Berita Palembang

Musim Kemarau 2023 di Sumsel Hingga Awal November, Resiko Karhutla dan Kebakaran Meningkat

Musim kemarau 2023 di Sumsel diprakirakan akan berlangsung hingga awal November, BMKG ingatkan resiko karhutla dan kebakaran meningkat.

Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/WINANDO DAVINCHI
Musim kemarau 2023 di Sumsel diprakirakan akan berlangsung hingga awal November, BMKG ingatkan resiko karhutla dan kebakaran meningkat. Petugas memadamkan api kebakaran lahan di OKI beberapa waktu lalu. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Musim kemarau 2023 di Sumsel diprakirakan akan berlangsung hingga awal November, Badan Meteorologi dan Klimatologi (BMKG) mengingkatkan resiko kerawanan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dan kebakaran akan meningkat.

Prakiraan musim kemarau tahun 2023.secara nasional akan terjadi hingga Desember mendatang.
Namun untuk wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) diprediksi hingga akhir September atau awal November mendatang.

"Untuk Sumsel awal musim hujan diprakirakan sekitar periode akhir Oktober hingga awal November 2023," kata Kepala Unit Analisa dan Prakiraan Stasiun Meteorologi SMB II Palembang Sinta Andayani saat dikonfirmasi, Senin (11/9/2023)

Menurutnya, yang disampaikan oleh Kepala BMKG bahwa musim kemarau hingga Desember itu secara nasional. Untuk di Sumsel diprakirakan periode akhir Oktober hingga awal November 2023.

"September ini masih puncak musim kemarau untuk Sumsel dan secara umum curah hujan bulan September ini rendah. Prakiraan cuaca untuk minggu ini potensi hujan semakin rendah," ungkapnya.

Baca juga: Polda Sumsel Fokus Upaya Pencegahan Karhutla, Sumber Air Mengering Waterboombing Melambat

Menurutnya, hal ini bisa meningkatkan potensi kerawanan Karhutla dan kebakaran. Imbasnya adalah kualitas udara melebihi nilai ambang batas yang ditentukan akibat asap yang ditimbulkan.

Disamping itu suhu udara di siang hari cukup panas dan kering, suhu maksimum di siang hari bisa mencapai 34 Celcius dengan kelembaban udara sekitar 45 persen.

"Sementara itu berdasarkan data yang ada hari ini ada 40 titik hotspot yang tersebar di OKI, Ogan Ilir, Lahat, Muara Enim, dan Muba," katanya

Sementara itu berdasarkan data dari BPBD Sumsel, untuk titik hotspot (titik panas) sejak Januari hingga 10 September 2023 ada 3.075 titik hotspot.

Peningkatan hotspot terjadi sejak April yaitu ada 262 hotspot, Mei 226 hotspot, Juni 235 hotspot, Juli 211 hotspot, Agustus meningkat menjadi 1008 titik hotspot dan dari 1-10 September sudah ada 899 titik hotspot.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved