Berita Ganjar Pranowo

Yonata Jadikan Maskot Tour de Borobudur XXIII Dalam Bentuk Diorama

Coka Iba merupakan sebuah ritual religi yang kerap dilakukan masyarakat Kabupaten Weda, Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara.

Editor: Sri Hidayatun
dokumentasi Ganjar
Eduard Chris Yonata coba menerjemahkan tema Tour de Borobudur XXIII ‘Unity in Diversity’ dalam bentuk diorama. 

Bahkan di ikon Ondel-ondel, Ganjar menjadi boneka  khas Betawi tersebut.

“Ini menggambarkan jika Pak Ganjar sangat dekat dengan masyarakat dan peduli dengan budaya,” tuturnya.

Diorama 3 Dimensi

Tak sekadar gambar, maskot Tour de Borobudur XXIII diwujudkan dalam bentuk diorama 3 dimensi.

Delapan ikon tersebut direalisasikan dengan bahan dasar epoxy clay.

Yonata sengaja memilih bahan epoxy clay karena sifatnya yang kokoh ketika benar-benar kering. Nyaris seperti plastik, tapi keras.

Sayang, membangun diorama dari epoxy clay terbilang rumit. Hingga Yonata harus melibatkan lima orang untuk membuatnya.

Salah satunya seniman clay asal Surabaya, Perta Dewi Handayani.

Sementara yang lainnya adalah siswa SMP Kristen Tritunggal Semarang. Joany Lidya Putri Samosir, Maisa Devina Nugroho, Fellicia Chelsea Ardian, dan Gracelyn Christy Prayitno

Meski digarap enam orang, itu pun memakan waktu dua bulan hingga proyek diorama maskot Tour de Borobudur XXIII dinyatakan finsih.

Yonata mengaku, pembuatan diorama ini sudah dikebut, sampai rela dikerjakan hingga dini hari.

Tak heran jika Yonata memakan waktu dan tenaga ekstra. Sebab, maskot yang dibuatnya terbilang sangat detil.

Berukuran sekira 8-9 centimeter, ikon ini juga disiram warna-warni yang sangat teliti. Pewarnaannya pun butuh tiga tahap agar terlihat realistis.

“Memang perjuangannya ekstra. Sebenarnya ada bahan lain yang lebih mudah dibentuk. Tapi nanti tidak awet. Jadi agak rumit sedikit tidak apa-apa karena nantinya ini akan jadi piala bagi para pemenang Tour de Borobudur di setiap kategori,” jelasnya.

Lebih lanjut, Yonata berharap peserta, masyarakat, bahkan pemerintah bisa mengartikan pesan yang ada di dalam maskot Tour de Borobudur XXIII ini.

“Salah satunya, saya berharap pemerintah sadar, ada ikon budaya di wilayah Indonesia Timur yang sangat bagus, tapi jarang diekspos. Apalagi dikembangkan menjadi atraksi seni. Semoga ini benar-benar bisa mewujudkan unity in diversity di Indonesia,” harapnya.

Baca berita menarik lainnya di google news

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved