Kebakaran Rumah Calon Pengantin
Kisah Pilu Calon Pengantin di Palembang, Seserahan Hangus Saat Rumah Kebakaran Jelang 1 Bulan Nikah
Kisah Pilu Calon Pengantin di Palembang, Seserahan Hangus Imbas Rumah Kebakaran Jelang 1 Bulan Nikah
Penulis: Hartati | Editor: Shinta Dwi Anggraini
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kebakaran yang terjadi di jalan Yayasan 1 Kelurahan Sei Buah Kecamatan Ilir Timur II, Palembang Selasa (15/8/2023) kemarin menyisakan duka bagi Nasib dan keluarganya.
Bukan cuma harta benda saja yang hangus terbakar, tapi juga barang-barang yang dijadikan serah-serahan putra sulung Nasib yakni Dimas yang akan menikah dengan kekasihnya bulan depan juga ludes terbakar.
Nasib kini pasrah dan tidak bisa berbuat banyak karena tidak ada satupun barang yang berhasil diselamatkan.
"Cuma baju di badan saja yang masih tersisa tidak ada harta benda yang selamat," ujarnya ditemui di posko kebakaran, Rabu (16/8/2023).
Baca juga: Viral Curhat Seorang Ibu, Bayinya Kritis Diduga karena Kelalaian Suster di RS, Keluarkan Darah

Padahal rencananya sangat putra sulung bulan depan akan melangsungkan pernikahan dengan sang kekasih.
Bahkan keluarga juga sudah sepakat rembuk berkumpul di rumah untuk mengantar kepergian akad dan resepsi di kediaman mempelai wanita.
Namun karena musibah tersebut, mereka belum memikirkannya lagi dan masih fokus agar bisa segera mendirikan rumah kembali.
Nasib juga sebenarnya disarankan keluarga besarnya untuk pindah ke rumah kerabatnya di kawasan Jalan Sutan Syahir Lorong Anggrek.
Namun karena kaki sang istri luka terkena pecahan kaca sehingga sementara waktu hanya bisa istirahat.
Nasib menceritakan dia baru saja keluar dari rumah kemarin sore dan baru sampai di lokasi tempat mangkal untuk mencari orderan sebagai ojek online dan mendapat kabar rumahnya kebakaran maka langsung pulang.
Tidak ada barang yang bisa diselamatkan karena saat kejadian api langsung berkobar tinggi hingga atap rumah dan menghanguskan rumah panggung kayu itu.
Di rumah juga tidak ada laki-laki hanya ada istrinya, mertuanya dan anak perempuan dan keponakannya yang masih sekolah dasar.
Sementara itu anak laki-lakinya yang lain tidak ada di rumah karena bekerja sehingga tidak bisa menyelamatkan harta benda.
"Saya datang api langsung besar dan kaki istri koyak kena pecahan kaca lemari jadi langsung saya bawa ke rumah sakit Boom Baru jadi tidak ada orang di rumah yang bisa menyelamatkan harta benda," papar Nasib.
Suryani tetangga Nasib mengatakan rumahnya yang persis di sebelah rumah Nasib juga nyaris terbakar karena saat kejadian angin bertiup kencang ke arah rumahnya dan membuat tempat penampungan air (tedmond) miliknya sudah meleleh separuh.
Dia bersyukur rumahnya tidak ikut dilalap si jago merah karena saat kebakaran itu terjadi begitu cepat dan hanya hitungan menit saja api langsung membesar dan menghanguskan semua bagian rumah.
Rumah yang dibuat dari kayu itu langsung berkobar dan api juga menyambar bedeng atau kontrakan tiga pintu di sebelahnya milik haji Ridwan sehingga isi bedeng juga ludes terbakar.
"Panik luar biasa kemarin sampai ember 20 liter itu terasa sangat ringan diangkat untuk menyiram air, padahal kalau kondisi normal itu berat dan susah diangkat. Pokoknya dalam pikiran bagaimana caranya memadamkan api biar tidak menyambar rumah saja tapi tetap saja tidak bisa karena apinya cepat sekali menyebar," cerita Suryani.
Suryani menceritakan api pertama kaki diketahui oleh putri bungsu Nasib yakni Ica yang baru tidur dan langsung melihat api sudah besar di dapur rumah hingga ke atap seng.
Shock bangun tidur karena kesadaran belum sepenuhnya pulih membuat Ica terdiam dan tergagap hany bisa berlari keluar rumah memanggil tetangga tanpa bisa bicara apa yang terjadi.
Begitu tetangga melihat kobaran api, mereka juga sangat terkejut sehingga bahu membahu dengan alat seadanya mencoba memadamkan api dengan ember dan gayung.
Namun sayang tenaga dan alat seadanya yang digunakan kalah cepat dengan kobaran api yang terus membesar.
Kebakaran itu tidak menelan korban jiwa namun menghanguskan satu rumah panggung yang dihuni dua Kepala Keluarga yakni pasangan Lina dan Nasib beserta tiga anaknya dan Ernawati ibunya Lina dengan dua anak yatim yakni keponakan Lina dan Nasib.
Saat dilihat di lokasi kebakaran, rumah panggung itu hanya menyisakan bekas puing rumah berupa kayu yang sudah menghitam jadi arang, seng yang terbakar, bekas pakaian hangus, bekas kasur yang tinggal kawat perbesinya saja juga tabung gas yang meledak sisa kebakaran.
Tetangga juga silih berganti berdatangan melihat lokasi kebakaran untuk melihat langsung peristiwa mencekam kemarin.
Meski bekas kebakaran sudah dipasang garis polisi namun anak-anak bermain di lokasi itu juga keluarga korban terlihat mengais sisa kebakaran dan mencari jika masih ada barang yang masih bisa diselamatkan.
Dugaan Penyebab kebakaran
Kapolsek Ilir Timur II Kompol Fadhilah Ermi mengatakan, api diduga dari api kompor yang mana penghuni rumah meninggalkan kompor selama beberapa menit.
"Erna sedang tidur sementara saksi Lina sedang memasak air, setelah ditinggalkan beberapa menit saksi mengecek kembali ternyata api telah besar menyambar dinding rumah. Lina berlari keluar bersama ibunya, Erna, dalam situasi ini Saksi 1 Lina mengalami luka di tumit kaki sebelah kiri akibat terkena beling atau kaca yang cukup besar sehingga harus dilarikan ke rumah sakit oleh warga, " tutur Fadhilah.
Pihaknya telah memasang garis polisi di lokasi kebakaran, untuk jumlah kerugian korban belum bisa ditaksir. Namun menurut informasi pemilik rumah, ia memiliki simpanan emas sebanyak 10 suku.
"Kerugian materil belum bisa di taksir, menurut info dari tuan rumah terdapat 10 suku emas simpanan ibu Erna di lokasi kebakaran, " tandasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.