Berita Lubuklinggau

Pangdam II Sriwijaya Ingatkan Netralitas TNI Dalam Pemilu, Tegaskan Prajurit Tak Terlibat Politik

Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Yanuar Adil Ingatkan Netralitas TNI Dalam Pemilu, Larang Prajurit Terlibat Politik

Penulis: Eko Hepronis | Editor: Shinta Dwi Anggraini
TRIBUNSUMSEL.COM/EKO HEPRONIS
Panglima Kodam (Pangdam) II Sriwijaya Mayjen TNI Yanuar Adil saat melakukan kunjungan kerja ke Kota Lubuklinggau 

Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Eko Hepronis

 

 

TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU -- Panglima Kodam (Pangdam) II Sriwijaya Mayjen TNI Yanuar Adil meminta personil TNI di wilayah hukum Kodim 0406 Lubuklinggau untuk tidak terlibat politik aktif.

Hal ini disampaikan Pandam saat memberikan arahan kepada personil TNI di Lubuklinggau saat melakukan kunjungan kerja ke Kota Lubuklinggau, Kamis (28/9/2023) siang.

Menurutya TNI dan Polri harus netralitas meski istri seorang TNI mempunyai hak pilih saat pelaksanaan Pemilihan umum (Pemilu) dan Pilkada mendatang.

"Harus netralitas dalam Pilkada, walaupun istri TNI dan Polri boleh nyoblos," tegasnya.

Termasuk apabila menemukan ada purnawirawan yang masih menggunakan atribut TNI dalam Baliho pencalonan harap segera dilaporkan kepada pimpinannya masing-masing.

"Apabila menemukan silahkan laporkan kepada atasannya komandan supaya lapor Bawaslu baliho diganti (dicopot)," ujarnya.

Baca juga: Beda Nasib Muhammad Iqbal Fasih 4 Bahasa Asing dengan Rafi Atqiya Disebut Tak Lolos Tes TNI

Yanuar mengatakan hal itu mengapa harus dilakukan demi menjaga marwah TNI supaya tidak terlibat politik praktis.

"Itu untuk menjaga netralitas TNI kedepan," tambahnya.

Selain itu, terkait stunting, TNI sudah melaksanakan banyak sekali kegiatan upaya penanggulangan dan pencegahan, melalui dapur masuk sekolah, pemberian bantuan dan lain sebagainya.

"Kemudian stunting banyak caranya Bhabinsa masuk dapur sekolah meski tidak ada anggarannya, saya perintahkan pak dandim supaya menggaet mitra," ujarnya.

Yanuar menambahkan, bila gizi diperbaiki sejak dini bonus Demografi tahun 2045 mendatang akan membuat Indonesia semakin maju.

"Kalau gizi tidak dibenahi bonus demografi 2045 tidak dibenahi sayang masyarakatnya, justru akan rawan kriminalitas dan apabila dibenahi maka Indonesia akan maju," ungkapnya. 

 

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved