Nenek Rohaya Meninggal Dunia
Slamet Kenang Momen Terakhir Sebelum Nenek Rohaya Meninggal, Jarang Bercanda Tapi Sering Ngobrol
Kepergian Nenek Rohaya (77) mengisakkan duka mendalam bagi suaminya, Slamet(22). Meski terpaut jarak usia 55 tahun, Slamet membuktikan cintanya
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM - Kepergian Nenek Rohaya (77) mengisakkan duka mendalam bagi suaminya, Slamet(22).
Meski terpaut jarak usia 55 tahun, Slamet membuktikan cintanya kepada Nenek Rohaya yang dirawatnya saat jatuh sakit.
Momen-momen terakhir bersama Nenek Rohaya pun masih teringat jelas dalam memori Slamet.
Baca juga: Sosok Slamet Suami Nenek Rohaya Terpukul Istrinya Meninggal Dunia, Sempat Ucap Janji Sehidup Semati
Slamet juga menyampaikan, bahwa hal yang tidak ia lupakan adalah kebaikan dari sosok Rohaya ini.
"Jasa baiknya selama ini yang tidak bisa saya lupakan mas. Rohaya ini selalu mengurus saya dengan baik," kenang Slamet, saat dihubungi via handphone seusai takziah, Rabu (06/09/2023).
Selain itu, Slamet juga terkenang kebiasaannya dengan sang istrib kerap mengobrol terkait kehidupannya seperti tentang makan yang disukainya.
"Kalau sering bercanda dengan Rohaya saya jarang lakukan mas. Tetapi saya dan almarhumah Rohaya ini sering ngobrol-ngobrol tentang makan kesukaan yakni ikan," ceritanya.
Selain itu, ia juga menceritakan bahwa sebagai kepala rumah tangga untuk menafkahi sang pujaan hatinya
Ia bekerja serabutan Jika ada yang mengajaknya memetik jagung dirinya ikut.
"Saya bekerja seadanya mas, apa saja mas kalau ada yang mengajak saya untuk memetik jagung atau menebas lahan saya lakukan mas. Ya ini untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mas," ucapnya.
Baca juga: Nenek Rohaya Meninggal Dunia, Kisah Cintanya Dengan Slamet Kontroversi Hingga Disorot Media Asing
Semasa hidupnya, Rohaya selalu menemani sang suami yang bekerja serabutan.
Terkadang juga Rohaya ini diminta untuk membantu tetangganya untuk membersihkan halaman rumah.
Saat ini masih Slamet tengah melakukan takziah, kedepan belum ada pikiran mau kemana apakah merantau atau tidak.
"Namun jika nanti ada pikiran apakah mau merantau atau mau pergi ke padepokan di Martapura saya sekarang masih belum tau," ujarnya.
Pemuda asal Desa Karang Endah, Kecamatan Lengkiti, Kabupaten OKU ini sendiri mengaku tidak ada firasat terkait meninggalnya istrinya, Rohaya.
"Tidak ada firasat buruk atau firasat apapun, karena istri saya ini sudah mengalami sakit selama tiga bulan," katanya

Slamet mengaku, bahwa ia sendiri yang merawat Rohaya selama sakit dibantu dengan keluarganya.
"Selama sakit saya yang mengurus langsung Rohaya ini. Saya tinggal sama anak bungsu Rohaya dari suami pertamanya," ujarnya.
Diketahui, Nenek Rohaya meninggal dunia pada usia 77 tahun, Rabu (6/7/2023), siang sekitar pukul 11.30 WIB.
Sekretaris Desa Karang Endah Bambang Siswoyo mengatakan, Nenek Rohaya sebelum meninggal memang mengalami sakit dikarenakan kondisinya yang sudah lanjut usia.
"Siang tadi pak, sekitar pukul 11.30 WIB dua belas. Rohaya ini meninggal karena sakit tua. Jenazah almarhumah Rohaya di makamkan di TPU Dusun I sekitar pukul 14.00 WIB," katanya, saat dibincangi via handphone, Rabu (06/09/2023).
Untuk diketahui, Slamet ketika menikah dengan Rohaya tahun 2017 masih berusia 16 tahun sedangkan Rohaya yang telah berusia 71 tahun.
Nenek Rohaya wanita paruh baya yang menikah dengan pemuda usia 16 tahun tutup usia meninggalkan kisah cinta yang kontroversial.
Kehebohan pernikahan yang terpaut usia 55 tahun ini bahkan bukan hanya terjadi di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri.
Baca juga: 3 Bulan Rawat Nenek Rohaya yang Jatuh Sakit, Slamet Tak Ada Firasat Sang Istri Akan Meninggal
Lewat situs berita di Vietnam Eva.vn pada Sabtu (10/10/20), menceritakan soal kabar mengenai pasangan Slamet dan Nenek Rohaya.
Dalam pemberitaannya, pengantin pria Slamet Riyadi kini berusia 19 tahun, dengan wanita tua Rohaya, kini 74 tahun.
Pasangan itu tidak sengaja bertemu saat tinggal di daerah yang sama dan saling jatuh cinta sehingga mereka tidak bisa melepaskannya.
Setelah itu, Slamet pulang untuk meminta orang tuanya menikahkannya dengan seorang wanita tua yang seusia dengan neneknya.
Ketika dia tidak menerima restu, pemuda itu sempat nyaris bunuh diri.
Sampai saat itu, orang tuanya setuju untuk menikahkannya.
"Mereka bilang mereka akan mati jika tidak menikah," kata Kuswoyo, kepala desa tempat tinggal pasangan itu.
"Mereka bilang mereka sangat mencintai satu sama lain dan jika salah satu dari mereka meninggal, yang lain juga akan mati,"

Awalnya, banyak rumor yang beredar tentang pernikahan pasangan "kontroversial" ini.
Seseorang berkata bahwa Rohaya pasti orang yang sangat kaya, Selamat menikahinya karena keserakahan akan kekayaan.
Namun kenyataannya, Ibu Rohaya memiliki kehidupan yang sangat normal di pedesaan, bahkan dalam kemiskinan.
Slamet mengatakan bahwa ia menikahi nenek Rohaya atas dasar cinta sejati, sama sekali tidak ada hubungannya dengan kaya, miskin, tua atau cantik.
"Kami menikah tanpa ada tekanan. Kami berdua benar-benar saling mencintai," kata Slamet.
"Kami memiliki malam pernikahan yang luar biasa," kata pemuda itu.
"Saya tidak menyangka istri saya seperti itu," ujar pasangan itu mengalami bulan bahagia di kota Palembang, provinsi Sumatera Selatan, Indonesia.
Namun, Slamet ternyata cemburu dan posesif.
Usai pernikahan, pemuda sering mengunci istrinya di rumah, mengunci pintu karena takut istrinya terlalu menarik akan dirampok oleh pria lain.
Karena sifatnya yang kekanak-kanakan ini, Rohaya sempat marah, tapi belakangan semakin jatuh cinta dengan suaminya.
Seperti dituturkan Selamat di awal pernikahan, dirinya tidak silau dengan kecantikan wajah, tak silau dengan harta, tapi kebaikan dan ketulusan hati Rohaya yang sudah menaklukkan hatinya.
Baca juga: Profil Sosok Nenek Rohaya Meninggal Dunia, Pernah Viral Nikahi Slamet Riyadi Beda Usia 55 Tahun
Menurut Selamat, sejak kecil dia sering sakit-sakitan bahkan sampai berbulan-bulan hanya Rohaya yang tulus merawatnya.
Rohaya yang tidak memiliki hubungan darah dengan Selamat ini setiap hari mengurus Selamat tanpa kenal lelah.
Waktu itu Selamat memanggilnya Bibik.
"Kalau bukan Rohaya, mungkin aku sudah mati," kata Selamat kala itu, seraya menambahkan sebelum menikah dia memanggil Bibik tapi sekarang sudah memiliki panggilan sayang Bunda dan Rohaya memanggil Selamat dengan panggilan Ayah.
Meski menghadapi banyak cibiran dan berbagai kendala, namun faktanya pernikahan itu masih langgeng diusia pernikahan yang memasuki tahun ke-6.
Pasangan ini tinggal di Desa Karang Endah Kecamatan Lengkiit Kabupaten Ogan Koemring Ulu, Sumatera Selatan.
Rohaya diketahui memiliki lima anak dari pernikahan sebelumnya dan sudah berkecukupnan, namun Rohaya tetap memilih tingal bersama Selamat di gubuk yang sudah tidak layak huni.
Rohaya sebenarnya aslinya orang Palembang (ayahnya Palembang asli) dan ibunya Cirebon, namun sudah seurmur hidupnya menetap di Desa Karang Endah.
Dalam kesehariannya, Nenek Rohaya hanya di rumah sendian, sementara sang suami Slamet Riyadi bekerja serabutan.
Menurut penuturan Rohaya, Selamat masih seperti yang dulu sangat menyayanginya namun cenderung cemburu berlebihan.
Bahkan saking cemburunya Selamat sering melarang Rohaya keluar dari rumah takut Rohaya bertemu dengan laki-laki lain.
Namun Rohaya mengaku tidak keberatan, karena keduanya memang saling mencintai.
Rohaya tidak mempermasalahkan kekurangan Salamat.
Baca juga: Slamet Terluka Nenek Rohaya Meninggal Dunia, Sangat Cinta Istri Hingga Tak Bolehkan Keluar Rumah
Kabar terbaru bahkan menyebutkan, Slamet kini ingin mengadopsi anak sebagai pelengkap rumah tangganya dengan nenek Rohaya.
Namun keinginan itu terpaksa ditolak oleh nenek Rohaya mengingat untuk mengurus dan membesarkan seorang maka diperlukan biaya.
Apalagi nenek Rohaya juga merasa diusianya kini, ia sudah tak sanggup untuk merawat bayi.
Hal ini disampaikan sendiri oleh nenek Rohaya saat dibincangi wartawan.
"Dak galak wong ngenjukan anak bae, nak dirawat perlu biaya, makan bae susah. Aku sudah tuo mano nak merawat bayi," kata Rohaya ditemui di kediamannya di Desa Karang Endah Kecamatan Lengkiit Kabupaten Ogan Koemring Ulu Rabu (11/1/2022).
Saat ini nenek Rohaya sudah berusia 77 tahun dan Selamat baru berusia 22 tahun.
Di usia yang sudah senja ini, Rohaya sudah tidak bisa lagi berkativitas berat jangankan menagsuh bayi.
Untuk masak saja sudah tidak bisa lagi mana sudah sakit-sakitan.
Pernyataan Rohaya ini sekaligus mengklarifikasi isu yang beredar di medsos yang mengatakan bahwa dirinya sedang hamil tua.
"Idak lah, dak kan ado nak hamil lah tuo aku ini (Tidaklah, tidak mungkin saya hamil soalnya sudah tua)" kata nenek beberapa cucu ini sambali tertawa lepas.
Keluarga ini juga sering mendapat kunjungan dari Bhabinkabtimas Polsek Lengkiti seperti yang dilakukan Aiptu Irawan yang ditemui saat berkunjung ke kediaman Rohaya karena Rohaya sakit cukup lama.
Kondisi ekonomi pasangan yang menikah tanggal 2 Juli 2017 lalu ini memang sangat memprihatinkan, untuk makan saja susah.
Sedangkan gubuk yang ditempati juga sudah didindingnya sudah bolong-bolong dan atapnya sudah bocor dimana-mana.
Menurut Rohaya, saat hujan deras maka rumah berlanatai tanah ini banir hingga semata kaki orang dewasa.
Namun pasangan Selamat-Rohaya tidak punya pilihan lain selain bertahan di gubuk reot yang kebarnya juga milik kerabatnya.
Baca beirta lainnya di google news
Tribunsumsel.com
berita Sumsel
Ogan Komering Ulu (OKU)
Slamet Kenang Momen Terakhir Sebelum Nenek Rohaya
Tak Restui Pernikahan Sang Ibu, Anak Bungsu Nenek Rohaya Pernah Usir Slamet Gegara Tak Urus Istri |
![]() |
---|
Anak Bungsu Nenek Rohaya Curhat Slamet Tak Pernah Beri Uang Belanja Bulanan & Urus Ibunya Sakit |
![]() |
---|
Kisah Cinta Nenek Rohaya dan Slamet Hadapi Tentangan Karena Beda Usia 55 Tahun, Kini Dipisahkan Maut |
![]() |
---|
Ikhlaskan Kepergian Nenek Rohaya, Anak Bungsu Ngaku Sengaja Pergi Saat Dinikahi Slamet, Kini Pasrah |
![]() |
---|
Janji Sehidup Semati, Sesal Slamet Tak Dampingi Nenek Rohaya Hembuskan Napas Terakhir, Sibuk Kerja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.