Arti Kata Bahasa Arab

Arti Ulama dan Umaro, Dua Golongan Penting dalam Suatu Negara Pasangan Pemuka Masyarakat yang Utama

Kata ulama sepadan dengan ulul albab yaitu orang yang arif. Amir sepadan dengan ulul amri yang artinya orang yang mempunyai pengaruh.

|
Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
Grafis MG Tribunsumsel.com/Dimas/Rafli
Arti Ulama dan Umaro, Dua Golongan Penting dalam Suatu Negara Pasangan Pemuka Masyarakat yang Utama 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Arti Ulama dan Umaro, Dua Golongan Penting dalam Suatu Negara Pasangan Pemuka Masyarakat yang Utama

Kata ulama dan umara atau umaro berasal dari bahasa Arab. Dua kata ini sudah menjadi kata serapan dalam bahasa Indonesia.

Pengertian Ulama

Ulama (bahasa Arab: العلماء )
Ulama bentuk jamak dari kata ‘alim, artinya orang yang berpengetahuan, ahli ilmu, orang pandai.
Dalam bahasa Indonesia menjadi bentuk tunggal, yakni orang yang ahli ilmu agama Islam.

Kata ulama sepadan dengan ulul albab dalam Al-Quran, yaitu orang yang arif.

Dikutip dari wikipedia, Ibnul Qayyim dalam I’lamu Muwaqqi’in, ulama itu ialah seorang pakar dalam hukum Islam, yang berhak berfatwa di tengah-tengah umat, yang menyibukkan diri dengan mempelajari hukum-hukum Islam dan menyimpulkannya, serta yang merumuskan kaidah-kaidah halal dan haram.


Di Indonesia, orang-orang yang disebut ulama ialah orang-orang yang memiliki keahlian dalam bidang agama terutama fiqih, serta orang yang memiliki integritas moral, akhlak yang baik, dan dekat/melebur dengan umat, utamanya masyarakat lapisan bawah.

Dengan syarat di ataslah, seseorang baru “diakui” sebagai ‘alim oleh umatnya. Adapun orang yang hanya ahli dalam suatu bidang keilmuan lebih cenderung disebut sebagai intelektual atau cendekiawan muslim.

Pengertian Umara atau Umaro

Umara, asal kata bahasa Arab, bentuk jamak dari kata amir, artinya orang yang menyuruh atau memberi perintah. pemimpin, penguasa.


Umara disebutkan sebagai pemimpin pemerintahan.

Kosakata amir sepadan dengan ulul amri dalam Al-Quran yang artinya orang yang mempunyai pengaruh, kekuasan; orang yang memangku urusan rakyat; penguasa.

 

Umar bin Khattab sebagai khalifah kedua (13-23 H atau 634-644 M) dari Khulafaurrasyidin, juga disebut Amirul Mukminin, artinya yang memegang kekuasaan atau pimpinan orang-orang mukmin.

Gubernur atau wali kota di kota-kota besar di Saudi Arabia biasa disebut amir, seperti Amir Madinah, Amir Makkah, Amir Jeddah, Amir Riyadh dan lain-lain.
Kosakata amir sepadan dengan ulul amri dalam Alquran yang artinya orang yang mempunyai pengaruh, kekuasaan; orang yang memangku urusan rakyat; penguasa.

Dalam bahasa Indonesia, umara adalah pemimpin dalam pemerintahan

Ulama-Umara dalam Alquran

Dikutip dari tulisan Prof. Dr. Muhammad Chirzin, M.Ag, dengan judul Ulama dan Umara dalam perspektif Alquran, disebutkan Ulama dan umara adalah pasangan pemuka masyarakat yang utama.

Kata ulama terdapat dalam Al-Quran surat Asy-Syu’ara` dan Fathir berikut.

Bukankah itu suatu bukti bagi mereka bahwa para ulama Bani Israil sudah mengetahuinya sebagai suatu kebenaran? (QS 26:197).

 

Demikian pula di antara manusia, binatang melata dan hewan ternak, terdiri dari berbagai macam warna. Sungguh yang benar-benar takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama; mereka yang berpengetahuan. Sungguh Allah Maha Perkasa, Maha Pengampun. (QS 35:28).

Hanya mereka yang mempunyai pengetahuan mendalam yang tahu bahwa takut kepada Allah adalah permulaan dari suatu kearifan. Karena rasa takut demikian sama dengan penghayatan dan cinta, – penghayatan akan semua keindahan dunia lahir dan dunia batin yang sungguh luar biasa (“Allah Maha Perkasa”), dan penuh cinta karena rahmat dan kasih sayang-Nya (“Maha Pengampun”).

Allah memberi hikmah kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan siapa yang diberi hikmah, ia telah memperoleh kebaikan melimpah; tetapi yang dapat mengambil pelajaran hanya orang yang arif. (QS 2:269).

Para ulama adalah pewaris Nabi dan penerus tugas-tugasnya di dunia, yakni membawa kabar gembira, memberi peringatan, mengajak kepada Allah, dan memberi cahaya.

Wahai Nabi, sungguh Kami mengutus engkau sebagai saksi, sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan, dan sebagai orang yang mengajak kepada Allah dengan izin-Nya, serta sebagai pelita pemberi cahaya. Sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang beriman, bahwa mereka akan memperoleh karunia yang besar dari Allah. (QS 33:45-47).

Para ulama adalah penjaga gawang moralitas dalam segala aspek kehidupan umat, termasuk moralitas para penguasa. (QS 9:111-112).


Kata ulul amri (Umara) terdapat dalam surat An-Nisa` berikut.

Wahai orang-orang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasulullah dan mereka yang memegang kekuasaan di antara kamu. Jika kamu berselisih mengenai sesuatu kembalikanlah kepada Allah dan Rasul-Nya, kalau kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Itulah yang terbaik dan penyelesaian yang tepat. (QS 4:59).

Ulul amri adalah orang yang memegang kekuasaan, bertanggung jawab, dan dapat mengambil keputusan, serta menangani pelbagai persoalan.

Di dalam Islam tidak ada pemisahan yang tajam antara soal-soal yang sakral dengan yang secular. Pemerintah diharapkan dapat berjalan di atas kebenaran dan bertindak sebagai imam yang saleh, yakni benar dan bersih pula. Kita harus mematuhi kekuasaan yang demikian. Kalau tidak segala ketertiban takkan ada artinya.

Di antara kewajiban umara adalah menjalankan pemerintahan berkeadilan.

Allah memerintahkan kamu menyampaikan amanat kepada yang layak menerimanya. Apabila kamu mengadili di antara manusia, bertindaklah dengan adil. Sungguh Allah mengajar kamu dengan sebaik-baiknya. Allah Maha Mendengar, Maha Melihat. (QS 4:58).

 

Kekuasaan adalah amanat yang harus ditunaikan dengan jujur, adil dan ikhlas, bukan untuk dibangga-banggakan dan disalahgunakan. Penguasa tidak boleh memperturutkan hawa nafsu, melakukan penyimpangan dan menganiaya rakyat.

Rasulullah saw bersabda, “Tidaklah seorang hamba dijadikan Allah sebagai pemimpin sebuah komunitas kemudian ia meninggal dunia dalam keadaan menzalimi komunitas yang dipimpinnya kecuali Allah mengharamkannya masuk surga.” (HR Muslim).

Dalam hadis lain Nabi Muhammad saw bersabda, “Sesungguhnya orang yang paling dicintai Allah dan paling dekat dengan-Nya pada hari kiamat adalah pemimpin yang adil dan orang yang paling dibenci Allah dan paling jauh tempatnya dari-Nya adalah pemimpin yang zalim.” (HR Tirmidzi).

Tugas umara adalah menyelenggarakan pemerintahan dengan sebaik-baiknya untuk kesejahteraan rakyat.

Itulah arti Ulama dan Umaro, dua golongan penting dalam suatu beegara pasangan pemuka masyarakat yang utama.

Baca juga: Arti Alhamdulillah Washolatu Wassalamu ala Rasulillah dan Contoh Kalimat Pembuka Pidato Bahasa Arab

Baca juga: Arti Ummul Kitab, Ummul Quran, Fatihatul Kitab, Julukan Istimewa dan Keutamaan Surat Al Fatihah

Baca juga: Arti Ghibtoh Adalah, Apa Bedanya dengan Hasad, Berikut Iri yang Dibolehkan dalam Islam Lengkap Dali

Baca juga: Arti Halaka, Halaqah, Khalaqa, Kosa Kata Bahasa Arab Hampir Sama tapi Beda Makna, ini Penjelasannya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved