Siswi SD Buta Dicolok Tusuk Bakso

Dibayangi Trauma Mata Dicolok Kakak Kelas, Dispendik Bebaskan Siswi SD di Gresik Pindah Sekolah Baru

Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik bakal memfasilitasi SAH (8) siswi kelas 2 SD yang mengalami kebutaan di mata kanannya, usai dicolok tusuk pentol

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNJATIM.COM/WILLY ABRAHAM
SAH, siswi kelas 2 SD di Gresik, Jawa Timur, yang matanya dicolok kakak kelas dengan tusuk bakso masih mengalami trauma dibebaskan memilih sekolah baru dari Kepala Dinas Pendidikan Gresik, S. Hariyanto 

Umy langsung berjalan menghindari awak media.

Seketika itu dia berhenti dan mengacungkan jari.

"Sorry, saya punya hak untuk tidak berbicara," katanya singkat.

Baca juga: Buta Permanen, Orangtua Siswi SD di Gresik Tuntut Kakak Kelas Anaknya Colok Pakai Tusuk Bakso

Setelah itu Umy langsung menutup pintu kaca ruang kepala sekolah.

Samsul pun melaporkan kejadian tersebut ke Polres Gresik pada 28 Agsustus 2023 lalu.

Umy dan wali kelas SA sudah dimintai keterangan oleh penyidik PPA Satreskrim Polres Gresik.

"Kepala sekolah sama wali kelas sudah kami periksa, setelah di tim datang ke sekolah, keduanya kami periksa di Polsek Menganti. Kemungkinan besok penjaga sekolah akan diperiksa," kata Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Gresik, Ipda Hepi Muslih Riza kepada Surya, Minggu (17/9/2023).

Kepala sekolah tempat SA belajar, dalam pemeriksaan tersebut tidak mengetahui persis kejadian tersebut, termasuk wali kelas.

Guna menggali keterangan lebih dalam terkait peristiwa yang menyebabkan mata kanan SA buta permanen gara-gara dicolok tusuk pentol, unit PPA Satreskrim Polres Gresik kembali mendatangi sekolah pada Senin besok.

Polisi Bentuk Tim Khusus

Kasus siswi kelas 2 di SDN 236 Gresik yang mengalami kebutaan akibat dicolok tusuk pentol teman sekolahnya, naik ke tahap penyidikan.

"Sudah masuk tahap penyidikan, Sabtu malam sudah digelarkan perkara ini untuk meningkatkan kasus dari lidik menjadi penyidikan," kata Kasatreskrim Polres Gresik, AKP Aldhino Prima Wirdhan usai mendatangi rumah korban, Senin (18/9/2023).

Selain kasus yang naik ke tahap penyidikan, pihaknya juga membentuk tim khusus.

Satreskrim Polres Gresik sudah membentuk tim khusus yang berjumlah 35 orang.

"Tim khusus berisi 35 orang untuk mempercepat perkara ini, karena banyak saksi diperiksa," tambahnya.

Pihaknya juga sudah mengamankan rekaman CCTV di sekolah.

CCTV yang terpasang di sekolah lebih dari satu.

Bukti rekaman tersebut diharapkan akan memperjelas siapa pelaku yang melakukan pemalakan hingga menyebabkan mata kanan SA buta.

Baca berita lainnya di google news

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved