Buaya Riska Dituding Terkam Warga

Nasib Pak Ambo Pisah dengan Buaya Riska Diduga Dievakuasi BKSDA, Merasa Terpojokan, Terancam Terusir

Menurut Pak Ambo, ia terancam terusir dari rumahnya di Gang Tari Gantar RT 02, Kelurahan Guntung, Bontang Utara.

Editor: Weni Wahyuny
Youtube Fitriyani Riska/HO/BKSDA Kaltim
(kanan) Polisi berpose dengan buaya yang berhasil ditangkap dari Sungai Guntung, pada Selasa (3/10/2023) dini hari. Buaya itu diduga buaya Riska yang sudah 26 tahun dirawat Pak Ambo. Bagaimana nasib Pak Ambo ? 

TRIBUNSUMSEL.COM - Nasib Pak Ambo, pemilik buaya bernama Riska yang kini dikabarkan sudah dievakuasi oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur, Selasa (3/10/2023) dini hari lalu.

Menurut Pak Ambo, ia terancam terusir dari rumahnya di Gang Tari Gantar RT 02, Kelurahan Guntung, Bontang Utara.

Hal itu buntut dari dugaan buaya Riska menerkam warga sekitar.

Buaya tersebut dikabarkan sudah dievakuasi BKSDA Kaltim dari Sungai Guntung, Bontang Utara.

Ambo yang sebelumnya bertekad mempertahankan buaya Riska dengan berbagai cara, kini hanya bisa pasrah.

Dalam kesempatan wawancara dengan Tribunkaltim.co, Rabu (4/10/2023) pagi, Ambo mengaku hanya bisa pasrah.

Ia tidak bisa berbuat apa-apa, lantaran sebelum proses evakuasi ada 3 orang polisi yang berjaga dikediamannya.

Baca juga: Detik Detik Buaya Riska Dievakuasi BKSDA Dini Hari, Pak Ambo Tak Berkutik Rumah Dijaga Tiga Polisi

Ia dihalangi untuk turun melihat Riska, sebelum diangkut petugas.

Terlebih lagi banyak tekanan dari masyarakat yang menyasar keluarganya.

Ia makin merasa terpojokkan.

Berbagai bentuk intimidasi pun diterima, sampai ancaman terusir dari rumah yang ditempati sekarang.

"Saya mikir-mikir dulu mau berbuat apa. Saya tidak bisa goyang, orang sendiri. Sementara orang banyak disini," kata pria yang terkenal karena konten Buaya Riska.

Baca juga: 26 Tahun Dianggap Anak, Jinaknya Buaya Riska ke Pak Ambo: Kalau Jalan, Pasti kembali jika Dipanggil

Menurutnya percuma saja ia membela diri, menjelaskan ke publik bahwa seharusnya bukan Riska yang direlokasi.

"Tapi sama saja saya ngomong sama angin, orang disini tidak percaya," ungkapnya.

Meski demikan Ia hanya berharap diberi kesempatan BKSDA Kaltim untuk melihat buaya tersebut.

Lantaran ia khawatir keselamatan predator air kesayangannya itu.

"Saya lihat difoto itu, Riska luka dibagian ekornya. Kasian.

Saya cari informasi tapi belum dapat. Saya mau ketemu juga minta keringanan dari BKSDA," terangnya.

Dihubungi terpisah, Kepala Balai Kepala Seksi Konservasi Wilayah 2 Tenggarong Suriawati Halim, sampai saat ini tidak memberikan jawaban atas upaya konfirmasi Tribunkaltim.co.

Sementara itu, dari berita sebelumnya Lurah Guntung Denny Febrian mengungkapkan BKSDA Kaltim, masih akan turun ke lapangan merelokasi dua ekor buaya lagi dari sungai Guntung.

Baca juga: Cerita di Balik Pak Ambo Beri Nama Buayanya Riska, Sama dengan Perahu, Dianggap Anak Sendiri

Relokasi itu menggenapkan jumlah buaya yang berhasil diselamatkan BKSDA.

Setelah sebelumnya di akhir Agustus lalu pihak yang sama juga menangkap 1 ekor buaya dari sungai tersebut.

"Masih ada dua lagi yang target BKSDA," terang Denny kepada Tribunkaltim.co, Rabu (4/10/2023).

Mesti demikian Denny mengaku ia tidak mengetahui pasti apakah buaya yang direlokasi BKSDA itu adalah Riska.

Menurutnya, BKSDA turun ke Guntung atas permintaan masyarakat yang resah pasca terjadinya konflik buaya dan manusia beberapa waktu lalu.

Dirinya pun menyakinkan, tindakan ini tidak memiliki niatan memojokan salah satu pihak. Lantaran buaya yang disasar, adalah predator air yang kerap masuk ke pemukiman masyarakat.

Dua Buaya Lain Ikut Disasar

Lurah Guntung Denny Febrian sebut Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kaltim, masih akan turun ke lapangan merelokasi dua ekor buaya lagi dari Sungai Guntung.

Seperti diketahui pihak BKSDA Kaltim berhasil mengevakuasi satu ekor buaya berukuran panjang 4,2 meter dari sungai Guntung, pada Selasa, dini hari lalu.

Relokasi itu menggenapkan jumlah buaya yang berhasil diselamatkan BKSDA. Setelah sebelumnya di akhir Agustus lalu pihak yang sama juga menangkap 1 ekor buaya dari sungai tersebut.

"Masih ada dua lagi yang target BKSDA," terang Denny kepada Tribunkaltim.co, Rabu (4/10/2023).

Mesti demikian Denny mengaku ia tidak mengetahui pasti apakah buaya yang direlokasi BKSDA itu adalah Buaya Riska.

Menurutnya, BKSDA turun ke Guntung atas permintaan masyarakat yang resah pasca terjadinya konflik buaya dan manusia beberapa waktu lalu.

Dirinya pun menyakinkan, tindakan ini tidak memiliki niatan memojokan salah satu pihak. Lantaran buaya yang disasar, adalah predator air yang kerap masuk ke permukiman masyarakat.

Sementara itu, dari dari sisi Ambo, yang ditemui di kediamannya pagi tadi, Rabu (4/10/2023) mengatakan buaya yang dievakuasi BKSDA, dini hari kemarin ialah Riska.

Buaya yang menjadi objek utama dalam konten YouTube -@FitrianiRISKA-, dengan jumlah AdSense 1,23 juta.

"Dari foto saya lihat itu saya yakin Riska. ciri-cirinya sama, warnanya putih kekuning-kuningan," terangnya.

Ambo mengaku tidak bisa berbuat apa-apa saat BKSDA menangkap buaya yang dipelihara sejak 26 tahun lalu itu. Lantaran ia dihalangi oleh 3 polisi yang berjaga di rumahnya.

Ambo Dapat Firasat

Seekor buaya dari Sungai Guntung berukuran besar dikabarkan berhasil dievakuasi petugas BKSDA Kaltim, pada Selasa (3/10/2023) dini hari lalu.

Diduga buaya tersebut adalah Buaya Riska, yang terkenal dengan konten YouTube @fitrianiRISKA.

Ditemui di rumahnya, di Gang Tari Gantar RT 02, Kelurahan Guntung, Bontang Utara, pada Rabu (4/10/2023) pagi, Ambo -konten kreator- mengatakan dapat memastikan buaya yang direlokasi dari muara Sungai Guntung, adalah buaya yang dianggap jelmaan anaknya itu.

Hal itu dilihat dari ciri-ciri fisiknya, yang memiliki warna putih kekuning-kuningan dengan panjang kurang lebih 4,5 meter dan lebar 80 centimeter.

Selain itu, Ambo mengaku istri dan anaknya di Samarinda sempat diberikan firasat melalui mimpi bahwa Riska akan ditangkap.

"Istri saya sempat dimimpikan di malam Riska ditangkap seperti diberikan tanda-tanda," tutur Ambo.

Pagi harinya, Info tersebut langsung terkonfirmasi usai ia mendapat laporan dari sang pengacara.

"Paginya saya langsung dikirimkan foto sama pengacara saya lewat WathsApp kalau Riska ditangkap," akunya.

Diakuinya, saat Selasa malam Ambo tidak bisa turun ke lapangan bersama petugas BKSDA Kaltim. Lantaran dihadang oleh petugas kepolisian.

"Enggak bisa kemana-mana saya. Orang malamnya saya dijagain terus. Nah, kebetulan Riska berjemur makanya mudah ditangkap," bebernya.

Sementara anak Ambo, Agus Suriah mengaku subuh setelah pulang mancing melihat di muara Sungai Guntung, tempat Riska berjemur terdapat jejak manusia.

"Saya bisa memastikan yang ditangkap itu Riska," tuturnya. (*)

Baca berita lainnya di Google News

Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul Akhir Kebersamaan Ambo dengan Buaya Riska, Pasrah Dihalangi 3 Polisi, Dievakuasi BKSDA Dini Hari

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved