Ambulans Tabrak Truk Tangki

Fahrudin Tinggalkan Istri dan 2 Anak, Korban Kecelakaan di Gelumbang Ambulans Tabrak Truk Tangki

Fahrudin satu dari tiga korban tewas kecelakaan di Gelumbang ambulans tabrak truk tangki meninggalkan seorang istri dan dua anak masih sekolah.

Editor: Vanda Rosetiati
SRIPO/APRIANSYAH ISKANDAR
Suasana rumah duka almarhum Fahrudin, salah satu korban kecelakaan di Gelumbang Muara Enim, ambulans tabrak truk tangki, Rabu (6/9/2023). Fahrudin meninggalkan seorang istri dan dua anak. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALI - Fahrudin satu dari tiga korban tewas kecelakaan di Gelumbang ambulans tabrak truk tangki meninggalkan seorang istri dan dua orang anak yang masih sekolah.

Dua orang anak Fahrudin saat ini diasuh oleh ibu sambung mereka karena sebelumnya ibu kandung mereka telah lebih dulu meninggal beberapa tahun lalu.

Marisa Rosalia (35) adik kandung Fahrudin tak kuasa menahan tangis saat melihat jenazah kakaknya.

Begitu juga Ria, istri dari almarhum Fahrudin, sejak jenazah disemayamkan dirumah duka, air mata nya tak berhenti menetes membasahi pipi.

Kepergian Fahrudin menjadi duka yang mendalam bagi istri, kedua anaknya dan pihak keluarga.

Baca juga: Dimakamkan di TPU Desa Perambatan PALI, Isak Tangis Iringi Jenazah Darus Sopir Ambulans

Fahrudin meninggalkan dua orang anak hasil pernikahan dari istri pertamanya, setelah istri pertamanya meninggal dunia ia kemudian menikah dengan Ria sejak 1,5 tahun lalu.

Ria tak menyangka pernikahan nya bersama Fahrudin harus berpisah dalam waktu yang singkat disebabkan kecelakaan maut ambulans vs truk tangki yang menewaskan suaminya.

Fahrudin meninggalkan istri dan dua orang anaknya yang saat ini ikut tinggal bersama Ria.

Anak pertamanya sudah tamat sekolah sementara anak keduanya masih bersekolah di pesantren duduk di kelas dua SMA.

Diceritakan Maria Rosalia adik kandung Fahrudin, kakaknya berinisiatif untuk menjemput pamannya Ahmad yang meninggal dunia di rumah sakit di Palembang.

"Kemarin kami dapat kabar bahwa mamang kami Ahmad meninggal dunia, lalu kakak saya berinisiatif menjemput jenazah bersama dengan Darus sopir Ambulan Desa Perambatan,"ujarnya sambil menyeka air mata,Rabu (6/9/2023).

Maria juga mengatakan mendengar kabar pamannya meninggal dunia, pihak keluarga langsung berkumpul di rumah pamannya di Batu Tugu Dusun 9 Desa Perambatan sambil menunggu kedatangan jenazah almarhum.

"Memang saat itu kami keluarga dalam keadaan berduka saat dikabarkan mamang kami Ahmad telah meninggal dunia, dia sebelumnya dirawat di rumah sakit karena sakit ginjal," tuturnya.

Namun Maria Rosalia tak menyangka, kepergian sang kakak untuk menjemput jenazah pamannya Ahmad menjadi duka disebalik duka bagi keluarga.

"Kami mendapatkan kabar kalau ambulan mengalami kecelakaan saat waktu Maghrib kemarin,"ungkapnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved