Heboh Bayi Tertukar di Bogor

Keluarga Pasrah Minta Ikhlaskan Bayi Tertukar, Siti Mauliah Ngotot Cari Bayi Minta Segera Tukar

Perjuangan Siti Mauliah mencari keberadaan bayi tertukar hingga kini terus dilakukan.

TribunnewsBogor.com
Keluarga Pasrah Minta Ikhlaskan Bayi Tertukar, Siti Mauliah Ngotot Cari Bayi Minta Segera Tukar 

"Sampai saat ini beliau menyatakan belum bersedia dan belum siap," kata Greg, jubir RS Sentosa.

Baca juga: Siti Mauliah Tak Terima Saat Diminta Saudara Ikhlaskan Bayinya yang Tertukar, Itu Bayi Saya

Alasan Ingin Segera Tukar Bayi

Sebagai ibu Siti mengaku tak bisa mengikhlaskan bayi tersebut.

"Saudara juga bilang udahlah katanya diikhlasin, emang secara lisan ikhlas, tapi batin engga. Tetep kalau malam bertanya-tanya anak saya di mana," ungkapnya.

Kendati demikian, Siti Mauliah sangat berharap anak kandungnya yang tertukar dapat segera kembali kepadanya lagi.

Menurutnya, jika terus merawat anak yang bukan anak kandungnya bayak faktor yang harus dipertimbangkan.

Tak Ikhlaskan Bayi Tertukar

Sementara itu, Siti Mauliah mengaku pihak keluarganya sudah menerima keberadaan sang bayi tertukar di Bogor.

"Kalau keluarga besar mah menerima (keberadaan bayi yang saat ini dirawatnya)," kata Siti.

Meski begitu, sebagai seorang ibu yang memiliki intuisi dengan anak kandung, ia tak merasakan adanya ikatan batin yang terjalin dengan bayinya saat ini.

Walaupun, setiap harinya bayi tersebut dirawatnya seperti anak sendiri.

Setiap harinya, dilubuk hatinya terdalam ia terus mempertanyakan dimana anaknya.

"Saudara juga bilang udahlah katanya diikhlasin, emang secara lisan ikhlas, tapi batin engga. Tetep kalau malam bertanya-tanya anak saya di mana," ungkapnya.

Lebih lanjut, ia pun sangat berharap bayinya yang tertukar dapat segera kembali dalam dekapannya.

Ia mengatakan banyak faktor yang harus dipertimbangkan jika terus menerus merawat bayi yang sudah jelas bukan anak biologisnya berdasarkan hasil tes DNA yang sudah dilakukan.

"Bukannya tega ngelepas anak yang udah dirangkul bertahun-tahun, dari susu juga ibaratnya udah engga itung-itungan, tapi dampak ke depannya, kan bukan kambing yang gede dijual, anak kan puluhan tahun, nanti dikhawatirkan bermasalah terus ke depannya." pungkasnya.

Baca berita lainnya di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved