Kotak Konser di RSUD Bangil
Klarifikasi Kotak Band Heboh Konser di RSUD Bangil Minta Maaf, Sebut Ikuti Pihak Penyelenggara
Kotak band akhirnya buka suara terkait heboh konser yang diadakan di RSUD Bangil.
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM - Kotak band akhirnya buka suara terkait heboh konser yang diadakan di RSUD Bangil.
Seperti diketahui, RSUD Bangil menggelar tasyakuran untuk menandai peresmian gedung rawat jalan dan juga launching logo baru, Rabu (2/8/2023) malam.
Acara itu digelar di halaman RSUD Bangil. Sejumlah pejabat pun tampak hadir dalam acara ini.
Termasuk, Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf. Namun sayangnya, acara ini digelar tidak cukup sederhana.
Grup band papan atas dari Jakarta, yakni Kotak didatangkan secara khusus untuk memeriahkan acara ini.
Kendati begitu, konser tersebut sontak tuai kritikan pedas dari sejumlah kalangan lantaran pemilihan halaman RSUD Bangil sebagai tempat peresmian dan launching itu dianggap tidak etis.
Menanggapi hal itu, band kotak akhirnya memberikan klarifikasi.
Melalui Instagram, band kota menjelaskan kronologi konser yang dihadirkannya tersebut.

Kotak band menyampaikan permohonan maaf serta turut prihati atas konser tersebut.
"Bismillahirrahmanirrahim, Assalamualaikum...
Dari hati yang terdalam kami seluruh team dan management Kotak meminta maaf serta turut prihatin atas event yang berlangsung semalam. Ijinkan kami menjelaskan kronologinya," tulisnya.
Adapun kronologi awalnya, grup band kotak mendapatkan job manggung di daerah Bangil dengan acara peresmian gedung.
Namun, saat itu band kotak tidak mengetahui lokasi tempat konser yang berada di lingkungan RSUD Bangil.
"Kami mendapatkan pekerjaan untuk manggung di daerah Bangil Pasuruan, yang kami dengar awalnya adalah peresmian gedung baru rumah sakit," sambungnya

Mereka mengetahui setelah sampai di tempat lokasi. Bahkan mereka cukup terkejut dan meragukan karena melihat lokasi manggung yang berada di lingkuhan RSUD tersebut
"Setelah mendarat di Surabaya untuk melanjutkan perjalanan darat ke Pasuruan, pihak EO menjelaskan bahwa venue lokasi ada di depan RSUD tepatnya di halaman parkir. Sontak kami kaget dan tentu sangat meragukan," sambungnya.
Namun pihak penyelenggara saat itu menjamin bahwa acara akan aman dan kondusif karena pasein terkondisi telah dipindah ke gedung lain.
"Namun pihak penyelanggara menjamin bahwa segalanya sangat aman serta kondusif karena pasien terkondisi telah dipindah di gedung yang lain," jelasnya.

Tak hanya itu saja, dijelaskan kotak band pula sebelum tampil mereka kembali meyakinkan kepada penyelenggara bahwa pasien sudah diamankan digedung lain yang kedap suara sehingga tidak menganggu.
"Tidak berhenti disitu, team kami berinisiatif kroscek kembali di lapangan. Saat kursi kursi VIP dari jajaran pemerintah sudah terpasang kami masih bertanya tanya, pihak penyelenggarapun sekali lagi menjamin bahwa pasien sudah aman dipindah di gedung lain yg kedap suara," bebernya.
Namun hal itu tampaknya diyakinkan oleh pihak penyelenggara bahwa semua akan aman dan kondusif.
Kendati begitu, mereka cukup lega dan berusaha profesional tampil dengan memenuhi kontrak.
"Berulang kali kami kroscek dan menanyakan, pihak penyelanggara menjamin seutuhnya. Mendengar kalimat itu dari penyelanggara, kami cukup lega dan berusaha seprofesional mungkin memenuhi kontrak untuk manggung,
Inisiatif kami, kami meminta untuk sound system diturunkan volumenya dan agar tidak dimaksimalkan sesuai dengan kapasitas yang telah disediakan," jelasnya.
Namun, saat tampil team kotak melaporkan bahwa situasi justru kurang nyaman sehingga langsung memotong set songlist.
"Begitu perform, terpantau team kami di lapangan melaporkan ternyata situasi justru kurang nyaman. Kami langsung memotong set songlist dan rembugan di panggung. Lagu Beraksi pun kami putuskan tidak kami bawakan," sambungnya.
Lebih lanjut, pihak kotak band mengatakan bahwa mereka hanya menjalankan sebagai penghibur.
Namun pemilihan tempat itu diluar kuasa mereka.
"Upaya demi upaya sudah kita jalankan sebaik mungkin tapi tetap kami adalah penghibur dan bintang tamu, pemilihan venue lokasi dll itu di luar kuasa kami, itu wewenang tuan rumah. Tapi kami seprofesional mungkin harus tetap memenuhi kontrak manggung agar tidak terjadi wanprestasi," bebernya.
Kendati demikian, atas kejadian ini grup kotak band menyampaikan permohonan maaf dan murni atas pertimbangan kemanusiaan.
"Jadi permohonan maaf ini lahir dari niat murni kita atas pertimbangan kemanusiaan. Jika ada pihak pihak yg kurang nyaman dan tidak berkenan kami mohon maaf yg sebesar-besarnya, meskipun sekali lagi itu bukan tanggung jawab kami, tapi atas dasar rasa empati yg tinggi kami seluruh team Kotak memohon maaf," tutupnya.
Viral
Sebuah video yang memperlihatkan adanya sebuah konser yang digelar malam hari di RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan, viral di media sosial.
Video tersebut satu di antaranya diunggah oleh akun sosial media Tiktok @Bangilterkini dengan tulisan Konser di "RSUD Bangil Gak Bahaya Ta", dengan durasi video 01:16 detik.
Diketahui dalam acara ini Kotak Band tampil di lokasi tersebut.
Hal itulah yang membuat RSUD Bangil termasuk Pemerintah Kabupaten Pasuruan mendapatkan banyak kritikan pedas dari sejumlah kalangan.
Pemilihan halaman RSUD Bangil sebagai tempat peresmian dan launching itu dianggap tidak etis. Apalagi, panggung mewah lengkap dengan lighting, dan sound system.
Kondisi itu memang sudah menjadi standar konser sebuah grup band musik. Karenanya, acara itu banjir komentar. Banyak yang kecewa dengan hal tersebut.
Lujeng Sudarto, Direktur Pusat Studi dan Advokasi Kebijakan menyebut, itu sangat tidak etis dan tidak punya sense of crisis.
"Masa iya rumah sakit dipake konser musik. Nalarnya dipakai. Rumah sakit tempatnya orang istirahat untuk penyembuhan bukan untuk konser musik," urainya.
Dia menyebut, Bupati seharusnya mengurang segala macam pencitraan yang tidak produktif bagi pelayanan publik sehingga terkesan tidak punya sense of crisis.
“Tindakan pemimpin publik itu minimal harus memenuhi dua kriteria: etis dan logis. Kasus konser musik di rumah sakit, tidak memenuhi dua kriteria tersebut,” paparnya.
Ketua PPP Kabupaten Pasuruan Gus Habibullah mengaku prihatin dan kecewa dengan apa yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Pasuruan.
"Ya Allaah,Sepertinya sudah pada mati rasa.. Bubarkan mas," tulis Gus Habibullah saat menanggapi video konser itu yang viral di beberapa grup whatsapp.
Baca berita lainnya di Google News
Tribunsumsel.com
Kotak Konser di RSUD Bangil
Klarifikasi Kotak Band Heboh Konser di RSUD Bangil
Kotak
Kerajinan Sulam Angkinan di Kampung Sunan, Pertahankan 15 Motif dan Tradisi Pakaian Adat Palembang |
![]() |
---|
Bak Mandi Ikut Diangkut, Penjarah Isi Rumah Ahmad Sahroni Diduga Bukan Warga Sekitar Kebon Bawang |
![]() |
---|
Polres Pagar Alam Bekuk Bandar Narkoba Amankan 20 Gram Sabu dan Ekstasi di Pondok Persawahan |
![]() |
---|
Kronologi Lengkap Rumah Ahmad Sahroni Digeruduk Massa, Barang Dijarah Hingga Ada yang Berenang |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Buku Sejarah Kelas 12 Halaman 62 - 65 Kurikulum Merdeka, 5 Soal Asesmen Bab 1 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.