Mati Batang Otak usai Operasi Amandel

Sosok Alvaro, Bocah Meninggal Dunia Alami Mati Batang Otak Setelah Operasi Amandel, Dikenal Ceria

Mengenang sosok Alvaro (7) bocah yang meninggal dunia setelah mengalami mati batang otak usai operasi amandel, dikenal sebagai anak yang ceria.

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Tribun Jakarta/Yusuf Bachtiar
Inilah sosok Alvaro (7) bocah yang meninggal dunia setelah mengalami mati batang otak usai operasi amandel, dikenal sebagai anak yang ceria. 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Aggi Suzatri

TRIBUNSUMSEL.COM- Mengenang sosok Alvaro (7) bocah yang meninggal dunia setelah operasi amandel.

Alvaro dinyatakan meninggal dunia setelah mengalami mati batang otak usai operasi amandel di RS Kartika Husada Jatiasih, Bekasi, Selasa (19/9/2023).

Kepergian Alvaro mengisakan duka mendalam bagi kedua orangtuanya, Delima Sinaga dan Albert Francis.

Baca juga: Awal Mula Bocah di Bekasi Didiagnosis Mati Batang Otak usai Operasi Amandel, Sempat Henti Jantung

Alvaro merupakan siswa kelas dua sekolah dasar, dia tercatat sebagai murid Sekolah Strada Cakung.

Teman sekolahnya yang datang tampak ikut bersedih, mereka bernyanyi di dekat peti jenazah Alvaro sebagai bentuk salam perpisahan.

Paman Alvaro, Frans Sinaga menuturkan, keponakannya adalah anak yang ceria.

"Alvaro anak yang ceria. Seperti anak-anak lain, dia baru kelas 2 SD, biasa main sama abang dan adiknya," imbuh Frans, dilansir dari Kompas.com, Selasa, (3/10/2023).

Dari keterangan ayah Alvaro, Albert, anaknya hanya mengalami penyakit amandel yang sudah membesar dan disarankan diangkat.

Namun usai operasi, kondisi Alvaro terus menurun, sempat henti napas dan henti jantung. Ia terpaksa dirawat di ruang intensif.

Beberapa hari setelahnya, tim dokter mendiagnosis Alvaro mati batang otak.

Baca juga: Ibu Alvaro Bocah Mati Batang Otak Usai Operasi Amandel Histeris Tak Terima Anaknya Meninggal: Bangun

Sementara, pihak RS tidak menjelaskan secara rinci penyebab Alvaro bisa terkena mati batang otak usai operasi amandel.

Sempat tak sadarkan diri, Alvaro dinyatakan meninggal pada Senin (2/10/2023) pukul 18.45 WIB.

Jenazah Alvaro kini berada di rumah duka RS St Elisabeth Yayasan Sinar Kemuliaan sebelum nantinya akan dikebumikan pada Rabu (4/10/2023) di TPU Pedurenan.

Tangis Pilu Ibu Alvaro

Kepergian Alvaro ini membuat sang ibunda Delima Sinaga terus menangis tiada henti.

Bahkan, beberapa kali Delima Sinaga melantur disebelah peti mati sambil memegang tangan mendiang putranya.

Delima mengenang momen saat Alvaro sekolah dan tidur bersamanya.

"Nak bangun nak, sudah dua minggu kita sudah tidak tidur bareng, sudah dua minggu adek (Alvaro) enggak sekolah," kata Delima sambil menangis, dilansir dari Kompas.com.

Histerisnya Ibu Alvaro Bocah Mati Batang Otak Usai Operasi Amandel, Tak Terima Anak Meninggal
Histerisnya Ibu Alvaro Bocah Mati Batang Otak Usai Operasi Amandel, Tak Terima Anak Meninggal (Tribun Jakarta/Yusuf Bachtiar)

Suara tangisan Delima terdengar seisi ruangan. Situasi menjadi penuh haru, sanak keluarga berusah menenangkan Delima.

Sementara sang ayah Albert Francis, terlihat berusaha tegar ketika teman-teman sekolah Alvaro datang melayat.

Albert meminta teman-teman Alvaro mendoakan putranya, meminta maaf atas segala perbuatan yang pernah dilakukan.

"Maafin Alvaro ya, terima kasih sudah jenguk ke sini," ucapnya.

Polisi Usut Kasus Alvaro

Kasus meninggalnya Alvaro (7) bocah yang meninggal karena mengalami mati batang otak setelah mengalami operasi amandel kini memasuki babak baru.

Hal itu terjadi setelah kasus ini bakal segera ditangani oleh polisi, setelah laporan dari keluarga korban diterima oleh polisi.

Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjunta.

Menurut Ade Afri, polisi kini telah menerima laporan polisi atas kasus bocah 7 tahun inisial A yang mengalami mati batang otak usai jalani operasi amandel.

"Untuk Laporan Polisi dimaksud, pagi ini telah diterima oleh Tim Penyidik Unit 1 Subdit Indag Ditreskrimsus Polda Metro Jaya," ujar Ade Safri, saat dihubungi, Selasa (3/10/2023).

Ia menuturkan, serangkaian upaya penyelidikan atas dugaan tindak pidana yang dilaporkan tersebut akan dilakukan.

Hal itu untuk menemukan ada tidaknya peristiwa pidana yang terjadi.

Baca juga: Sikap Tegas Polisi Soal Kasus Bocah Meninggal Karena Alami Mati Batang Otak Usai Operasi Amandel

Ade Safri menambahkan, pihaknya telah menjadwalkan pemanggilan terhadap pelapor dan para saksi untuk klarifikasi pada pekan ini.

"Minggu ini, sudah dischedulkan oleh Tim Penyelidik Subdit Indag Ditreskrimsus Polda Metro Jaya untuk mengundang klarifikasi terhadap pelapor dan para saksi-saksi," kata dia.

Sebelumnya, Orangtua A melaporkan insiden itu ke Polda Metro Jaya.

Laporan itu dibuat oleh pengacara keluarga korban, Cahaya Christmanto Anak Ampun.

Christmanto mengatakan bahwa pihaknya melaporkan dugaan malapraktik yang dilakukan oleh pihak rumah sakit (RS).

"Kami sudah mendapatkan surat kuasa dari orangtua dari korban yang diduga ada tindak pidana malpraktek, baik itu kelalaian," kata Christmanto kepada wartawan, Senin (2/10/2023).

Laporan sudah teregister dengan nomor LP/B/5814/IX/2023/SPKT POLDA METRO JAYA tanggal 29 September 2023.

Christmanto berujar bahwa total ada delapan terlapor yang dilaporkan dalam kasus tersebut, termasuk para dokter hingga direktur rumah sakit.

"Di LP kami, kami ada melaporkan sekitar 8 orang terlapor. Itu sudah meliputi dokter yang terkait yang melakukan tindakan," ujar Christmanto.

"Mulai dari dokter anestesi, dokter THT, spesialis anak sampai dengan direktur rumah sakit tersebut," ucap Christmanto.

Baca berita lainnya di Google News

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved