banpol, bantuan polisi. Danu ini kan kalau lihat ini orangnya itu lugu, jadi kalau ada dikira oknum polisi yang nyuruh ya pasti di jalankan," lanjut Taufan.
Menurut keterangan Danu, saat masuk ke rumah korban, ia melihat bak mandi dipenuhi air bercampur darah dan berbau anyir.
"Keluar sudah, jadi pada saat dia membersihkan itu ada sesuatu yang ditemukan Danu karena dia nyebur ke dalam bak, abis itu gak lama setelah kuras dia diajak keluar sama oknumnya itu, yang Banpolnya ini," ucapnya.
Danu Tertekan
Selama dua tahun itula, Danu dihantui tekanan dan ancaman untuk membongkar kasus tersebut.
Namun belakangan ia pun akhrirnya menyerahkan diri ke ke polisi setelah meminta maaf kepada keluarga korban.
"Selama dua tahun ini Danu tertekan dan masih labil memberikan penyataan saat diperiksa penyidik. Harus kita maklumi hal itu, karena Danu banyak tekanan dari luar yang bisa mengancam dirinya dan keluarganya," ucapnya.
"Mulai kemarin Danu telah memiliki kekuatan, keberanian, untuk bisa memberi pernyataan yang sebenarnya," ucap dia.
"Danu sudah menceritakan yang sesungguhnya kepada pihak keluarga korban seperti kakak-kakak almarhumah Ibu Tuti Suhartini. Keluarga sangat kaget mendengar cerita sesungguhnya dari Danu dan mendukung Danu untuk membongkar kasus pembunuhan keji tersebut," ucapnya.
Baca juga: Disebut Mandikan Jasad Tuti & Amalia, Mimin Bantah Ngaku Hubungan Badan dengan Yosef Saat Kejadian
Kronologi Pembunuhan
Kepada polisi, Danu mengaku melihat Yosef Hidayah menggendong sendiri mayat putrinya, Amelia Mustika Ratu ke dalam mobil Alphard.
Bahkan Danu juga mengaku melihat detik-detik Amel sakaratul maut saat disiksa oleh anak kandung Mimin, Abi.
Danu juga sempat menuruti permintaan Yosef untuk membersihkan TKP.
"Yang membersihkan pertama percikan darah di lantai itu MR (Danu) dan memasukkan baju-baju ke lemari. Kita duga dua orang MR dan YH (pelaku)," ungkap Dirkrimum Polda Jabar, Kombes Pol Surawan.
Pada tanggal 17 Agustus 2021 malam, sekitar pukul 22.00 WIB, Danu mengaku diajak oleh Yosef ke TKP.
Menurut Danu, ia diminta oleh Yosef untuk membantunya pada malam itu, namun tak diberi tahu akan membantu apa.
Setibanya di rumah Tuti dan Amel di Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Danu diminta oleh Yosef menunggu di luar rumah.
Baca juga: Isi Teror Chat Mimin Istri Muda Yosef Sebelum Bunuh Tuti, Sang Anak Sebut Sering Dipanas-panasi
Berdasarkan pengakuan Ramdanu, pada tengah malam sekira hampir pukul 01.00 WIB, kedua anak Mimin, Arighi dan Abi tiba-tiba datang.
Setelah itu Danu pun diminta untuk mengambil golok yang berada di dapur.
Diduga Yosef menghabisi nyawa istri dan anaknya menggunakan golok.
"MR (Danu) diminta oleh YH (Yosef) untuk menemani ke TKP rumah korban. Kemudian dia (Danu) menunggu di luar kemudian diminta mengambil golok. Setelah dia mengambil golok ini dia tidak mengetahui bagaimana para pelaku melakukan eksekusi kepada korban," kata Surawan.
Aksi sadis pembunuhan terhadap Tuti dan Amalia berlangsung dini hari hingga menjelang subuh.
Setelah dia mengambil golok ini dia tidak mengetahui bagaimana para pelaku melakukan eksekusi kepada korban," tutur Kombes Pol Surawan.
Berdiri dan menunggu digarasi rumah, Danu tiba-tiba tersentak karena mendengar teriakan Amalia, sepupunya.
Langsung masuk ke dalam rumah, Danu melihat Amalia atau Amel sedang disiksa dengan cara kepalanya dibenturkan ke dinding.
"Namun setelah mendengar teriakan dari Amel, dia (Danu) sempat masuk ke dalam dan melihat pelaku lain membenturkan kepala Amel ke dinding," ujar Surawan.
Saat itu belum jelas siapa pelaku yang menyiksa Amalia tersebut.
Tapi hingga kini keempat tersangka tidak ada yang mengakui perbuatnanya.
Diketahui, akibat kejadian ini, polisi pun sudah menetapkan lima orang tersangka dalam kasus Subang yang menewaskan Tuti dan Amalia Mustika Ratu alias Amel pada 18 Agutus 2021 silam.
Kelima tersangka kasus subang yakni Danu (keponakan Tuti), Yosef (suami Tuti), Mimin (istri muda Yosef), Arighi dan Abi (anak Mimin).
Meski sudah ada lima tersangka, namun polisi baru menahan dua orang tersangka yakni Danu dan Yosef.
Belum diketahui secara pasti alasan polisi belum melakukan penahanan kepada tiga tersangka lainnya.
Baca berita lainnya di google news
Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak Subang
Pekerjaan Danu
Pembunuhan di Subang
Tribunsumsel.com
Tuti Suhartini
Divonis 20 Tahun Penjara, Yosep Bantah Bunuh Istri dan Anak di Subang, Ngaku Korban Salah Tangkap |
![]() |
---|
Alasan Hakim Jatuhkan Vonis 20 Tahun Penjara ke Yosep Bunuh Ibu dan Anak di Subang, Lebih Rendah JPU |
![]() |
---|
Potret Yosep Hidayah Terdakwa Kasus Pembunuhan Subang Pasang Mimik Cemberut Divonis 20 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Yosep Tersangka Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Divonis 20 Tahun Penjara, Ini Perjalanan Kasusnya |
![]() |
---|
Yosef Cari Uang Tambahan Lewat Golf Imbas Jatah dari Korban Kasus Subang Sedikit, Dapat Rp 50 Ribu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.