Arti Kata Bahasa Arab

Pengertian Hadiah dalam Islam, Hukum, Syarat dan Dalil, Berikut Doa Saat Memberi dan Menerima Hadiah

Saat memberi hadiah bacalah doa Barakallahu fikum, Semoga Allah menurunkan keberkahan untukmu. Dan penerima menjawab Wa fikum barakallah

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
Grafis MG Tribunsumsel.com/Dimas/Rafli
Pengertian hadiah dalam Islam, hukum, syarat dan dalil, berikut doa saat memberi dan menerima hadiah. 


Artinya:
“Saling memberilah kamu hadiah, karena pemberian itu dapat menghilangkan sakit hati
(dengki)”.

 

Sabda Rasulullah SAW


Artinya:
“Dari Aisyah ra. bersabda: Rasulullah Saw. menerima hadiah dan memberikan balasan
(hadiah yang baik) atasnya”.


Nabi Muhammad Saw. pernah menerima hadiah dari al-Muqauqis, padahal dia bukanlah seorang muslim. Beliau juga pernah menerima hadiah dari Raja Najasyi yang muslim dan beliau mengelola hadiah tersebut dengan baik. Beliau juga pernah memberi
hadiah kepada Raja Najasyi.


Syarat dan Rukun Hadiah


Rukun hadiah dan rukun hibah sebenarnya sama dengan rukun sedekah, yaitu:
a. Orang yang memberi hadiah, syaratnya orang yang memiliki benda itu dan yang berhak mentasarrufkannya (memanfaatkannya)
b. Orang yang diberi hadiah, syaratnya orang yang berhak memiliki.
c. Akad, (ijab dan qabul)
d. Barang yang diberikan, syaratnya barangnya dapat dijual


Manfaat Hadiah
Pemberian hadiah akan memberikan banyak manfaat, baik bagi pemberi maupun
penerimanya. Beberapa manfaat dari pemberian hadiah antara lain:
a. Manumbuhkan rasa saling mencintai dan menghormati antar sesama.
b. Mendorong seseorang agar lebih maju dalam kebaikan.
c. Mendidik seseorang untuk menepati janji.
d. Menghindarkan diri dari sifat iri dan dengki.
e. Menumbuhkan motivasi agar terus berupaya meraih prestasi
f. Senantiasa berbesar hati melihat keberhasilan yang diraih orang lain.

 

Adab Memberi dan Menerima Hadiah
a. Dan diantara kemuliaan akhlak Nabi saw. di saat hadiah datang kepada beliau, beliau
mengikutkan orang lain menikmati hadiah tersebut.
b. Di saat dihadiahkan kepada beliau sekeranjang buah-buahan, beliau membaginya kepada
orang tua yang shalih dan kepada anak-anak yang hadir bersama beliau.
c. Nabi saw. selalu mengirim hadiah kepada keluarganya, teman kerabatnya, beliau selalu
setia kepada istrinya, dan menjadikan hadiah sebagai sarana kasih sayang.
d. Nabi saw. selalu membalas hadiah. Barang siapa yang tidak mempunyai sesuatu untuk
membalas hadiah maka hendaklah berdo‟a atas hadiah tersebut.
e. Memberi hadiah kepada tetangganya yang terdekat, seperti yang dijelaskan dalam hadits
„Aisah ra, dia berkata: Wahai Rasulullah! Saya mempunya dua orang tetangga kepada
siapakah aku memberikan hadiah?, “Kepada orang yang pintunya paling dekat
denganmu” Jawab beliau. (HR.Bukhari)
f. Seseorang dianjurkan untuk menerima hadiah sekalipun hadiah tersebut tidak berkesan.
g. Apabila hadiah itu berupa barang yang haram maka wajib ditolak.
h. Apabila seseorang akan memberi hadiah, pilihlah waktu yang paling tepat.
i. Memberikan hadiah kepada kedua orang tua adala hadiah yang paling besar nilainya.

Itulah Pengertian hadiah dalam Islam, hukum, syarat dan dalil, berikut doa saat memberi dan menerima hadiah. (lis/berbagai sumber)

Baca juga: Arti Allahumma Inna Nastahfizhuka, Bacaan Doa agar Uang tidak Hilang dan Terlindung dari Kemalingan

Baca juga: Arti Bismillahi ya Hadi Al dhalal Wa Radi Aldhalah, Doa Saat Kehilangan Uang atau Barang Berharga

Baca juga: Arti Ukhruj Ayyuhal Maulud, Bacaan Doa Maryam Baik Diamalkan agar Mudah Melahirkan dan Doa Lainnya

Baca juga: Arti Robbi Inni Zalamtu Nafsi Zulman Kasiran, Doa Abu Bakar Sebelum Salam Sholat, dari Rasulullah

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved