Siswa SPN Polda Lampung Meninggal

3 Minggu Jadi Bintara Polri, Keluarga Curiga Advent Siswa SPN Lampung Meninggal Diduga Dianiaya

Siswa SPN Polda Lampung yang meninggal dunia baru 3 minggu masuk pendidikan Bintara Polri. Keluarga merasa ada kejanggalan dan menduga alami kekerasan

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
Youtube Harian Kompas
(Kiri) Ifon, Ayahanda Advent, Siswa SPN Polda Lampung yang meninggal dunia baru 3 minggu masuk pendidikan Bintara Polri. Keluarga merasa ada kejanggalan dan menduga alami kekerasan 

TRIBUNSUMSEL.COM- Advent Pratama Telaumbauna, siswa SPN (Sekolah Polisi Negara) Kemiling Polda Lampung meninggal dunia disebut akibat kelelahan saat apel.

Penyebab kematian Advent Pratama itu tak langsung dipercaya pihak keluarga setelah ditemukan luka tak wajar di tubuh sang anak.

Diketahui, Advent Pratama Telaumbauna baru masuk pendidikan selama 2 minggu sebagai Bintara Polri Kemiling Polda Lampung.

Setelah dilakukan autopsi di RS Adam Malik Medan, ditemukan luka-luka tidak wajar di sekujur tubuh korban seperti luka sayatan di bagian jari tangan kanannya, bahkan sejumlah luka lebam di bagian tubuhnya.

Baca juga: Sosok Siswa SPN Polda Lampung Meninggal Disebut Akibat Kelelahan, Keluarga Temukan Luka Tak Wajar

Kronologi Meninggalnya Advent Pratama Telaumbauna, siswa SPN (Sekolah Polisi Negara) Kemiling Polda Lampung menimbulkan kejanggalan bagi keluarga.
Kronologi Meninggalnya Advent Pratama Telaumbauna, siswa SPN (Sekolah Polisi Negara) Kemiling Polda Lampung menimbulkan kejanggalan bagi keluarga. (FACEBOOK/Mutiara J Waruwu)

Foto sejumlah luka di bagian tubuh Advent Pratama itu kini beredar di media sosial.

Foto-foto tersebut tersebar usai diposting oleh akun Facebook Mutiara J Waruwu, Sabtu (19/8/2023).

Dalam unggahan di Facebooknya itu, Mutiara menyebut siswa SPN Polda Lampung yang meninggal dunia itu adalah adiknya, yang baru 3 minggu masuk pendidikan Bintara Polri.

Pihak keluarga merasa ada kejanggalan dengan kematian korban lantaran diduga mengalami kekerasan setelah ditemukan bekas luka di tubuhnya.

Mutiara meminta agar kasus kematian adiknya yang tidak wajar tersebut segera diusut tuntas.

"Bantu viralkan, Baru 3 minggu masuk pendidikan Bintara Polri di POLDA Lampung, adk saya meninggal tidak wajar Dengan luka robek dan lebam di sekujur tubuh," tulis Mutiara J Waruwu.

"Patut diduga meninggal akibat kekerasan dan Mohon bantuan teman2 utk mem viralkan kejadian ini, ini sgt kejam tak berperilaku kemanusian, Semoga terungkap dengan terang-benderang!," sambungnya.

Baca juga: Kronologi Siswa SPN Polda Lampung Meninggal, Keluarga Temukan Luka Lebam, Polisi Bentuk Tim Khusus

Meninggalnya Advent Pratama ini justru menimbulkan kecirugaan dari keluarganya yang menganggap tidak masuk akal.

Pasalnya, Ayahanda Advent, Ifon mengatakan, jika putranya tidak ada riwayat penyakit apapun yang diderita.

Namun, pihak kepolisian menyebut penyebab kematiannya disebabkan karena kelelahan.

Sebelumnya, Kepala Bidang (Kabid) Humas Kepolisian Daerah (Polda) Lampung mengatakan bahwa Advent Pratama Telaumbanua meninggal setelah terjatuh saat apel siang, Selasa (15/8/2023).

Teman sekelas dan pengasuh yang menyaksikan insiden tersebut saat itu langsung memberikan pertolongan dan memanggil petugas medis.

Pada awalnya, Advent Pratama sadar kembali, namun kesehatannya semakin memburuk dan ia kembali pingsan, akhirnya harus dilarikan ke rumah sakit.

Sosok Advent Pratama siswa SPN (Sekolah Polisi Negara) Kemiling Polda Lampung meninggal dunia diduga setelah terjatuh  kelelahan usai latihan fisik
Sosok Advent Pratama siswa SPN (Sekolah Polisi Negara) Kemiling Polda Lampung meninggal dunia diduga setelah terjatuh kelelahan usai latihan fisik (FACEBOOK/Mutiara J Waruwu)

Dokter di UGD kemudian melakukan tindakan gawat darurat, namun pada pukul 14.45 WIB, Advent Pratama dinyatakan meninggal.

Jenazah siswa bintara Sekolah Polisi Negara Polda Lampung, Advent Pratama Telaumbanua itu telah dibawa ke rumah duka di Desa Taluzusua, Kecamatan Siduari, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara.

Keluarga awalnya mendapat informasi bahwa Advent meninggal karena sakit, dan inilah alasannya keluarga menerima kenyataan tersebut tanpa melakukan autopsi pada jenazahnya.

Pada tanggal 16 Agustus 2023 lalu, jenazah dikirim ke Sumatera Utara.

Namun, pandangan keluarga berubah setelah melihat kondisi jenazah Advent.

Mereka menemukan luka-luka yang mencurigakan di dahi, dagu, dan bibir Advent, serta perut bagian atas yang terlihat membusung.

Karena itu, keluarga memutuskan untuk melakukan autopsi di Rumah Sakit Adam Malik, Medan.

Awalnya, mereka ditawarkan untuk melakukan autopsi di Rumah Sakit Bhayangkara, tetapi keluarga menolak karena khawatir kurang netral.

Dugaan adanya tindak kekerasan diperkuat oleh informasi dari teman Advent yang mengindikasikan bahwa penyiksaan telah dilakukan oleh lebih dari satu orang.

Kapolda Lampung Bentuk Tim Khusus

Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika membentuk tim khusus untuk mencari titik terang peristiwa meninggalnya siswa di SPN Kemiling, Polda Lampung.

"Tim khusus akan bertugas untuk melakukan penyelidikan secara mendalam tentang terjadinya peristiwa tersebut dan kegiatan ini akan dilakukan secara transparan," ujar Kepala Polda Lampung Irjen Pol Helmy Santika, Senin (21/8/2023).

"Apapun hasilnya akan disampaikan ke publik," sambung kapolda.

Atas kejadian tersebut Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika membentuk tim guna mengusut tuntas atas peristiwa meninggalnya siswa SPN.

Kapolda menunjuk Wakapolda Lampung Brigjen Pol Umar Effendi selaku ketua tim dengan beranggotakan Irwasda, Direskrimum, Karo SDM, Kabid Propam dan Kabid Dokkes.

Baca berita lainnya di google news

Diolah dari artikel di TribunLampung.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved