Guru Bongkar Pungli Dipecat

Kepala Sekolah Pungli Turun Jabatan Jadi Guru Biasa Dicopot Walkot Bogor, Reza Guru Honorer Lega

Kepala sekolah SD Negeri 1 Cibeureum, Jawa Barat Nopi Yeni berujung dicopot Wali Kota Bogor kini jadi guru biasa, guru honorer jadi semangat mengajar

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
TribunnewsBogor.com/Ig@sdncibeureum1official
Kepala sekolah SD Negeri 1 Cibeureum, Jawa Barat Nopi Yeni berujung dicopot Wali Kota Bogor kini jadi guru biasa, guru honorer jadi semangat mengajar 

TRIBUNSUMSEL.COM - Kasus pungutan liar (Pungli) Kepala sekolah SD Negeri 1 Cibeureum, Jawa Barat Nopi Yeni berujung dicopot Wali Kota Bogor.

Imbasnya, Nopi Yeni harus turun dari jabatan sebagai Kepala Sekolah dengan kembali jadi guru biasa.

Hal ini tak lepas dari tindakan Mohamad Reza Ernanda guru honorer YANG membongkar tindakan pungli yang dilakukan Kepala sekolah SD Negeri 1 Cibeureum.

Baca juga: Kepsek SDN 1 Cibeureum Panik Saat Ketahuan Pungli PPDB, Pecat Guru Honorer: Kamu Kan yang Melaporkan

Reza justru dipecat karena dituding mengakses WhatsApp kepala sekolah tanpa izin dan integritasnya sebagai guru diragukan.

Saat ini Nopi Yeni terbukti melakukan gratifikasi pada Penerimaan Peserta Didik (PPDB) tahun ajaran 2023/2024.

Dengan terbuktinya melakukan tindakan gratifikasi itu, Wali Kota Bima Arya memberhentikan dan mengenakan sanksi pada kepala sekolah tersebut.

"Diberhentikan dipindah dan dikenakan sanksi, karena bukti-bukti tindakan gratifikasi. Iya di PPDB kemarin," ungkap, dilansir dari Tribunnewsbogor.com. Rabu, (14/9/2023).

Menurutnya pemberhentian kepada Nopi Yeni itu sudah dilakukan secara formal melalui surat yang sudah dikirimkannya pada Selasa lalu.

Meskipun sudah dikirimkan surat, menurutnya Kepala sekolah yang terbukti melakukan gratifikasi itu masih bisa menyampaikan keberatannya.

"Suratnya sudah dikirimkan kemarin. Berdasarkan aturan kepala sekolah punya waktu 15 hari untuk menyampaikan keberatan tapi kalau kepala sekolah tidak keberatan maka akan diproses semuanya sesegara mungkin sambil ada pejabat baru kepala sekolah di sekolah ini," paparnya.

Baca juga: Ternyata Nopi Yeni Kepala Sekolah di Bogor Disuap Rp5 Juta saat PPDB 2023, Kini jadi Guru Biasa

Adapun Nopi Yeni akan dipindah tugaskan dari sekolah ke tempat lain.

Tak hanya itu, Nopi Yeni kembali status balik sebagai guru biasa.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Sujatmiko mengatakan setelah dipecat sebagai Kepsek

Kini Nopi Yeni tak memiliki jabatan.

"Guru biasa," kata Sujatmiko.

Tanggapan Reza Guru Honorer.

Kabar dicopotnya Nopi Yeni, kepala sekolah SD Negeri 1 Cibeureum, Jawa Barat bak menjadi angin segar bagi Mohamad Reza Ernanda.

Reza yang awalnya dipecat kini diminta Wali Kota Bima Arya kembali mengajar di SD Negeri 1 Cibeureum.

Dengan adanya keputusan Wali Kota Bogor, Bima Arya yang memberhentikan kepala sekolah tersebut ia mengatakan semakin semangat mengajar.

"Kalau sekarang dengan keputusan Pak Wali Kota yang begitu tegasnya tentunya saya tambah membakar dan tambah semangat untuk menciptakan pembelajaran-pembelajaran yang menyenangkan bagi anak-anak," Ungkap Mohamad Reza Ernanda, Kamis, (15/9/2023).

Baca juga: Curhat Pilu Reza Guru SD di Bogor Sebelum Dipecat Kepala Sekolah, Dibuat Tak Nyaman dan Disudutkan

Ke depannya Mohamad Reza Ernanda mengatakan ingin segera ada kepala sekolah baru di SD Negeri Cibeureum 1 tersebut, sebab saat ini belum ada kepala sekolah yang menggantikan NY.

Namun meskipun berharap ingin ada segera kepala sekolah baru, ia menginginkan sosok yang baru itu sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

"Siapa yang nanti akan melanjutkan kepimpinan di sekolah ini, saya sangat berharap tolonglah berpihak kepada peserta didik, apa yang dibutuhkan peserta didik dipenuhi dengan sepenuh-penuhnya dan tolong tegakkan sesuai prosedur yang ada," tandasnya.

Kronologi

Adapun pemecatan Reza Ernanda itu berawal dari sang guru membongkar aksi gratifikasi atau pungutan liar (pungli) saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023.

Namun, Reza dituding mengakses WhatsApp kepala sekolah tanpa izin dan integritasnya sebagai guru diragukan.

Hal itu diketahui dari surat pemecatan Reza Ernanda, yang dipecat per tanggal 13 September 2023.

"Saya dipanggil kemarin, kepala sekolah memberi surat pemberhentian tanpa ada surat peringatan," kata Reza kepada TribunnewsBogor.com

Reza Guru SD Bogor Dibuat Tak Nyaman Sebelum Dipecat, Sering Disudutkan Kepala Sekolah
Reza Guru SD Bogor Dibuat Tak Nyaman Sebelum Dipecat, Sering Disudutkan Kepala Sekolah (TribunnewsBogor.com)

Dalam surat pemecatan itu Kepala Sekolah SDN Cibeureum 1 menuding Reza telah melakukan perbuatan yang tidak patut.

1. Mengambil tanpa hak data pribadi WhatsApp Kepala Sekolah sehingga menimbulkan konflik internal antara Kepala Sekolah dengan guru-guru.

2. Tidak memiliki loyalitas, integritas dan nilai kepatuhan kepada pimpinan (Kepala Sekolah).

Mohamad Reza Ernanda bercerita sebagai Sekretaris PPDB 2023 SDN Cibeureum 1 Kota Bogor, kuota penerimaan calon peserta didik seharusnya berjumlah 112 orang.

"Nyatanya setelah selesai tiba-tiba muncul angka menjadi 117. Berarti ada indikasi tindakan pungli," kata Reza.

Kecurigaan ini pernah ia sampaikan ketika dimintai keterangan oleh Inspektorat Kota Bogor.

Bahkan aduan Reza yang merupakan guru honore ini pun sudah diterima Wali Kota Bogor Bima Arya.

Lewat akun media sosialnya, Bima memosting video sebagai respon dari kecurigaan guru Reza.

Baca juga: Kronologi Reza Ernanda Guru Honorer Bongkar Pungli Kepsek Berujung Dipecat, Murid Nangis Gelar Demo

Kepala Sekolah SDN Cibeureum 1 Kota Bogor Nopi Yeni menerangkan bahwa memang kuota penerimaan PPDB 2023 di sekolah berjumlah 112 orang.

Namun ketika kuota itu sudah terpenuhi ada sejumlah orang yang katanya tinggal di dekat sekolah, mendatangi dirinya.

"Memohon pada saya. Saya bilang gak bisa ini udah tutup," katanya.

Keesokan harinya, orang tersebut kembali datang pada Nopi.

"Beberapa hari kemudian datang lagi, akhirnya saya terima," katanya.

Atas skandal sang kepala sekolah, Reza rupanya jadi salah satu sosok yang membongkarnya kepada Inspektorat.

Kepada media, Reza mengungkap banyaknya terjadi dugaan pelanggaran yang dilakukan di SD tempatnya mengajar tersebut.

Mulai dari kasus maladministrasi, arogansi alias penyalahgunaan kekuasaan hingga tindakan indisipliner.

Kecurigaan ini pernah ia sampaikan ketika dimintai keterangan oleh Inspektorat Kota Bogor.

Terungkap Jumlah Uang yang Diterima Nopi Yeni dari Pungli PPDB, Turun Jabatan Jadi Guru Biasa
Terungkap Jumlah Uang yang Diterima Nopi Yeni dari Pungli PPDB, Turun Jabatan Jadi Guru Biasa (Instagram sdncibeureum1official/Tribun Bogor)

Bahkan aduan Reza yang merupakan guru honore ini pun sudah diterima Wali Kota Bogor Bima Arya.

Lewat akun media sosialnya, Bima memosting video sebagai respon dari kecurigaan guru Reza.

Aksi pemecatan terhadap guru honorer ini berujung pada demostrasi yang dilakukan siswa serta orang tua murid.

Lantaran para murid tak terima guru honorer favoritnya dipecat padahal tak salah.

Melansir dari Tribunnewsbogor.com, Rabu (13/.9/2023) Aksi tersebut digelar di halaman SD Negeri 1 Cibeureum di Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor.

Karena aksi tersebut geger hingga viral, akhirnya Wali Kota Bogor Bima Arya pun datang ke sekolah.

Bima Arya langsung disambut dengan ratusan siswa yang berbaris meneriaki nama Pak Reza, guru kesayangannya.

Sembari membawa kertas berisikan protes, para murid mengaku tak rela jika Pak Reza dikeluarkan dari sekolah.

"Kalian tidak setuju Pak Reza berhenti?" tanya Bima Arya dilansir TribunnewsBogor.com dari akun Instagram-nya.

"Tidak," imbuh para siswa.

Segera mendatangi kepala sekolah di ruangannya, Bima Arya mengurai kata-kata tegas.

Dengan nada bicara meninggi, Bima Arya menyinggung soal pungli di depan Nopi Yeni.

Mendengar ucapan Bima Arya, sang kepala sekolah hanya terdiam.

"Ini tanggung jawab saya, saya tidak mau ada lagi pungli di sini," tegas Bima Arya

Kepsek Akui Pungli

Ditemui Bima Arya, Nopi Yeni Kepala sekolah tak mengelak dan mengakui perbuatannya.

Nopi Yeni mengaku bahwa ada oknum yang meminta untuk memasukan dalam penerimaan calon peserta didik.

Sempat menolak, Nopi Yeni pun akhirnya menerima suap PPBD dengan alasan karena merasa iba.

"Saya minta ibu sampaikan jujur," ungkap Bima Arya dilansir TribunnewsBogor.com dari unggahannya pada 4 September 2023.

"Iya awalnya gini pak. Memang pada saat penutupan PPDB kan udah selesai. Nah setelah pengumuman itu beberapa hari kemudian ada beberapa yang dekat-dekat tinggal di sini memohon kepada saya. Terus saya bilang 'enggak bisa, sudah tutup'. Nah beberapa hari kemudian dia datang lagi. Ya udahlah akhirnya saya masukin," ungkap kepala sekolah.

"Intinya ibu terima, ibu tahu itu salah?" tanya Bima Arya.

"Iya. Kan karena rasa iba aja kemarin jadi saya memutuskan menerimanya," pungkas Nopi Yeni.

Mendengar pengakuan Nopi Yeni, Walikota Bogor Bima Arya dengan tegas tak menerima alasan apapun soal pungli.

"Enggak bisa, apapun alasannya itu enggak bisa," timpal Bima Arya.

"Itu salah saya pak, mohon maaf pak," akui Nopi Yeni.

Baca juga: Terungkap Jumlah Uang yang Diterima Nopi Yeni dari Pungli PPDB, Turun Jabatan Jadi Guru Biasa

Menurut sumber terpercaya TribunnewsBogor.com, nominal suap yang diterima Nopi Yeni tak sampai puluhan atau belasan juta.

Ternyata, Nopi menerima suap dari satu calon wali siswa total Rp5 juta.

Uang Rp 5 juta itu didapat oleh Novi dari lima orangtua siswa.

Sehingga dari satu orangtua siswa dirinya mendapat uang Rp 1 juta.

"Infonya (Rp 5 juta) untuk lima orang," jelasnya.

"Penggunaan setahu saya ada yang untuk membantu kegiatan sekolah," kata dia lagi.

Namun dirinya tak mengetahui pasti detailnya seperti apa.

"Lainnya kurang tahu," ungkapnya.

Buntut pemecatan pada Pak Reza, Nopi Yeni gantian dipecat dari posisinya sebagai kepala sekolah,

Pencopotan kepala sekolah dilakukan oleh Wali Kota Bogor, Bima Arya usai mendengar adanya penolakan dari ratusan siswa serta puluhan orang tua murid soal dipecatnya Reza.

Selain itu, menurutnya pemecatan sepihak ini karena Mohamad Reza Ernanda dinilai tidak mematuhi kepala sekolah SD Negeri 1 Cibeureum.

"Ini berawal dari ada dugaan pungli yang diduga oleh kepala sekolah, dugaan ini kemudian di investigasi oleh pemerintah kota oleh inspektorat, kemudian kepala sekolah memberhentikan salah seorang guru honorer Pak Reza karena dianggap tidak mematuhi kepala sekolah dan dianggap juga mengakses data pribadi dari WhatsApp kepala sekolah kemudian diberhentikan," kata Bima Arya, Rabu (13/9/2023).

Lebih lanjut Bima Arya menegaskan, kepala sekolah tersebut terbukti telah menerima gratifikasi.

Menurutnya keputusan yang diambil itu untuk kepentingan para peserta didik agar tidak terganggu dalam kegiatan belajar mengajar.

Baca berita lainnya di google news

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved