Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar

Menelaah Strategi Tempur Surya Paloh, Rebut PKB dari Pelukan Prabowo, Tak Risau Kehilangan Demokrat

Menelaah strategi tempur Surya Paloh menghadapai Pilpres 2024 setelah menduetkan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Anies-Cak Imin).

Editor: Rahmat Aizullah
Tribunnews.com
Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh 

“Kita ingat dalam beberapa bulan belakangan, Partai Demokrat seperti duri dalam daging di koalisi pendukung Anies, memaksa mendeklarasikan cawapres secepatnya," kata dia.

Hendra mengungkapkan, bila mengingat Pilpres 2019 lalu, Partai Demokrat juga seperti menjegal dari dalam koalisi pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

"Saat mereka (Demokrat) secara terbuka menyerang koalisinya sendiri setelah melaksanakan semacam istighosah di Gelora Bung Karno," kata Hendra.

Hendra menyebut, Surya Paloh tampak berjibaku menambah partai pendukung bagi Anies Baswedan seperti mencoba menarik Golkar dan PKB.

Sementara Partai Demokrat justru hanya berkutat pada memastikan Anies Baswedan akan memilih AHY sebagai cawapres.

Lagi pula, menurut Hendra, Partai Demokrat terlalu bawa perasaan (baper) dalam menanggapi masuknya PKB dan Cak Imin ke dalam koalisi.

"Dari fakta-fakta yang diakui semua pihak, nyatanya, Anies Baswedan memang diberi kewenangan semua anggota koalisi untuk memilih cawapresnya sendiri," katanya.

Hendra juga melihat kecerdikan Anies yang segera mengirim Sudirman Said untuk memberitahu perkembangan terakhir.

"Jadi tidak ada pelanggaran kepatutan maupun moral dalam kasus ini,” imbuh Hendra.

Hendra menambahkan, satu-satunya yang mungkin bisa dianggap penghianatan oleh Demokrat mungkin adalah Anies telah menunjuk AHY sebagai cawapres dan kemudian membatalkan.

Namun, sambungnya, hal itu pun tidak seharusnya ditanggapi secara baper oleh Partai Demokrat.

"Karena kita ingat pada Pilpres 2019, Mahfud MD telah ditunjuk sebagai cawapres dan bahkan telah mempersiapkan baju untuk deklarasi, lalu kemudian batal pada detik-detik terakhir," ingat Hendra.

Khusus AHY, kata Hendra, elektabilitas dia memang tidak akan bisa mendongkrak Anies Baswedan.

"Pada Pilgub DKI Jakarta saja AHY kalah telak, bagaimana tingkat nasional.

Jadi hengkangnya gerbong AHY sepertinya hal positif bagi Anies, setidaknya menghilangkan benalu dan duri dalam daging,” katanya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved