seputar islam

Kisah Nabi Muhammad Menerima Wahyu Pertama dari Allah di Gua Hira, Perintah "Bacalah" Surat Al Alaq

Maka Malaikat itu memegangku dan memelukku sangat kuat kemudian melepaskanku dan berkata lagi: “Bacalah!”

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
Grafis MG Tribunsumsel.com/Dimas/Rafli
Kisah Nabi Muhammad Menerima Wahyu Pertama dari Allah di Gua Hira, Perintah "Bacalah" Surat Al Alaq 

TRIBUNSUMSEL.COM --Kisah Nabi Muhammad Menerima Wahyu Pertama dari Allah di Gua Hira, Perintah "Bacalah" Surat Al Alaq.

 

Sirah Nabawiyah (sejarah rekaman hidup Nabi Muhammad SAW) yang patut umat muslim ketahui adalah kapan dan bagaimana Nabi Muhammad mendapat wahyu pertama kali dari Allah SWT.
Berikut penjelasan singkatnya.

Nabi Muhammad menerima wahyu pertama dari Allah SWT terjadi ketika beliau berumur 40 tahun.

Nabi Muhammad SAW merupakan utusan Allah SWT sekaligus panutan bagi seluruh muslim di dunia, sehingga banyak kisah Nabi Muhammad yang menjadi teladan bagi umatnya.

Dalam buku Kisah Nabi Muhammad SAW, Ajen Dianawati (2008), wahyu pertama Nabi Muhammad SAW diterima pada tanggal 17 Ramadhan, 13 tahun sebelum Hijriyah.

Wahyu itu didapatkan Nabi Muhammad melalui malaikat Jibril saat beliau berdiam diri di Gua Hira di kota Mekkah.

Peristiwa turunnya wahyu pertama Nabi Muhammad SAW dimulai ketika Rasulullah mengkhawatirkan keruntuhan moral di kota Mekkah.

Nabi Muhammad SAW merenungi dan menyadari banyak keadaan kaumnya yang terbelenggu dengan keyakinan syirik, sehingga ia melakukan uzlah (mengasingkah diri).

Beliau kerap bertahannuts di Gua Hira di Jabal Nur, berbekal air dan roti gandum.

Dilansir dari muslim.or.id, selama bulan Ramadhan, beliau menghabiskan waktu untuk merenung dan beribadah di tempat tersebut.

Tanda-tanda kenabian di usia 40 tahun tersebut salah satunya ditandai dengan adanya sebuah batu di Mekkah yang mengucapkan salam kepada Nabi Muhammad SAW.

“Sungguh aku mengetahui sebuah batu di Mekkah yang mengucapkan salam kepadaku sebelum aku diutus (menjadi Nabi). Dan aku masih mengenalkan sampai sekarang” (HR. Muslim no. 2277).

Tanda kenabian semakin jelas ketika Nabi Muhammad menerima mimpi-mpi yang disebut u’ya ash shalihah atau ru’ya ash shadiqah.

“Mimpi yang benar adalah salah satu dari 46 tanda kenabian” (HR. Muslim no. 2263).

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved