Berita Ogan Ilir

Ada Layang-layang Naga 100 Meter, Semarak Festival Layang-layang Rektor Cup Dies Natalis Unsri ke-63

Layang-layang naga sepanjang 100 meter mengangkasa saat pembukaan Festival Layang Layang di Taman Firdaus Unsri Inderalaya.

Editor: Vanda Rosetiati
SRIPO/SYAHRUL HIDAYAT
Peserta menaikan layang layang hias naga di Festival Layang Layang Rektor Cup di Taman Firdaus Unsri Inderalaya, Senin (11/9/2023), 

TRIBUNSUMSEL.COM, INDERALAYA - Layang-layang naga sepanjang 100 meter mengangkasa di langit Indralaya.

Rektor Unsri, Prof. Dr. Ir. H. Anis Saggaff, MSCE. IPU. ASEAN Eng didampingi Rektor Terpilih, Prof Dr Taufik Marwa, SE. M.Si dan Prof Said Agil Husen Al-Munawar, Menteri Agama periode 2001-2004, menaikkan layang layang naga dari tim Rektorat Unsri yang panjang hampir 100 meter lebih saat membuka Festival Layang Layang di Taman Firdaus Unsri Inderalaya, Senin (11/9/2023).

Sebanyak 140 peserta dari keluarga besar Universitas Sriwijaya (Unsri) Kampus Inderalaya mengikuti lomba Layang layang hias dan layang layang aduan (paritan) yang dikemas dalam Rektor Cup Tahun 2023 menyambut Dies Natalis Universitas Sriwijaya ke-63.

Selain itu, Unsri juga menggelar lomba fotografi dan pameran PMW dalam rangka monev2023.

"Khusus lomba layang layang aduan ini digelar antar-fakultas, rektorat dan tamu kehormatan kita, Prof Said Agil Husen Al-Munawar, Menteri Agama periode 2001-2004, beliau jago di layang layang paritan," jelas Rektor Unsri, Prof. Dr. Ir. H. Anis Saggaff, MSCE. IPU. ASEAN Eng, saat membuka Lomba Layang Layang hias.

Baca juga: Musim Kemarau 2023 di Sumsel Hingga Awal November, Resiko Karhutla dan Kebakaran Meningkat

Dikatakan oleh Rektor, layang layang ini merupakan tradisi peninggalan leluhur dan juga merupakan olahraga fisik serta mendekatkan kepada alam.

"Layangan adalah suatu kegiatan seni peninggalan leluhur kita ini tidak pernah kita gali bahwa layangan Ini sebenarnya olahraga fisik dimana mendekatkan kita kepada alam supaya kita kena sinar matahari dan insyaallah kita sehat," ujar Anis.

Sementara di kelas layang aduan, sebenarnya olahraga otak yang instan yang menguji semua saraf-saraf dan strategi perang.

"Kita selama ini olahraga melalui tulisan olahraga otak, sebagai ilmuwan itu melalui tulisan apa yang ada di otak kita tulis. Nah di layang layang ini apa yang ada di otak, bagaimana kita membuat strategi supaya kita main dengan baik dan bisa mengalahkan orang. Inilah sebenarnya salah satu ilmu strategi perang," kata Rektor Anis.

Selain itu, sambung Prof Anis Saggaff, lomba layang-layang ini salah satu ilmu strategi perang.
Kedepannya, Rektor Unsri Prof Anis Saggaff juga inginfestival layang-layang di Taman Firdaus Indralaya terus dilakukan. Unsri siap jadi tuan rumah.

"Jika ini sukses ramai seperti ini akan kita gaung lomba layang-layang di Sumatera Selatan itu Unsri yang pegang setiap tahun kita adakan. Apalagi di sini ada komunitas layang-layang," tambahnya. (sripoku/syahrul)

Baca berita lainnya langsung dari google news

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved