Arti Kata Bahasa Arab

Arti Qunut Nazilah, Bacaan Doa Sering Dikaitkan dengan Palestina Berikut Bacaan & Cara Melaksanakan

Negara Palestina, salah satu negara muslim yang dilanda perang tak berkesudahan dengan Israel yang menyaplok wilayah Palestina, rakyatnya menderita

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
Grafis MG Tribunsumsel.com/Dimas/Rafli
Arti Qunut Nazilah, Bacaan Doa Sering Dikaitkan dengan Palestina Berikut Bacaan & Cara Melaksanakan 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Arti Qunut Nazilah, Bacaan Doa Sering Dikaitkan dengan Palestina Berikut Bacaan & Cara Melaksanakan.

Apa itu qunut nazilah?


Mengutip dari Syekh Nawawi, berpendapat, qunut nazilah adalah kesunahan di dalam shalat, bukan kesunahan yang termasuk bagian dari shalat.

Qunut Nazilah merupakan doa yang diucapkan saat i'tidal dalam shalat saat seseorang atau kelompok tertentu mengalami musibah, pandemi, wabah, atau dalam kondisi perang dan sebagainya.


Masih menurut Syekh Nawawi, minimal ada tiga keadaan qunut nazilah dilakukan. Pertama, terjadi paceklik (musibah). Kedua, adanya wabah penyakit. Ketiga, dalam kondisi peperangan melawan musuh.


Dasarnya, yakni hadis yang bersumber dari Aisyah, “Dulu kami datang ke Madinah ketika kota ini banyak wabah penyakit. Abu Bakar dan Bilal pun jatuh sakit.

Maka Nabi SAW membaca doa tatkala melihat para sahabatnya jatuh sakit” (HR Bukhari).

 

Sementara itu, qunut nazilah yang dibaca untuk kehancuran musuh adalah seperti riwayat Ibnu Umar. Ibnu Umar mendengar Rasulullah SAW ketika beliau bangun dari rukuk, pada rakaat terakhir shalat Subuh, setelah membaca “Sami’allahu Liman Hamidah” beliau berdoa, “Ya Allah, laknatlah fulan, fulan, dan fulan.” (HR. Bukhari).

 

Secara historis, Nabi SAW membaca Qunut Nazilah di dalam shalat wajib. Anas bin Malik berkata, “Rasulullah SAW terkadang berdoa Qunut (ketika ada musibah) pada shalat Maghrib dan shalat Subuh” (HR Bukhari).

 

Dalilnya seperti dikatakan oleh Ibnu Abbas, “Rasulullah SAW berdoa Qunut (Nazilah) selama sebulan dan dilakukan berturut-turut pada shalat Zhuhur, Ashar, Maghrib, Isya, dan shalat Subuh pada setiap rakaat terakhir” (HR. Ahmad).

Secara praksis, caranya pada posisi itidal dalam rakaat terakhir di dalam shalat.

Tentang bacaan qunut nazilah, menurut Syekh Nawawi, para ulama tidak memberi isyarat bacaan qunut nazilah sama dengan qunut shalat Subuh.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved