Kebakaran di Bukit Teletubbies
Manajer WO Tersangka, Nasib Pernikahan Calon Pengantin Prewedding Pakai Flare Picu Kebakaran Bromo
Kasus kebakaran di Bromo yang dipicu foto prewedding memakai flare terus jadi sorotan.Setelah polisi menetapkan tersangka sang manajer Weeding Organ
TRIBUNSUMSEL.COM -- Kasus kebakaran di Bromo yang dipicu foto prewedding memakai flare terus jadi sorotan.
Setelah polisi menetapkan tersangka sang manajer Wedding Organizer (WO) atas kejadian tersebut.
Kini publik bertanya -tanya soal nasib pernikahan kedua calon pengantin kedepannya?
Diketahui kedua calon pengantin bernama Hendra Purnama dan Pratiwi.
Keduanya akan melangsungkan pernikahan pada akhir desember 2023.
Melansir dari Surya.co.id, Mustaji sang kuasa hukum menguak fakta soal kelanjutan pernikahan kedua calon pengantin tersebut.
Mustaji memastikan Hendra dan Pratiwi akan tetap menikah pada akhir Desember 2023.
Pemberkatan pernikahan keduanya akan digelar sederhana di Surabaya.
"Tidak ada penundaan. Keduanya tetap menikah pada Desember," kata Mustaji, Sabtu (16/9/2023).
Dia menyebut, Hendra dan Pratiwi tidak melakukan foto prewedding ulang.
Kondisi psikis kliennya juga masih terguncang pasca peristiwa kebakaran Bukit Teletubbies gegara foto prewedding pakai flare.
Belum diketahui pasti, Hedra dan Pratiwi memampang foto apa saat pernikahan nanti.
"Tidak ada foto prewedding ulang. Klien saya juga trauma," tandasnya.
Hingga berita ditulis, Hendra dan Pratiwi masih berstatus sebagai saksi dalam kasus ini.
Selain mereka ada tiga lain yang berstatus saksi, yakni, crew foto prewedding, Marsal Gunawan Ganda (MGG) (38) warga Kelurahan Kedungdoro, Kecamatan Tegalsari, Kota Surabaya, Evan Tanazal ET (27) warga Kelurahan Klampis Ngasem, Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya, serta juru rias Ang Anggina Valencia (34) warga Kelurahan Tandes, Kecamatan Tandes, Kota Surabaya.
Sebelumnya, mereka berjanji bakal bertanggung jawab atas kelakuannya.
Mereka berupaya memperbaiki pipa penyalur air bersih yang rusak.
Rusaknya pipa membuat sejumlah warga di enam desa kekurangan air bersih.
"Kami akan berupaya pelan-pelan untuk membantu memulihkan saluran pipa air bersih. Karena itu juga merupakan salah satu kebutuhan masyarakat Tengger, yakni air bersih ini," kata Mustaji, Sabtu (16/9/2023).
Dia menambahkan, kliennya meminta maaf kepada warga Tengger.
Bahkan, permintaan maaf itu disampaikan langsung di hadapan Ketua Paruman Dukun Tengger, Sutomo dan enam kepala desa penyangga, yang mewakili warga.
"Kami memohon maaf kepada masyarakat Tengger dan tokoh adat Tengger," terangnya.
Warga Tengger memaafkan lima saksi dan satu tersangka kasus kebakaran Bukit Teletubbies Blok Padang Savana, kawasan Gunung Bromo, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo.
Meski begitu, secara moral pelaku dan saksi harus bertanggungjawab pada dirinya sendiri dan alam Gunung Bromo.
Terkait hukum, warga Tengger menyerahkan sepenuhnya kepada pihak yang berwajib.
"Tetangga kita kekurangan air bersih karena pipa penyalur rusak karena kebakaran. Kita butuh ekosistem pulih seperti sebelum kebakaran. Perlu pengadaan bibit kayu dan rumput untuk menunjang keindahan Bromo," jelas Kepala Desa Ngadisari.
Kuasa Hukum Bikin Geger
Di bagian lain, pernyataan kuasa hukum mereka membuat geger jagad maya setelah berencana menuntut pihak Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTNBTS).
Mustaji, menyebut dalam kasus ini, BBTNBTS lemah dalam pengawasan pengunjung.
"Akan ambil langkah hukum. Ada tuntutan hukum. Kesalahan juga ada di petugas BBTNBTS," katanya, Jumat (15/9/2023).
Dia menyatakan kebakaran Bukit Teletubbies Blok Padang Savana, kawasan Gunung Bromo, terjadi karena lemahnya pengawasan BBTNBTS. Bukan hanya bersumber dari kesalahan kliennya.
"Kesalahan mutlak tidak hanya pada klien kami. Kelemahan juga ada di petugas TNBTS. Petugas TNBTS lemah dalam pengawasan pengunjung," cetusnya.
Dia mengungkapkan, karena lemahnya pengawasan BBTNBTS, alhasil, ke enam kliennya bisa menggelar foto prewedding menggunakan flare di Bukit Teletubbies Blok Padang Savana.
Saat aktivitas foto prewedding berlangsung, tak ada petugas yang memberikan imbauan kliennya.
"Seharusnya, ada pengawalan dan imbauan terhadap pengunjung dari petugas TNBTS. Jangan membiarkan pengunjung begitu saja," paparnya.
Mustaji menyebut, kliennya telah memberikan informasi kepada petugas terkait aktivitas foto prewedding.
Di samping itu, kliennya memesan tiket masuk Gunung Bromo melalui daring.
Kliennya memasuki kawasan Gunung Bromo lewat pintu Kabupaten Malang.
"Harusnya ada pengawalan. Diperiksa barang bawaan pengunjung apa saja, berisiko tidak saat situasi kemarau. Petugas harus seperti itu. Jangan hanya menerima uang tiket lalu dilepas gitu aja. Klien kami tidak tahu jika harus urus Simaksi," ujarnya.
Ia menambahkan, tidak ada papan imbauan di kawasan Gunung Bromo, terutama Bukit Teletubbies, terkait hal-hal yang dapat merusak alam.
"Tidak ada papan imbauan saya sudah cek setelah kejadian kebakaran. Sekarang tampaknya sudah dilengkapi. Ini kelemahan petugas," urainya.
Mustaji menyebut kliennya tak bersikap cuek saat kebakaran terjadi.
"Tidak benar jika klien kami diam saja saat Padang Savana terbakar," katanya, Kamis (14/9/2023).
Dia melanjutkan, kliennya memadamkan api dengan menyiram air mineral kemasan dalam botol berukuran 1,5 liter.
Air mineral itu mereka bawa untuk persediaan air minum saat foto prewedding.
"Ada lima botol air mineral yang dibawa. Melihat api berkobar, klien kami buru-buru mengambil seluruh air mineral itu di dalam mobil lalu menyiramkannya ke kobaran api," terangnya.
Namun, saat kejadian angin bertiup kencang.
Ditambah lagi, rumput di Padang Savana dalam kondisi kering.
Hal tersebut membuat api cepat membesar hingga akhirnya merembet ke Bukit Teletubbies.
"Lima air mineral tak cukup lagi untuk memadamkan api. Sehingga klien kami tak bisa mengatasi kebakaran," urainya.
Disindir Bintang Emon
Ucapan kuasa hukum pelaku prewedding ini membuat greget komika Bintang Emon.
Bintang Emon kemudian memberikan pandangan atas sikap pengacara rombongan prewedding itu.
"Harusnya ya udah minta maaf, udah diem," kata Bintang dikutip dari akun Instagram @bintangemon.
"Ini malah ditambah, nyalahin petugasnya."
"Itu petugasnya udah padamin, udah sesek gara-gara..., masih aja disalahin," kata Bintang.
Bintang kemudian mengatakan, seharusnya kalau ingin menyalahkan orang lain, cari alasan yang lebih masuk akal.
"Kalau mau nyalahin, nyalahin yang lain."
"Nyalahin angin kek," ucap Bintang.
Bintang lantas mengingatkan tentang pentingnya seorang manusia memiliki logika dasar dalam menjalani hidup.
"Kenapa enggak ada peraturan tertulis, kenapa enggak dicek pas masuk, kenapa enggak ditemenin sama petugasnya sampai dalam," kata Bintang menirukan hal yang disampaikan pihak pengacara tersebut sebagai alasan untuk melaporkan petugas TNBTS.
"Karena selama ini yang main ke sana punya logika dasar, punya common senses."
"Tumpukan super duper kering, jangan kena api, kebakaran dia."
"Sama kayak tangan kita, basah, jangan cabut colokan, kesetrum," ujarnya lagi.
Lebih lanjut Bintang mengatakan, bahwa mungkin orang itu juga akan menyalahkan pemerintah seandainya terjadi kecelakaan pada dirinya.
"Sama kayak kita nyeberang, enggak ada aturan wajib harus tengok kanan kiri."
"Tapi logika dasarnya begitu," tutur Bintang.
"Mungkin masnya kalau nyebrang ngebut, lari, jadi pas ketabrak nuntut pemerintah."
"Kenapa enggak dibikin peraturan, kenapa enggak ada petugas Dishub yang temenin saya," imbuhnya.
Mempermasalahkan hal tersebut sebagai dasar untuk melaporkan petugas TNBTS, membuat Bintang yakin hal-hal seperti ini yang akhirnya membuat lahirnya banyak peraturan tidak penting di Indonesia.
"Logika dasar wajib banget dimiliki manusia."
"Yang gue gondok, ini titik awal aturan ribet ini," ucapnya.
"Mungkin kita ngerasa di Indonesia banyak aturan ribet yang dibeberapa titik wajar banget nyogok, ini awal mulanya."
"Ada kebodohan yang harus ditanggulangi oleh peraturan-peraturan," tegasnya. (kompas.com)
(*)
Reaksi TNBTS Terkait Ancaman Dipolisikan oleh Kuasa Hukum Tersangka Kebakaran Bromo |
![]() |
---|
Minta Maaf Sebabkan Kawasan Bromo Kebakaran, Hendra Ngaku Berusaha Padamkan Api Pakai Air 5 Botol |
![]() |
---|
Pekerjaan Pratiwi Mandala Putri Calon Pengantin Prewed Pakai Flare Picu Kebakaran Bromo, Supplier |
![]() |
---|
Serangan Balik Pelaku Foto Prewedding di Bromo, Bakal Laporkan BBTNBTS, Sebut Lemah Pengawasan |
![]() |
---|
Hendra Purnama Calon Pengantin Ungkap Penyebab Api di Bukit Teletubbies Bromo Membesar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.