Berita Banyuasin

Cuaca Kering dan Panas, Total 1.674 Kasus ISPA di Banyuasin, Terbanyak Kecamatan Banyuasin III

Bulan Juli total ISPA untuk Kabupaten Banyuasin sebanyak 1.674 kasus. Terbanyak ISPA terjadi di Kecamatan Banyuasin III, sebanyak 377 kasus.

Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/ARIEF BASUKI ROHEKAN
Bulan Juli total ISPA untuk Kabupaten Banyuasin sebanyak 1.674 kasus. Terbanyak ISPA terjadi di Kecamatan Banyuasin III, sebanyak 377 kasus. Layar monitor menunjukan ISPU di Kota Pangkalan Balai menunjukan udara masih berkualitas baik, Selasa (12/9/2023). 

TRIBUNSUMSEL.COM, BANYUASIN - Faktor cuaca kering dan panas serta mulai terpengaruh adanya Karhutbunla membuat kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau ISPA mulai banyak terjadi.

Dari data yang diterima Dinkes Banyuasin untuk seluruh puskesmas di Kabupaten Banyuasin, dalam dua bulan terakhir cukup mengalami peningkatan kasus ISPA.

"Untuk bulan Juli total ISPA untuk Kabupaten Banyuasin sebanyak 1.674 kasus. Terbanyak kasus ISPA terjadi di Kecamatan Banyuasin III, sebanyak 377 kasus," kata Kadinkes Banyuasin DR dr Rini Pratiwi melalui Kabid P2P dr Indah Daryane, Selasa (12/9/2023).

Lanjutnya, untuk bulan Agustus kasus ISPA juga masih didominasi Kecamatan Banyausin III.

Setidaknya, di bulan Agustus untuk di Kecamatan Banyuasin III sebanyak 367 kasus.

Baca juga: LIPSUS: Tim Dikepung Kobaran Api, Aksi Heroik Satgas Karhutla, Medan Sulit dan Sumber Air Minim -1

Kasus ISPA yang terjadi terpengaruh dari berbagai faktor. Terlebih, Kecamatan Banyuasin III merupakan ibukota Kabupaten dan banyak dilalui kendaraan karena berada di Jalintim.

"Pemicu terjadinya ISPA, salah satunya kondisi iklim yang berubah. Selain itu, biasanya karena infeksi virus influenza. Tetapi, penyebab lain tidak bisa pasti, mungkin karena bakteri juga bisa. Pasien yang datang ke Puskesmas hanya kena ISPA ringan dan tidak sampai dirawat," ungkapnya.

Dari itulah, Dinas Kesehatan Banyuasin, mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan dengan kondisi cuaca yang saat ini terjadi.

"Kondisi cuaca yang saat ini terjadi, pastinya akan berdampak pada kebugaran tubuh. Siang hari yang terasa sangat terik, akan membuat tubuh cepat mengalami kekurangan cairan," katanya.

Lanjutnya, kondisi kemarau yang saat ini terjadi juga harus betul-betul diperhatikan. Terlebih, musim kemarau yang identik asap dan debu, sehingga dapat memengaruhi pernapasan.

Debu yang beterbangan, secara tidak sadar bisa terhisap melalui hidung. Ini juga dapat memengaruhi kesehatan tubuh, karena dampak debu atau asap yang terhisap secara tak sadar.

"Pakai masker bila akan keluar rumah atau berkendara, terutama mengendarai sepeda motor. Kondisi cuaca saat ini memang kurang bersahabat dan tubuh juga akan terpengaruh dengan panas terik yang terjadi saat ini," pungkasnya.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved