Mati Batang Otak usai Operasi Amandel

RS Kartika Husada Minta Maaf ke Orangtua Alvaro, Bocah Tewas Usai Operasi Amandel 'Berupaya Terbaik'

Rumah Sakit Kartika Husada Jatiasih, Bekasi akhirnya minta maaf usai Alvaro bocah 7 tahun tewas usai dioperasi amandel.

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Slamet Teguh
KOMPAS.com/FIRDA JANATI
Rumah Sakit Kartika Husada Jatiasih, Bekasi akhirnya minta maaf usai Alvaro bocah 7 tahun tewas usai dioperasi amandel. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Rumah Sakit Kartika Husada Jatiasih, Bekasi akhirnya minta maaf usai Alvaro bocah 7 tahun tewas usai dioperasi amandel.

Seperti diketahui, Alvaro dinyatakan meninggal dunia pada Senin (2/10/2023) sekira pukul 18.45 WIB, dia didiagnosa mengalami mati batang otak pasca operasi amandel.

Dilansir Kompas.com, Selasa (3/10/2023) Komisaris sekaligus pemilik RS Kartika Husada Jatiasih, Nidya Kartika, akhirnya menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga Alvaro, bocah 7 tahun yang meninggal dunia usai operasi amandel.

Nidya menyampaikan turut berduka cita atas meninggalnya Alvaro.

Ia juga meminta maaf kepada keluarga pasien yang telah kecewa selama perawatan dan pengobatan di RS tersebut.

"Teruntuk keluarga pasien, terutama untuk bapak dan ibu dari adik (Alvaro) yang kami sayangi, dari hati yang paling dalam, kami mohon dimaafkan segala kekurangan yang menimbulkan kecekcokan dan kekecewaan selama perawatan dan pengobatan," kata Nidya dalam konferensi pers di RS Kartika Husada Jatiasih, Selasa (3/10/2023).

Nasib dokter dan perawat Rumah Sakit Kartika Husada Jatiasih, Bekasi dilaporkan buntut bocah 7 tahun tewas usai operasi amandel.
Nasib dokter dan perawat Rumah Sakit Kartika Husada Jatiasih, Bekasi dilaporkan buntut bocah 7 tahun tewas usai operasi amandel. (KOMPAS.com/FIRDA JANATI-Yusuf Bachtiar/TribunJakarta.com)

Lebih lanjut, Nidya mengatakan bahwa perawatan dan pengobatan untuk Alvaro dari awal masuk sampai tutup usia, sudah dilakukan sesuai prosedur.

"Tim medis berupaya memberikan yang terbaik, insya Allah semua tindakan sudah sesuai SOP," ujarnya.

Baca juga: Sosok Revan Pengantin Viral karena Pesta Pernikahannya Tewaskan 100 Orang, Sang Ayah Alami Kritis

Dijelaskan Nidya tidak ada sedikit pun niatan tim medis dan rumah sakit yang merugikan atau menelantarkan Alvaro.

Menurutnya, ada kesalahpahaman terhadap keluarga pasien karena terlambar mengetahui informasi yang pihak keluarga inginkan.

"Selama kendala dalam komunikasi dengan pihak keluarga di mana terjadi kesalahpahaman, terlambat mengetahui informasi yang keluarga inginkan, yaitu meminta resume medis," ujarnya.

(kiri) ilustrasi. Kepergian Alvaro meninggal dunia setelah mengalami mati batang otak usai operasi amandel membuat sang ibunda Delima Sinaga terus menangis tiada henti.
(kiri) ilustrasi. Kepergian Alvaro meninggal dunia setelah mengalami mati batang otak usai operasi amandel membuat sang ibunda Delima Sinaga terus menangis tiada henti. (Kompas.com)

Resume medis memang sempat diminta keluarga agar Alvaro cepat dirujuk ke rumah sakit lain.

Nidya mengaku baru mengetahui pihak keluarga meminta resume medis pada Jumat (22/9/2023), empat hari setelah Alvaro dioperasi.

Baca juga: Nasib RS Kartika Husada usai Alvaro Bocah Mati Batang Otak Meninggal, Direktur & Dokter Dipolisikan

Kendati begitu, Nidya bersama tim medis RS Kartika Husada Jatiasih mencari rujukan RS lain untuk Alvaro. Namun, tidak ada RS yang mau menerima.

Selain itu, kata Nidya, pemindahan Alvaro sangat berisiko karena kondisinya sangat lemah.

Baca juga: Ibu Alvaro Bocah Mati Batang Otak Usai Operasi Amandel Histeris Tak Terima Anaknya Meninggal: Bangun

Direktur dan Dokter Dilaporkan

Imbas kematian Alvaro, RS Kartika Husada kini harus berurusan dengan hukum.

Keluarga Alvaro melaporkan delapan orang diantaranya, dokter anastesi, dokter THT, dokter spesialis anak, direktur RS Kartika Husada, Jatiasih, hingga perawat.

Laporan itu teregistrasi dengan nomor: STTLP/B/5814/IX/2023/SPKT/POLDA METRO JAYA.

Kuasa hukum keluarga Alvaro, Cahaya Christmanto menjelaskan, delapan orang ini dilaporkan atas pelanggaran Undang-Undang Kesehatan dan tentang Perlindungan Konsumen.

Pihaknya berharap Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya segera menyelidiki kasus ini dan pihak RS Kartika Husada mau mengikuti proses hukum.

Kabar meninggalnya Alvaro, disampaikan langsung oleh sang ayah, Albert Francis, dalam sebuah pesan singkat.

"Betul, anak saya sudah meninggal dunia," ujar Albert melalui pesan WhatsApp kepada wartawan, Senin (2/10/2023) malam.

Albert mengungkapkan, dirinya belum pernah mendapat penjelasan dari pihak Rumah Sakit Kartika Husada terkait penyebab anaknya meninggal dunia usai operasi amandel.

"Tidak ada jawaban yang jelas dan pasti, istilahnya penyebab anak saya bisa sampai mati batang otak," kata Albert.

Albert menuturkan, ia dan keluarga hanya diinformasikan bahwa hal yang dialami anaknya merupakan risiko dari tindakan operasi.

"Tidak ada penjelasan medis secara pasti, yang ada hanya dijelaskan ini adalah risiko operasi," ujarnya.

Albert menuturkan, anaknya dirawat di RS tersebut menggunakan BPJS.

Total ada empat dokter yang menangani Alvaro.

"Empat orang, ada anestesi, THT, syaraf, dokter anak. Di meja operasi dua, di meja operasi spesialis THT dan anestesi yang benar-benar bekerja di situ," paparnya.

Sebagaiamana diketahui, kronologi bermula pada Selasa (19/9/2023) lalu, Alvaro menjalani operasi amandel di RS Kartika Husada Jatiasih.

Dia tidak sendiri, kakaknya bernama Vincent (9) sama-sama menderita sakit amandel, mereka berdua menjalani operasi di hari yang sama.

Operasi Vincent berjalan sukses, sementara adiknya Alvaro mengalami penurunan kesadaran pasca hingga koma.

Alvaro dibawa ke ruang ICU lantaran mengalami kesulitan bernapas, dokter anestesi sempat memberikan tindakan berupa resusitasi jantung dan memasang ventilator.

Sejak saat itu sampai meninggal dunia, Alvaro koma di RS Kartika Husada Jatiasih dan dinyatakan mati batang otak.

Kasus ini telah dilaporkan pihak keluarga ke Polda Metro Jaya, rumah sakit diduga telah melakukan malpraktik hingga pasien meninggal dunia.

 

Baca berita lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved