Berita Ogan Ilir

Diduga Karena Rokok, Lahan 265,35 Hektar di Ogan Ilir Terbakar, Pelaku Masih Berkeliaran

Diduga Karena Rokok, Lahan 265,35 Hektar di Ogan Ilir Terbakar, Pelaku Masih Berkeliaran

TRIBUNSUMSEL.COM/AGUNG DWIPAYANA
Seorang warga memadamkan kebakaran lahan di Desa Sukarami, Kecamatan Pemulutan, Ogan Ilir, Minggu (3/9/2023) petang. 

TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA - Lahan seluas 265,35 hektar di Wilayah Ogan Ilir, Sumsel terbakar hingga awal September 2023 dan menyebabkan kabut asap yang mengganggu kesehatan. 

Seiring penyelidikan yang dilakukan polisi, muncul dugaan penyebab kebakaran lahan di Ogan Ilir akibat rokok.

Untuk diketahui, seperti pemukiman warga, jalan lintas nasional dan jalan tol diserang kabut asap yang mengganggu kesehatan.

"Dengan luas lahan terbakar 265,35 hektar, terbanyak ada di wilayah kecamatan seperti Pemulutan, Pemulutan Barat, Indralaya Utara," jelas Kalaksa BPBD Ogan Ilir, Edi Rahmat melalui keterangan tertulis, Senin (4/9/2023).

Baca juga: Sosok Prof Dr Nizar Ali, Sekjen Kemenag Calon Pj Gubernur Sumsel Pengganti Herman Deru Usulan DPRD

Dengan banyaknya lahan terbakar di Ogan Ilir, hingga saat ini belum diketahui secara pasti penyebab kebakaran.

Namun muncul dugaan bahwa kebakaran yang begitu besar hingga menghanguskan hingga ratusan hektar lahan, diakibatkan puntung rokok.

Hal ini dikemukakan Kapolres Ogan Ilir AKBP H. Andi Baso Rahman usai menggelar rapat dengan unsur Forkopimda belum lama ini.

"Ada pemancing yang mencari ikan. Di situ ada tempat yang tadinya embung kemudian mengering. Pemancing di situ membawa rokok," jelas Andi.

Andi mengatakan bahwa polisi masih melakukan penyelidikan penyebab kebakaran.

"Apakah ada faktor kesengajaan dengan cara membakar lahan, Ini masih lidik. Sengaja maupun tidak sengaja, maka masuk dalam (pelanggaran seperti diatur pada) Undang Undang Lingkungan Hidup. Mesti harus kita proses," tegas Andi.

Penyebab kebakaran diduga akibat puntung rokok juga disampaikan Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Albertus Rachmad Wibowo.

"Saya tanya kepada Pak Kades, ini (penyebab kebakaran) mungkin disebabkan dari masyarakat yang mencari ikan atau berkebun," kata Rachmad saat mengunjungi Indralaya Utara pada 18 Agustus lalu.

"Oleh karena itu saya mengimbau kepada seluruh masyarakat Provinsi Sumatera Selatan, bilamana mencari ikan, hati-hati membuang (puntung) rokok," pesan Rachmad.

Selain ulah manusia, fenomen El Nino dinilai turut berkontribusi terhadap kebakaran lahan.

El Nino merupakan pemanasan suhu muka laut di Samudera Pasifik bagian tengah dan timur sehingga berpengaruh pada menurunnya curah hujan di sekitarnya, termasuk Indonesia.

Fenomena El Nino diprediksi berlangsung hingga September atau Oktober mendatang.

Karena ketidakmampuan manusia melawan fenomena alam, Rachmad kembali meminta masyarakat untuk tidak memicu api, terutama di lahan kering.

"Kuncinya cuma satu, masyarakat harus sadar jangan membuat api," tandasnya.

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved