Heboh Bayi Tertukar di Bogor

Keluarga Pasrah Minta Ikhlaskan Bayi Tertukar, Siti Mauliah Ngotot Cari Bayi Minta Segera Tukar

Perjuangan Siti Mauliah mencari keberadaan bayi tertukar hingga kini terus dilakukan.

TribunnewsBogor.com
Keluarga Pasrah Minta Ikhlaskan Bayi Tertukar, Siti Mauliah Ngotot Cari Bayi Minta Segera Tukar 

TRIBUNSUMSEL.COM - Perjuangan Siti Mauliah mencari keberadaan bayi tertukar hingga kini terus dilakukan.

Seperti diketahui, berita bayi di Bogor yang tertukar menjadi viral di media sosial.

Diketahui, Siti Mauliah melahirkan bayi laki-laki pada 18 Juli 2022 lalu.

Setelah satu tahun merawat bayi tersebut, Siti baru mengetahui bayinya tertukar.

Namun dibalik perjuangan itu pula Siti diminta oleh keluarganya untuk mengikhlaskan bayi tertukar di Bogor.

Hal itu lantaran hingga saat ini, pihak bayi B yang terduga orangtua kandung bayi di Bogor belum bersedia lakukan tes DNA.

Padahal wanita yang informasinya tinggal di wilayah Tonjong, Kecamatan Tajurhalang, Kabupaten Bogor ini merupakan satu-satunya terduga ibu bayi tertukar di Bogor.

Kendati begitu, Siti Mauliah yakin dengan ibu bayi tersebut B dan memperjuangan mencari keberadaan bayi tersebut.

"Pasien terduganya cuma satu, yaitu Nyonya B," ucapnya. Dilansir TribunnewsBogor.com, Senin (14/8/2023).

Siti Mauliah (37) mengingat perjuangannya saat hamil bayinya yang kini tertukar selama setahun. berjuang setengah mati sempat mengalami pendarahan
Siti Mauliah (37) mengingat perjuangannya saat hamil bayinya yang kini tertukar selama setahun. berjuang setengah mati sempat mengalami pendarahan (Tribunnewsbogor.com)

"Yang lain bayi perempuan," sambungnya.

Tak hanya itu, pihak RS Sentosa juga meyakini kalau bayi tertukar di Bogor itu merupakan anak dari Nyonya B.

Baca juga: Pesan Pilu Siti Mauliah Untuk Terduga Orang Tua Bayi Tertukar, Berharap Hatinya Terbuka Mau Tes DNA

Apalagi hal itu diperkuat dengan penelusuran Siti saat bayinya masih berusia 4 bulan.

Bahkan Siti juga sudah berusaha untuk membujuk ibu bayi B soal anak tertukar di Bogor.

Namun dari pihak ibu bayi B rupanya seperti tak ingin membantu mencari keberadaan anaknya.

Siti Mauliah Tak Ikhlaskan Bayinya Tertukar, Ingin Rawat Anak Kandung Sendiri
Siti Mauliah Tak Ikhlaskan Bayinya Tertukar, Ingin Rawat Anak Kandung Sendiri (TribunnewsBogor.com)

Sementara pihak RS Sentosa pula sudah berusaha membujuk ibu bayi B agar mau melakukan tes DNA.

"Sampai saat ini beliau menyatakan belum bersedia dan belum siap," kata Greg, jubir RS Sentosa.

Baca juga: Siti Mauliah Tak Terima Saat Diminta Saudara Ikhlaskan Bayinya yang Tertukar, Itu Bayi Saya

Alasan Ingin Segera Tukar Bayi

Sebagai ibu Siti mengaku tak bisa mengikhlaskan bayi tersebut.

"Saudara juga bilang udahlah katanya diikhlasin, emang secara lisan ikhlas, tapi batin engga. Tetep kalau malam bertanya-tanya anak saya di mana," ungkapnya.

Kendati demikian, Siti Mauliah sangat berharap anak kandungnya yang tertukar dapat segera kembali kepadanya lagi.

Menurutnya, jika terus merawat anak yang bukan anak kandungnya bayak faktor yang harus dipertimbangkan.

Tak Ikhlaskan Bayi Tertukar

Sementara itu, Siti Mauliah mengaku pihak keluarganya sudah menerima keberadaan sang bayi tertukar di Bogor.

"Kalau keluarga besar mah menerima (keberadaan bayi yang saat ini dirawatnya)," kata Siti.

Meski begitu, sebagai seorang ibu yang memiliki intuisi dengan anak kandung, ia tak merasakan adanya ikatan batin yang terjalin dengan bayinya saat ini.

Walaupun, setiap harinya bayi tersebut dirawatnya seperti anak sendiri.

Setiap harinya, dilubuk hatinya terdalam ia terus mempertanyakan dimana anaknya.

"Saudara juga bilang udahlah katanya diikhlasin, emang secara lisan ikhlas, tapi batin engga. Tetep kalau malam bertanya-tanya anak saya di mana," ungkapnya.

Lebih lanjut, ia pun sangat berharap bayinya yang tertukar dapat segera kembali dalam dekapannya.

Ia mengatakan banyak faktor yang harus dipertimbangkan jika terus menerus merawat bayi yang sudah jelas bukan anak biologisnya berdasarkan hasil tes DNA yang sudah dilakukan.

"Bukannya tega ngelepas anak yang udah dirangkul bertahun-tahun, dari susu juga ibaratnya udah engga itung-itungan, tapi dampak ke depannya, kan bukan kambing yang gede dijual, anak kan puluhan tahun, nanti dikhawatirkan bermasalah terus ke depannya." pungkasnya.

Baca berita lainnya di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved