seputar islam

Sirah Nabawiyah Sejarah Singkat Perjalanan dan Cara Nabi Muhammad Berdakwah di Mekah dan Madinah

Dalam tiga tahun awal masa dakwahnya di Mekah, Rasulullah berdakwah dengan cara sembunyi-sembunyi.

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
Tribunsumsel.com
Sirah Nabawiyah Sejarah Singkat Perjalanan dan Cara Nabi Muhammad Berdakwah di Mekah dan Madinah. 

TRIBUNSUMSEL.COM --- Sirah Nabawiyah Sejarah Singkat Perjalanan dan Cara Nabi Muhammad Berdakwah di Mekah dan Madinah.

Usia Nabi Muhammad di dunia hanya 63 tahun. Usia ini terlalu singkat dibanding usia nabi-nabi sebelumnya.

Seperti nabi adam yang menurut sejarah berusia 1000 tahun. Lalu menurut mufassir Ibnu Abbas RA, Nabi Nuh AS berumur sangat panjang yaitu 1.050 tahun dan berdakwah selama 950 tahun.

Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi Rasul Allah saat ia berusia 40 tahun. Itu berarti selama 23 tahun sampai beliau wafat, Rasulullah berdakwah menyampaikan wahyu/firman Allah sehingga terbentuk menjadi Alquran, pedoman hidup Umat Islam hingga sekarang.


Dari 23 tahun masa kerasulannya, 13 tahun dihabiskan Rasulullah dengan berdakwah di kota kelahirannya, Mekkah. Sedangkan 10 tahun sisanya dihabiskan dengan berdakwah di Kota Madinah.


Dalam tiga tahun awal masa dakwahnya di Mekah, Rasulullah berdakwah dengan cara sembunyi-sembunyi. Ia mendakwahi beberapa orang terdekatnya yang diyakini bisa merahasiakan pesan yang dibawanya.


Saat mendapat wahyu pertama melalui malaikat Jibril di Gua Hira, Rasulullah bimbang dan mengalami pergulatan batin yang hebat.


Kemudian Rasulullah bertemu Waraqah dalam perjalanannya menuju Ka’bah.
Waraqah yang telah mendengarkan cerita serupa dari Siti Khadijah kemudian meyakinkan Rasulullah. Ia yakin bahwa Nabi Muhammad adalah nabi yang diutus Allah untuk menyempurnakan agama dan akhlak umat.

Akhirnya Rasulullah memantapkan hatinya untuk berdakwah sampai akhir hayat.

Perjalanan dakwah Nabi Muhammad SAW tentu jauh dari kata mulus. Banyak rintangan dan cobaan yang dilalui Rasulullah selama berdakwah. Bahkan penolakan berupa hinaan dan celaan dari Kafir Quraisy kerap beliau dapatkan.


Waraqah bahkan mengingatkan Rasulullah untuk berhati-hati. Ia berkata: "Pastilah kau (Muhammad) akan didustakan orang, akan disiksa, akan diusir dan akan diperangi. Kalau sampai pada waktu itu aku masih hidup, pasti aku akan membela yang di pihak Allah dengan pembelaan yang sudah diketahui-Nya pula,"


Namun semua itu dilalui Rasulullah dengan sabar dan tawakkal.

Dalam tiga tahun awal masa dakwahnya di Mekah, Rasulullah berdakwah dengan cara sembunyi-sembunyi. Ia mendakwahi beberapa orang terdekatnya yang diyakini bisa merahasiakan pesan yang dibawanya.


Adapun mereka yang pertama masuk Islam pada periode ini adalah Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khathab, Ustman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Thalhah bin ‘Ubaidillah, Az-Zubair bin Al-Awwam, Abudurrahman bin Auf, Abu ‘Ubaidah bin Al-Jarrah, Sa’ad bin Abi Waqqash, dan Said bin Zaid. Orang-orang ini kemudian mendapat julukan As-sabiqun Al-awwalun, yaitu orang-orang yang pertama masuk Islam.

Nabi muhammad terus melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi, sampai kemudian turun wahyu Allah SWT, Surat Al-Hijr ayat 94.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved