Polisi di Medan Pukuli Pak Ogah

Nasib 15 Polisi yang Aniaya dan Siksa 'Pak Ogah' di Sumut Terancam Disanksi, Polda Sumut Minta Maaf

Nasib 15 polisi yang aniaya dan siksa seorang pengatur lalu lintas liar atau 'Pak Ogah' terancam disanksi.

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Slamet Teguh
Tribunnews.com/TribunMedan.com
Nasib 15 polisi yang aniaya dan siksa seorang pengatur lalu lintas liar atau 'Pak Ogah' terancam disanksi. 

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi mengatakan, para pelaku saat ini sedang menjalani pemeriksaan Propam untuk mempertanggungjawabkan atas apa yang telah dilakukan.

Baca juga: Penjelasan Resmi Polisi Soal Nasib Mimin dan 2 Anaknya Hingga Kini Tak Ditahan Meski Jadi Tersangka

Namun demikian Hadi belum menjelaskan berapa personel yang diperiksa.

"Polda Sumut meminta maaf atas kejadian yang menimpa korban dan para pelaku saat ini sedang menjalani pemeriksaan Propam untuk mempertanggungjawabkan atas apa yang telah dilakukan,"kata Kombes Hadi Wahyudi, Senin (23/10/2023).

Dalam keterangan tertulisnya, Hadi menyebut korban saat ini dirawat di RS Bhayangkara TK II Medan.

"Saat ini korban merasakan kondisinya sudah lebih baik setelah mendapatkan perawatan dan berterima kasih atas kepedulian Polda Sumut," terangnya.

Sudah Berdamai

Polda Sumut sudah berdamai terkait dugaan penyiksaan yang dialami Firdaus.

Perdamaian dilakukan usai Direktur Sabhara Polda Sumut Kombes Pol Dwi Tunggal Jaladri bersama Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi menjeguk korban di RS Bhayangkara Medan.

"Alhamdulillah. Sudah (berdamai),"kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi, Senin (23/10/2023).

Kronologi kejadian

Kejadian itu bermula saat seorang pria pengatur lalu linta liar bernama Ahmad Firdaus dan temannya sedang mengatur lalu lintas di putaran Jalan Sisingamangaraja, tepatnya di antara Hotel Grand Antares dan Universitas Budi Dharma, sekitar pukul 18.00 WIB.

Sebelum tertangkap, seorang pengatur lalu lintas liar yang bernama Ahmad Firdaus dan kawannya yang lolos sempat dikejar-kejar Polisi sampai akhirnya berhasil dibekuk.

Usai ditangkap, ia ngaku dimasukkan ke dalam truk diduga milik Dit Samapta Polda Sumut, lalu disiksa sekitar 15 personel Polisi.

Di dalam truk, ia mengatakan, dipukuli, ditendang dan ditampar hingga kesakitan dan luka-luka.

"Begitu truk jalan saya disiksa sepanjang jalan. Ditunjang, dipukul, ditampar. Saya gak tau di daerah mana, mungkin di daerah Trakindo turun saya tetap ditunjang mereka,"kata Ahmad Firdaus saat diwawancarai. Dilansir TribunMedan.com, Senin (23/10/2023).

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved