Seputar Islam

Contoh Teks Khutbah Jumat Singkat Edisi Bulan Safar Bertema Rebo Wekasan 2023, Penuh Makna

Berikut contoh teks khutbah Jumat bertemakan Rebo Wekasan dibulan Safar, singkat dan penuh makna yang bisa dijadikan referensi.

Tribunsumsel.com
Contoh Teks Khutbah Jumat Singkat Edisi Bulan Safar Bertema Rebo Wekasan 2023, Penuh Makna 

Seperti di dalam kitab Al-Jawahir Al-Khoms disebutkan bahwa setiap tahun diturunkan sekitar 320.000 macam bala’ yang semuanya ditimpakan pada hari Rabu akhir bulan Safar.

Maka hari itu adalah hari tersulit dalam tahun itu.

أَنَّهُ يَنْزِلُ فِيْ كُلِّ سَنَةٍ ثَلاَثُمِائَةِ اَلْفٍ وَعِشْرِيْنَ أَلَفًا مِنَ الْبَلِيَّاتِ وَكُلُّهَا فَيْ يَوْمِ الْأَرْبِعَاءِ الْأَخِرَةِ مِنْ شَهْرِ صَفَرِ فَيَكُوْنُ ذَلِكَ الْيَوْمُ أَصْعَبُ أَيِّمِ تِلْكَ السَّنَةِ، فَمَنْ صَلَّى فِيْ ذَلِكَ الْيَوْمِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ يَقْرُأُ فِيْ كُلِّ مِنْهَا بَعْدَ الْفَاتِحَةِ إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ سَبْعَةَ عَشَرَ وَالْإِخْلاَصَ خَمْسَ مَرَّاتٍ وَالْمُعَوِّذَتَيْنِ مَرَّاةً وِيَدْعُوْ بِهَذَا الدُّعَاءِ حَفَظَهُ االلهُ تَعَالَى بِكَرَمِهِ مِنْ جَمِيْعِ الْبَلاَيَا الَّتِيْ تَنْزِلُ فِيْ ذَلِكَ الْيَوْمِ وَلَمْ تُحْمَ حَوْلَهُ بَلِيَّةٌ مِنْ تِلْكَ الْبَلاَيَا إِلَى تَمَام السَّنَةِ

"Sesungguhnya dalam setiap tahun diturunkan sekitar 320.000 macam bala’ yang semuanya ditimpakan pada hari Rabu akhir bulan Safar. Maka hari itu adalah hari tersulit dalam tahun itu. Barang siapa shalat empat raka'at pada hari itu, dengan membaca di masing-masing raka'atnya setelah Al-Fatihah yakni surat Al-Kautsar 17 kali, Al-Ikhlas 5 kali, mu’awwidzatain masing-masing satu kali dan berdoa–do’anya Insya Allah akan disebutkan setelah ini–, maka dengan sifat karomnya Allah, Allah akan menjaganya dari semua bala’ yang turun pada hari itu dan di sekelilingnya akan terhindar dari bala’ tersebut sampai genap setahun"

Sehingga pada hari Rabu terkahir bulan Safar atau Rebo Wekasan kita dianjurkan melaksanakan amaliyah seperti shalat sunah mutlak atau shalat Hajat Lidaf’il Bala’, shadaqah, memperbanyak bacaan Al-Qur’an, berdzikir, dan memperertat silaturahim.

Anjuran amaliyah seperti di atas tercantum dalam kitab-kitab sebagaimana disebut di atas.

Meskipun terdapat perbedaan pendapat tentang hukum amaliyah tersebut terutama dalam hal pelaksanaan shalat sunahnya, namun Sebagian ulama berpendapat bahwa hal itu dibolehkan selama tidak diniatkan khusus untuk shalat sunah Rebo Wekasan melainkan diniatkan untuk shalat sunah mutlak dan shalat hajat serta tidak meyakini bahwa amaliyah tersebut merupakan sebuah keharusan yang tidak bisa ditinggalkan.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Meskipun sebagian ulama menerangkan tentang datangnya bala’ pada hari Rabu terakhir di bulan Safar, alangkah baiknya hal itu tidak lantas menjadikan sangkaan kita kepada Allah SWT menjadi buruk dengan perasaan-perasaan yang membuat kita tidak tenang dalam menjalankan rutinitas ibadah kita.

Jika kita meyakini bahwa Allah SWT pasti menurunkan musibah di hari itu, dalam sudut pandang akidah justru akan membuka pintu bala’ tersebut, karena rahmat dan karunia Allah SWT bagaimana prasangka daripada hambanya. Allah berfirman dalam sebuah hadis qudsi sebagai berikut

أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي

“Aku sesuai persangkaan hambaku tentang diriku” (Muttafaq ‘Alaihi)

Berdasarkan hadis qudsi di atas, daripada kita sibuk berprasangaka buruk tentang hari Rabu di akhir bulan Safar bahwa hari tersebut adalah hari sial, lebih baik kita berprasangka baik dengan meyakini bahwa hari tersebut adalah hari yang penuh keberkahan.

Karena Rasulullah SAW menyukai Tafa’ul (mengharap baik) dan tidak menyukai Tathayyur (merasa sial). Hal ini sebagaimana hadis Riwayat Imam Ahmad sebagai berikut:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، قَالَ : كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُحِبُّ الْفَأْلَ الْحَسَنَ ، وَيَكْرَهُ الطِّيَرَةَ

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved