Berita Palembang

TPA Sukawinatan Kebakaran, Herman Deru Instruksikan Water Bombing, Kerahkan Damkar

Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Sukawinatan kebakaran sejak beberapa hari terakhir. Gubernur Sumsel Herman Deru instruksikan waterbombing.

Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/RACHMAD KURNIAWAN
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Sukawinatan kebakaran sejak beberapa hari terakhir. Gubernur Sumsel Herman Deru instruksikan waterbombing. Foto diambil Senin (14/8/2023) petang. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Sukawinatan terbakar sejak beberapa hari terakhir.

Untuk itu Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru sudah mengintruksikan dilakukan water bombing.

"Semalam saya sudah turun ke lapangan secara langsung dan saya perintahkan untuk dilakukan water bombing," kata Deru saat diwawancarai di Griya Agung, Selasa (15/8/2023)

Selain water bombing juga dikerahkan damkar provinsi maupun damkar Kota Palembang. Itu perlu dilakukan sekaligus untuk pembahasan terhadap yang tidak kena api.

Seperti diketahui, kebakaran hebat di Tempat Pembuangan Akhir atau TPA Sukawinatan, yang terletak di Jalan Noerdin Panji, Kecamatan Sukarami Paembang sudah terjadi sejak Jumat (11/8/2023) malam.

Baca juga: Siswi SMA Santo Yosef Lahat Meninggal Kejar Jambret Hp, Keluarga Berharap Pelaku Tertangkap

Ketika ditanya apa penyebab terjadinya kebakaran, menurut Deru, namanya tempat sampah, mungkin ada saja botol yang mengandung zat kimia dan kena panas menimbulkan api.

"Belum bisa kita deteksi penyebabnya apa, karena ini kam tempat pembuangan sampah. Tapi kalau ada indikasi kriminal baru Polisi yang turun langsung," ungkapnya

Empat Hari Kebakaran

Viral TPA Sukawinata yang berada di Jalan Noerdin Pandji Kecamatan Sukarami, Palembang sudah empat hari mengalami kebakaran.

Peristiwa ini terjadi sejak Jumat Sore hingga hari Senin (14/8/2023).

Kebakaran yang terjadi di TPA Sukawinatan ini sempat padam pada hari Sabtu, namun api muncul lagi dari bawah tumpukan sampah tak lama berselang.

Pantauan di lokasi, petugas pemadam kebakaran bersama Dinas Lingkungan Hidup kota Palembang berjibaku memadamkan api bersama BPBD Sumsel, BNPB dan Manggala Agni. 

Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup dan Keberhasilan (DLHK) kota Palembang Haris Satria mengatakan,  pihaknya koordinasi dengan pemadam kebakaran bersama BPBD sudah melakukan pemadaman sejak hari Sabtu lalu. 

"Hari ini kami kembali melalukan pemadaman api yang melibatkan manggala agni BNPB pemadaman dilakukan sejak pagi hari. Karena angin kencang sehingga api terus membesar," ujar Haris saat dijumpai. 

Kendala yang dihadapi petugas dalam melakukan pemadaman adalah kekurangan sumber air di lokasi. Akan tetapi banyak bantuan dari pihak lain khususnya manggala agni yang ikut membantu pemadaman api. 

"Kondisi lahan yang terbakar seperti lahan gambut, karena kondisi cuaca yang panas ditambah kondisi tumpukan sampah yang mengandung gas sehingga api cepat membesar," ujarnya. 

Cuaca panas terik yang terjadi beberapa hari belakangan ini membuat api mudah sekali muncul dari tumpukan sampah di TPA, yang notabene-nya memiliki sifat seperti lahan gambut. 

"Kebakaran ini karena cuaca lagi panas ditambah angin begitu kencang sehingga api semakin besar. Kondisi ini seperti lahan gambut, sampah kering yang bertumpuk di dalam mengandung gas sehingga sampah itu memunculkan titik api, " katanya. 

Ia mengakui jika salah satu kesulitannya adalah mendapatkan sumber air tambahan, dan upaya yang dilakukan DLHK untuk mendapatkan sumber air dengan menggali lobang di sungai dangkal yang ada di lokasi dengan menampungnya kedalam tangki. 

"Kami akan terus melakukan pemadaman sampai api benar-benar padam, api ini sudah muncul sejak hari jumat sudah kami padamkan karena titik apinya banyak ditambah cuaca panas sampah yang mengering membuat api hidup dan membesar. Kami terus berkoordinasi dengan pihak pemadaman kebakaran, BPBD dan manggala agni jika memang api masih belum bisa dipadamkan kami akan menggunakan water bombing melakukan pemadaman lewat udara," pungkasnya.

Syamsiah (55) salah satu warga RT 78 yang tinggal tidak jauh dari TPA mengungkapkan jika dengan adanya asap kebakaran sampah sangat menggangu dalam melakukan aktivitas sehari-hari. 

"Lah bertahun-tahun asap ini pasti ada, disini kalau malam agak berkurang dan pintu jendela kami tutup. Tapi kalau sudah pagi sampai siang, asapnya masuk lagi jadi kami menghidupkan kipas angin terus supaya asap keluar dari rumah, " ungkap Syamsiah. 

Ia berharap Pemerintah Kota dapat segera mengatasi kebakaran di TPA agar asap yang ditimbulkan tidak mencelakai warga. 

"Kami minta pemerintah cepat selesaikan kebakaran ini jangan terulang terus, " katanya. 

Baca berita lainnya langsung dari google news

Silakan gabung di Grup WA TribunSumsel

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved