Siswi SD Buta Dicolok Tusuk Bakso

Mata Anak Buta Dicolok Kakak Kelas, Ayah Siswi SD di Gresik Minta Dispendik Bertindak Ganti Kepsek

Samsul Arif (36), ayah siswi SD di Gresik, Jawa Timur, yang matanya dicolok dengan tusuk bakso masih mencari keadilan. Minta Dispendik Kepsek Disanksi

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
tribunjatim.com/Willy Abraham
Samsul Arif (36), ayah siswi SD di Gresik, Jawa Timur, yang matanya dicolok dengan tusuk bakso masih mencari keadilan. Minta Dispendik Kepsek Disanksi 

TRIBUNSUMSEL.COM- Samsul Arif (36), ayah siswi kelas 2 SD di Gresik, Jawa Timur, yang matanya dicolok dengan tusuk bakso masih mencari keadilan.

Seperti diketahui sebelumnya sang siswi dicolok tusuk bakso oleh kakak kelasnya hingga mengalami buta permanen.

Meski Orang tua sang siswi sudah melaporkan ke polisi mengenai kasus yang menimpa anaknya tersebut, namun pihak sekolah terkesan menutupi kasus.

Kondisi SAH membuat hati orangtuanya hancur berkeping-keping.

Baca juga: Rekaman CCTV Mata Siswi SD di Gresik Dicolok Pakai Tusuk Bakso hingga Buta Permanen Diamankan Polisi

Putri tercintanya kini tak sekolah selama satu bulan dan lebih memilih belajar di rumah.

Sementara, sikap kepala sekolah SDN 236 Gresik dikatakan tidak ada niat baik kepada keluarga korban.

Hal ini disampaikan oleh Samsul Arif (36) orang tua korban, bahwa sejak awal tidak bisa diajak komunikasi baik-baik.

Samsul berharap agar Dispendik (Dinas Pendidikan) bisa segera bertindak memberikan sanksi kepada kepala sekolah SDN 236 Gresik.

"Keinginan saya ada sanksi dari Dispendik karena tidak kooperatif, kalau bisa diganti saja yang layak, yang mau menerima masukan wali murid," kata Samsul saat ditemui di kediamannya, Sabtu (16/9/2023) dilansir TribunJatim.com.

Samsul mengaku sejak kejadian itu, kepala sekolah Umy Latifah tak kunjung menjenguk. Sejak di rumah, hingga di rujuk ke rumah sakit berkali-kali.

"Hanya guru saja," katanya.

Baca juga: Kronologi Bocah SD di Gresik Buta Permanen usai Mata Kanan Dicolok Kakak Kelas Pakai Tusuk Bakso

Tidak hanya itu, kejanggalan lainnya adalah pihak sekolah terkesan mempersulit saat keluarga korban ingin melihat CCTV.

Sebab, ketika Samsul mendatangi sekolah meminta rekaman CCTV untuk mencari keberadaan pelaku pemalakan di sekolah, juga dipersulit.

"Saya sudah minta tolong pihak sekolah untuk menunjukkan kamera CCTV, tapi tidak boleh. Padahal saya ingin tahu, siapa pelakunya. Anak saya nggak tahu siapa nama pelakunya, tapi tahu wajahnya," tutur Samsul.

Sebenarnya, reaksi Kepala Sekolah Dasar itu ketika dimintai klarifikasi atas kasus yang terjadi sudah terungkap.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved