Arti Kata Bahasa Arab
Pengertian Hadiah dalam Islam, Hukum, Syarat dan Dalil, Berikut Doa Saat Memberi dan Menerima Hadiah
Saat memberi hadiah bacalah doa Barakallahu fikum, Semoga Allah menurunkan keberkahan untukmu. Dan penerima menjawab Wa fikum barakallah
Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
TRIBUNSUMSEL.COM –- Pengertian hadiah dalam Islam, hukum, syarat dan dalil, berikut doa saat memberi dan menerima hadiah.
Arti hadiah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah pemberian (kenang-kenangan, penghargaan, penghormatan).
Dalam Islam, hadiah memiliki pengertian adalah pemberian sesuatu kepada seseorang dengan maksud untuk memuliakan atau memberikan penghargaan atas suatu prestasi yang diraih.
Salah satu kemuliaan ajaran agama Islam adalah anjuran untuk saling memberikan hadiah.
Hal ini akan menumbuhkan rasa cinta sesama muslim serta dapat menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan umat.
Pada saat seseorang memberi hadiah pada orang lain, maka dia dianjurkan untuk mengucapkan doa berikut :
بَارَكَ اللهُ فِيْكُم
Barakallahu fikum
“Semoga Allah menurunkan keberkahan untukmu.”
Kemudian orang yang menerima dianjurkan untuk membalasnya dengan mengucapkan doa berikut;
وَفِيْكُم بَارَكَ اللهُ
Wa fikum barakallah
“Dan kepadamu, semoga Allah menurunkan keberkahan.”
Hal ini berdasarkan hadis riwayat Ibnu Sunni dari Sayidah Aisyah, dia berkata;
أهديت لرسول الله (صلى الله عليه وسلم) شاة ، قال : اقسميها ، فكانت عائشة إذا رجعت الخادم تقول : ما قالوا ؟ تقول الخادم : قالوا : بارك الله فيكم ، فتقول عائشة : وفيهم بارك الله ، نرد عليهم مثل ما قالوا ، ويبقى أجرنا لنا
“Suatu hari Rasulullah saw diberikan hadiah seekor kambing. Rasulullah saw berkata, ‘Bagikanlah.’ Aisyah bertanya ketika khadamnya pulang, ‘Mereka berkata apa?’ Khadamnya menjawab, ‘Mereka bilang, ‘Barakallahu fikum (Semoga Allah menurunkan keberkahan untukmu).’ Aisyah berkata, ‘Wa fihim barakallahu (Kepada mereka, semoga Allah menurunkan keberkahan). Kita berdoa seperti yang mereka ucapkan agar kita tetap mendapatkan pahalanya.’
Ketika kita diberi hadiah oleh seseorang hendaklah kita menerima hadiah tersebut dengan senang hati walaupun nilainya kecil. Selain itu, agama kita juga mengajarkan kepada kita agar berusaha membalas hadiah tersebut meskipun tidak langsung seketika.
Hukum dan Dalil Hadiah
Hukum hadiah adalah Mubah, artinya boleh saja dilakukan atau boleh ditinggalkan.
Berikut beberapa dalil.
Surat Al-Baqarah Ayat 272
۞ لَّيْسَ عَلَيْكَ هُدَىٰهُمْ وَلَٰكِنَّ ٱللَّهَ يَهْدِى مَن يَشَآءُ ۗ وَمَا تُنفِقُوا۟ مِنْ خَيْرٍ فَلِأَنفُسِكُمْ ۚ وَمَا تُنفِقُونَ إِلَّا ٱبْتِغَآءَ وَجْهِ ٱللَّهِ ۚ وَمَا تُنفِقُوا۟ مِنْ خَيْرٍ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنتُمْ لَا تُظْلَمُونَ
Arab-Latin:
Laisa 'alaika hudāhum wa lākinnallāha yahdī may yasyā`, wa mā tunfiqụ min khairin fa li`anfusikum, wa mā tunfiqụna illabtigā`a waj-hillāh, wa mā tunfiqụ min khairiy yuwaffa ilaikum wa antum lā tuẓlamụn
.
Artinya:
Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk (memberi taufiq) siapa yang dikehendaki-Nya. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan allah), maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridhaan Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya (dirugikan).
Hadits nabi
Sabda Rasulullah saw.
Artinya:
“Barang siapa yang diberikan oleh Allah harta tanpa memintanya maka hendaklah dia
menerimanya karena hal itu adalah rizki yang diberikan oleh Allah kepadanya". (HR. AlBukhari dan Muslim)
Sabda rasulullah
Artinya:
“Saling memberilah kamu hadiah, karena pemberian itu dapat menghilangkan sakit hati
(dengki)”.
Sabda Rasulullah SAW
Artinya:
“Dari Aisyah ra. bersabda: Rasulullah Saw. menerima hadiah dan memberikan balasan
(hadiah yang baik) atasnya”.
Nabi Muhammad Saw. pernah menerima hadiah dari al-Muqauqis, padahal dia bukanlah seorang muslim. Beliau juga pernah menerima hadiah dari Raja Najasyi yang muslim dan beliau mengelola hadiah tersebut dengan baik. Beliau juga pernah memberi
hadiah kepada Raja Najasyi.
Syarat dan Rukun Hadiah
Rukun hadiah dan rukun hibah sebenarnya sama dengan rukun sedekah, yaitu:
a. Orang yang memberi hadiah, syaratnya orang yang memiliki benda itu dan yang berhak mentasarrufkannya (memanfaatkannya)
b. Orang yang diberi hadiah, syaratnya orang yang berhak memiliki.
c. Akad, (ijab dan qabul)
d. Barang yang diberikan, syaratnya barangnya dapat dijual
Manfaat Hadiah
Pemberian hadiah akan memberikan banyak manfaat, baik bagi pemberi maupun
penerimanya. Beberapa manfaat dari pemberian hadiah antara lain:
a. Manumbuhkan rasa saling mencintai dan menghormati antar sesama.
b. Mendorong seseorang agar lebih maju dalam kebaikan.
c. Mendidik seseorang untuk menepati janji.
d. Menghindarkan diri dari sifat iri dan dengki.
e. Menumbuhkan motivasi agar terus berupaya meraih prestasi
f. Senantiasa berbesar hati melihat keberhasilan yang diraih orang lain.
Adab Memberi dan Menerima Hadiah
a. Dan diantara kemuliaan akhlak Nabi saw. di saat hadiah datang kepada beliau, beliau
mengikutkan orang lain menikmati hadiah tersebut.
b. Di saat dihadiahkan kepada beliau sekeranjang buah-buahan, beliau membaginya kepada
orang tua yang shalih dan kepada anak-anak yang hadir bersama beliau.
c. Nabi saw. selalu mengirim hadiah kepada keluarganya, teman kerabatnya, beliau selalu
setia kepada istrinya, dan menjadikan hadiah sebagai sarana kasih sayang.
d. Nabi saw. selalu membalas hadiah. Barang siapa yang tidak mempunyai sesuatu untuk
membalas hadiah maka hendaklah berdo‟a atas hadiah tersebut.
e. Memberi hadiah kepada tetangganya yang terdekat, seperti yang dijelaskan dalam hadits
„Aisah ra, dia berkata: Wahai Rasulullah! Saya mempunya dua orang tetangga kepada
siapakah aku memberikan hadiah?, “Kepada orang yang pintunya paling dekat
denganmu” Jawab beliau. (HR.Bukhari)
f. Seseorang dianjurkan untuk menerima hadiah sekalipun hadiah tersebut tidak berkesan.
g. Apabila hadiah itu berupa barang yang haram maka wajib ditolak.
h. Apabila seseorang akan memberi hadiah, pilihlah waktu yang paling tepat.
i. Memberikan hadiah kepada kedua orang tua adala hadiah yang paling besar nilainya.
Itulah Pengertian hadiah dalam Islam, hukum, syarat dan dalil, berikut doa saat memberi dan menerima hadiah. (lis/berbagai sumber)
Baca juga: Arti Allahumma Inna Nastahfizhuka, Bacaan Doa agar Uang tidak Hilang dan Terlindung dari Kemalingan
Baca juga: Arti Bismillahi ya Hadi Al dhalal Wa Radi Aldhalah, Doa Saat Kehilangan Uang atau Barang Berharga
Baca juga: Arti Ukhruj Ayyuhal Maulud, Bacaan Doa Maryam Baik Diamalkan agar Mudah Melahirkan dan Doa Lainnya
Baca juga: Arti Robbi Inni Zalamtu Nafsi Zulman Kasiran, Doa Abu Bakar Sebelum Salam Sholat, dari Rasulullah
pengertian hadiah dalam islam
hadiah adalah pemberian harta sebagai ungkapan
hukum memberi hadiah dalam islam
syarat hadiah dalam islam
dalil memberi hadiah
hadits memberikan hadiah
doa memberi hadiah
doa menerima hadiah dan artinya
Tribunsumsel.com
Tribunnews.com
Barakallahu Fikum Artinya
Wa fiikum barakallah arab
Arti Haul, Haflah dan Harlah, Istilah dalam Memperingati atau Merayakan Sesuatu, Lengkap Contohnya |
![]() |
---|
Arti Kidzib, Khianah, Kitman, Baladah, 4 Sifat Mustahil Nabi & Rasul, Berlawanan dengan Sifat Wajib |
![]() |
---|
Siddiq, Amanah, Tabligh, Fathonah, 4 Sifat Wajib Nabi dan Rasul Beserta Arti dan Penjelasannya |
![]() |
---|
Arti Allahumma Inni Audzubika Min Adzabi Jahannam Wamin Adzabil Qabri Wamin Fitnatil Mahya Wal Mamat |
![]() |
---|
Arti Allahumma Sholli Alaihi, Ya Robbi Sholli Alaihi Wassalim dan Shallallahu Alaihi Wassallam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.