Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak Subang
Konflik Yayasan Diduga Jadi Pemicu Pembunuhan Tuti dan Amalia di Subang, Jabatan Mimin Diganti
Awal mula konflik yayasan hingga jadi pemicu pembunuhan Tuti dan Amalia di Subang, Jawa Barat.
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Slamet Teguh
TRIBUNSUMSEL.COM - Awal mula konflik yayasan diduga jadi pemicu pembunuhan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu di Subang, Jawa Barat.
Seperti diketahui, kasus pembunuhan Tuti dan Amalia di Subang sempat jadi misteri kini akhirnya terungkap.
Tuti dan Amalia ditemukan tewas di dalam bagasi mobil Alphard mereka yang diparkir di garasi rumah di Subang, pada 18 Agustus 2021 lalu.
Kini polisi telah menetapkan lima tersangka dibalik pembunuhan Tuti dan Amalia.
Adapun konflik Yayasan Bina Prestasi dalam kasus pembunuhan Tuti dan Amalia bermula saat posisi Mimin sebagai bendahara mendadak digantikan oleh Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
Ketika posisi bendahara dipegang Mimin, pengelolaan keuangan yayasan sempat mengalami kemunduran.
Kemudian, diadakan musyarawah sehingga posisi bendahara dipegang Amalia Mustika Ratu dan ibunya.
"Ada pergantian beberapa kali itu, pada tahun 2018 Amel lulus, nah itu baru Amel sama mamah, dalam hal pengelolaan itu berdua," ungkap Yoris anak sulung Yosef. Dilansir TribunJakarta.com, Sabtu (21/10/2023).

Yoris sendiri lalu dipercaya oleh Yosef untuk mengelola yayasan.
Tak hanya jadi bendahara yayasan, Amalia Mustika Ratu pun dihadiahi mobil mewah atas kinerja dan prestasinya dalam bekerja.
"Dia kan bendahara di yayasan, saya ketua yayasannya. Jadi pihak yayasan memberikan hadiah karena kinerjanya. Dia juga berprestasi seperti di organisasi-organisasi," ujar Yoris.
Baca juga: Ternyata Mimin dan Tuti Sudah 5 Tahun Tak Berkomunikasi Karena Konflik Yayasan, Berunjung Pembunuhan
Setelah posisinya sebagai bendahara digantikan, Mimin mengaku tak pernah lagi menginjakkan kakinya di yayasan tersebut.
"Kalau dulu, sudah lama sekali ya, suka ke yayasan," ucap Mimin saat diwawancara TribunJabar pada 2021.

"Ketika Bu Tuti dan Teh Amel urus, saya sudah gak pernah," sambungnya.
"Datang ke sana juga kalau mereka gak ada. Itu juga diajak Pak Yosef," tambahnya.
"Belakangan dipasangi CCTV kan yayasan itu, saya gak pernah datang sama sekali ketika itu," imbuhnya.
Baca juga: Detik-detik Mengerikan Amalia Dibunuh Yosef, 2 Anak Mimin Tak Kalah Kejam, Danu Lihat Tuti Terkapar
Mimin Ngaku Dirikan Yayasan
Mimin mengaku di tahun 2009 dia dan Yosef yang mendirikan Yayasan Bina Prestasi Nasional.
Ia menjelaskan kala itu berjuang bersama Yosef mencari-cari siswa untuk mendaftar di yayasan mereka.

Lalu dua tahun menjabat sebagai bendahara, Mimin mengaku posisinya mendadak digantikan oleh Tuti Suhartini.
"Sebelum Pak Yosef nikah sama saya tahun 2009 itu Pak Yosef belum punya yayasan," kata Mimin.
"Kita yang berjuang sekolah, kita cari siswa. Ada siswa, udah berjalan, dua tahun itu saya di yayasan sebagai bendahara 2009 sampai 2011. Setelah itu diganti, saya tidak tahu," ungkap Mimin.
Saat itu, Mimin mengaku legowo saat ia tidak lagi dilibatkan dalam yayasan.
"Respon saya (saat bendahara yayasan diganti dengan Tuti dan Amalia) ya itu kan anak istrinya (Yosef), saya ini siapa, saya ini istri kedua, ya enggak apa-apa, tidak masalah," pungkas Mimin.
Baca juga: Kisah Pilu Amalia Ternyata Sudah Siapkan Tabungan Menikah, Kini Tewas Dibunuh Sang Ayah Dengan Kejam
Hubungan Mimin dan Tuti Tak Akur
Fakta soal hubungan tak harmonis keluarga Tuti Surhatini dengan Mimin sempat diungkap Yeti Mulyati (kakak pertama almarhumah Tuti).
Yeti menuturkan Mimin pernah mengirim teror pada adiknya.
"Neror ke adik saya, bukan adik saya yang neror ke dia, dia berani lancang mulutnya tuh kasar kalau di hpnya tuh. Kaya 'si Yosef mah ke istri lain ke sia mah', jorang (jorok) kaya gitu lah, bahasanya jorang. dulu dia (Tuti) yang cerita," ujar Yeti.
Tak hanya itu saja, Mimin juga pernah mengaku udah lebih dari lima tahun, tidak pernah berkomunikasi dengan Tuti juga Amalia Mustika Ratu.
"Disebut baik ya kita baik, enggak ada komunikasi (dengan korban). Kita anggap baik-baik saja, enggak ada kontak sama sekali," kata Mimin.
Namun diungkap Mimin, ia memang tidak akur dengan korban lantaran Yayasan Bina Prestasi Nasional.
Mimin yang bertindak sebagai pendiri yayasan tersebut tiba-tiba perannya sebagai bendahara digantikan oleh Tuti.
"Sebelum Pak Yosef nikah sama saya tahun 2009 itu Pak Yosef belum punya yayasan. Kita yang berjuang sekolah, kita cari siswa. Ada siswa, udah berjalan, dua tahun itu saya di yayasan sebagai bendahara 2009 sampai 2011. Setelah itu diganti, saya tidak tahu," ungkap Mimin.
Diketahui, Yayasan Bina Prestasi Nasional merupakan yayasan yang dirintis oleh Yosep dan istri keduanya, Mimin, pada 2009 lalu.
Mimin sempat menjadi bendahara yayasan selama dua tahun, tetapi posisinya sempat digantikan oleh istri pertama Yosef, Tuti Suhartini.
Pengakuan Mimin Syok Tersangka
Mimin akhirnya muncul mengaku syok dilibatkan dalam kasus pembunuhan tersebut.
Mimin mengaku sangat kaget atas penetapan tersangka terhadap dirinya dan kedua anaknya.
"Tentunya saya dan kedua anak saya kaget, atas penetapan tersangka dengan dasar pengakuan dari Danu tanpa bukti yang jelas," ujar Mimin kepada Tribunjabar.id, saat ditemui di Rumahnya di Desa Cijengkol Kecamatan Sagalaherang, Kamis (19/10/2023).
Mimin mengaku dirinya sama sekali tak melakukan dan tak berbuat atau ikut terlibat dalam peristiwa pembunuhan Ibu dan anak di Subang, atau di Kampung Ciseuti Jalancagak tersebut.
"Saya sama sekali tak pernah melakukan ataupun terlibat dalam kasus tersebut dan tak pernah ada di TKP saat peristiwa tersebut terjadi, seperti yang dituduhkan Danu kepada penyidik hingga akhirnya penyidik menetapkan saya dan kedua anak saya sebagai tersangka dalam kasus tersebut," katanya.
Mimin juga menegaskan dirinya bersama kedua anaknya dan Yosep pada saat terjadinya peristiwa tersebut sedang berada dirumah.
"Saya sekeluarga ada di rumah saat peristiwa tersebut terjadi, sama sekali tak ada di TKP. Jadi apa yang dituduhkan oleh Danu tersebut sama sekali tidak benar," tegasnya.
Mimin dan kedua anaknya juga sama sekali tak pernah mengenal dan bertemu Danu .
"Saya sama sekali tak kenal sama Danu dan melihat Danu pun baru sekali saat proses oleh TKP, ketika itu Danu digigit anjing," katanya.
Lanjut Mimin, dirinya juga mengaku bersyukur sekalipun kemarin sempat ramai polisi mengepung rumahnya, namun para tetangga Alhamdulillah masih respon dengan baik.
"Saat ini saya untuk sementara tinggal di rumah Kakak karena masih shock dengan peristiwa penggrebekan kemarin dan Alhamdulillah para tetangga juga banyak yang memberi dukungan kepada keluarga saya untuk tetap sabar dan tabah dalam menghadapi ujian ini," katanya.
Sementara itu, Pengacara Mimin, Fajar Sidik menegaskan akan terus mendampingi kliennya agar bisa terbebas dari fitnah ini.
"Kita akan terus berusaha untuk mengungkap kasus ini dengan pelaku sebenarnya, karena klien kami ini bukan pelakunya, klien kami ini hanya korban fitnah dan tuduhan dari seseorang."
"Semoga Allah membukakan jalan dan menunjukan siapa pelaku sebenarnya," Tegas Fajar Sidik kuasa hukum Mimin dan keluarga.
Terkait penetapan tersangka terhadap kliennya, Fajar menegaskan akan menghormati proses hukum.
"Saat ini kita hormati dulu proses hukum, dan kita akan tempuh jalan lain untuk terus memperjuangkan klien saya ini agar terbebas dari fitnah dalam kasus ini," katanya.
Sebagaimana diketahui, kasus ini mulai terkuak saat Danu menyerahkan diri dan membongkar rahasia dibalik pembunuhan dua tahun yang sempat menjadi misteri.
Baca berita lainnya di Google News
Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak Subang
Pemicu Pembunuhan Tuti dan Amalia di Subang
Konflik Yayasan
Motif Pembunuhan Tuti & Amalia di Subang
Tribunsumsel.com
sumsel.tribunnews.com
Divonis 20 Tahun Penjara, Yosep Bantah Bunuh Istri dan Anak di Subang, Ngaku Korban Salah Tangkap |
![]() |
---|
Alasan Hakim Jatuhkan Vonis 20 Tahun Penjara ke Yosep Bunuh Ibu dan Anak di Subang, Lebih Rendah JPU |
![]() |
---|
Potret Yosep Hidayah Terdakwa Kasus Pembunuhan Subang Pasang Mimik Cemberut Divonis 20 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Yosep Tersangka Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Divonis 20 Tahun Penjara, Ini Perjalanan Kasusnya |
![]() |
---|
Yosef Cari Uang Tambahan Lewat Golf Imbas Jatah dari Korban Kasus Subang Sedikit, Dapat Rp 50 Ribu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.