Pengantin Baru Hilang di Banyuasin

Harap Menantu Bisa Bantu Ekonomi, Ibu Pengantin Baru Hilang di Banyuasin Kini Menyesal Nikahkan Anak

Cik Imah (53) ibu kandung Vera (27) Pengantin Baru Hilang di Banyusian, Sumsel kini mengaku menyesal menikahkan anaknya.

|
Penulis: Fransiska Kristela | Editor: Shinta Dwi Anggraini
SRIPOKU/OKI PRAMADANI/Dok. Pribadi
Cik Imah (kiri) ibu kandung Vera (tengah) pengantin hilang di Sumsel, kini mengaku menyesal menikahkan anaknya dengan Sutanto (kanan) juragan bebek asal Kabupaten OKU Timur, Sumsel. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -- Cik Imah (53) ibu kandung Vera (27) Pengantin Baru Hilang di Banyusian, Sumsel kini mengaku menyesal menikahkan anaknya.

Sebelumnya Vera Pengantin Baru Hilang di Banyusian setelah 10 hari menikah dengan Sutanto (46) juragan bebek asal Kabupaten OKU Timur, Sumsel. 

Blak-blakan, Cik Imah mengaku awalnya dia memberi restu kepada Vera untuk menikah dengan pria yang usainya terpaut 19 tahun karena berharap menantunya tersebut bisa membantu perekonomian keluarga.

Sebab suaminya sehari-hari bekerja sebagai tukangan bangunan.

Namun nyatanya, harapan itu tak sesuai dengan kondisi yang terjadi.

Cek Imah mengatakan, Sutanto menantunya kerap bersikap tak sopan kepada mereka yang merupakan mertuanya.

"Dengan kami saja berani dia mulutnya, apalagi ke anak saya. Anak saya pasti ditekan terus di sana itu, bisa mati anak saya bahkan pas ke sini dia bawa koper, itu kopernya ngga boleh dilangkahi, dan itupun kami juga takut," kata Cik Imah saat ditemui di kediamannya di Desa Merah Mata, Kabupaten Banyuasin, Sumsel, Rabu (19/7/2023).

Baca juga: Suami Kasar & Pelit, Ibu Ungkap Alasan Vera Pengantin Baru di Banyuasin Hilang 10 Hari Setelah Nikah

Vera, pengantin Baru Hilang di Banyuasin, Sumsel 10 hari setelah menikah
Vera, pengantin Baru Hilang di Banyuasin, Sumsel 10 hari setelah menikah (Dok. Pribadi/Sripoku/OKI PRAMADANI)

Diceritakan Cik Imah antara Vera dan Sutanto bisa saling mengenal karena perantara keluarga. 

Keluarga Vera ada yang tinggal di satu kawasan tempat tinggal Sutanto di Desa Srimulyo, Kecamatan Madang Suku II, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.

Melihat latar belakang Sutanto yang seorang juragan bebek membuat keluarga Vera setuju dengan hubungan serius keduanya.

"Mikirnya Vera itu jika serius dengan dia, orang tua bisa terbantu, eh ngga taunya pelit makanya anak saya berlari," ujarnya.

Diantara sikap susanto yang menurut Cik Imah berlebihan adalah pelit.

Susanto pernah sampai sangat sibuk mencari uang di kantong celananya yang saat itu sedang dicuci dalam mesin cuci.

"Anak saya itu takut dengan karakternya dia, dan kami baru tahu itu pas sudah menikah. Sebelumnya kami sama sekali tidak tahu soal itu karena jarang ngobrol," ceritanya.

Melihat anaknya yang ternyata tidak bahagia setelah menikah dengan juragan bebek, tiap hari Cik Imah sebagai ibu kandung mengaku sering sekali menangis meratapi rumah tangga anaknya ini.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved