Bocah di Boyolali Diikat di Pohon Pisang

Sosok AT Ibu Ikat Bocah 4 Tahun di Pohon Pisang di Boyolali, Sering Ribut Buat Tetangga Budek

Inilah sosok AT (27) selaku Ibu yang ikat bocah 4 tahun di pohon pisang di Boyolali, keji menganiaya putri kandungnya sejak lama.

Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Weni Wahyuny
Tribun Pekanbaru/Grafis Didik Ahmadi
Sosok AT Ibu Ikat Bocah 4 Tahun di Pohon Pisang di Boyolali, Keji Aniaya Putri Kandung Sejak Lama 

Laporan Wartawan Tribunsumel.com, Thalia Amanda Putri

TRIBUNSUMSEL.COM - Sosok AT (27), ibu muda di Boyolali, Jawa Tengah yang ikat bocah 4 tahun di pohon pisang.

Menurut tetangga, AT kerap ribut-ribut di rumahnya yang berada di Desa Sobokerto, Kecamatan Ngemplak, Boyolali.

Baca juga: Modus Lettu AAP Lecehkan Anak Buah Sesama Jenis, Eksekusi Korban Saat Tidur, Pura-pura Mengigau

ilustrasi korban penganiayaan dan pohon pisang - Kondisi seorang bocah usia 4 tahun di Boyolali, Jawa Tengah, usai diikat di pohon pisang oleh ibu kandungnya.
ilustrasi korban penganiayaan dan pohon pisang - Kondisi seorang bocah usia 4 tahun di Boyolali, Jawa Tengah, usai diikat di pohon pisang oleh ibu kandungnya. (Freepik.com/Grafis Tribun Sumsel)

Awalnya warga sekitar menemukan T diikat di pohon pisang belakang rumahnya pada 6 September 2023 lalu.

Saat itu, warga sekitar yang sudah geram dengan perilaku AT kebetulan memergoki sang Putri berada di bawah pohon itu di siang bolong.

Salah satu kakinya terikat pada batang pohon pisang.

Salah satu warga itu lalu mengumpulakan warga lainnya untuk bersama-sama menyelamatkan putri kecil itu.

Warga yang menyelamatkan kemudian melapor ke Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Boyolali.

Baca juga: Diikat di Pohon Pisang, Kondisi Bocah 4 Tahun di Boyolali Disiksa Ibu Kandung, Sebagian Tubuh Biru

Baca juga: Kecewanya Kakak Lettu AAP Tahu Adik Lecehkan Anak Buah Sesama Jenis, Selama Ini Dibanggakan

Sementara itu, menurut pengakuan warga, jauh sebelum T diselamatkan, warga sudah meyakini jika AT sudah lama menganiaya anak tanpa dosa itu.

ADN, salah satu tengganya mengaku sudah bosan dengan suara ribut-ribut dari dalam rumah itu.

Setiap hari tak kenal waktu baik pagi, siang, sore bahkan tengah malam sering terjadi keributan dari dalam rumah itu.

"Saya sampe budek dengar keributan di dalam rumahnya itu," katanya dikutip dari TribunSolo, Jumat, (22/9/2023).

Ilustrasi penganiayaan anak-anak.
Ilustrasi penganiayaan anak-anak. (Shutterstock)

Warga yang melihat anak perempuan yang semula cantik itu menjadi iba.

Wajahnya kerap pucat, pandangannya selalu kosong seakan menanggung beban yang sangat besar.

"Bahkan kalau dikasih jajanan oleh pedagang sayur tidak pernah mau ambil. Gimana ya, wajahnya itu kayak wajah ketakutan," papar dia.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved