Pengantin Baru Hilang di Banyuasin

Suami Kasar & Pelit, Ibu Ungkap Alasan Vera Pengantin Baru di Banyuasin Hilang 10 Hari Setelah Nikah

Suami Kasar & Pelit, Ibu Ungkap Alasan Vera Pengantin Baru di Banyuasin Hilang 10 Hari Setelah Nikah

SRIPOKU/OKI PRAMADANI/Dok. Pribadi
Cik Imah (kiri) mengungkap dugaan penyebab anaknya Vera (27) hilang dari rumah padahal baru 10 hari menikah. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Cik Imah (53) ibu Vera (27) Pengantin Baru Hilang di Banyuasin, Sumsel angkat bicara terkait menghilangnya sang anak.

Diketahui, Vera Pengantin Baru Hilang di Banyuasin hanya berjarak 10 hari setelah menikah dengan Sutanto (46) juragan bebek di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (OKUT), Sumsel. 

Meski mengaku tak tahu kemana perginya Vera, namun Cik Imah menyebut ada alasan kuat anaknya tersebut menghilang.

"Dia memperlakukan Vera dengan dengan cara yang tidak dewasa karena cendrung memperlakukan dengan keras," ungkap Cik Imah saat ditemui di rumahnya di Desa Merah Mata, Kabupaten Banyuasin, Rabu (19/7/2023).

Baca juga: Tabiat Vera Pengantin Hilang di Banyuasin Setelah 10 Hari Nikah Terungkap, Suami Diminta Hati-hati

Menurut Cik Imah, di usia pernikahan yang baru hitungan hari, Sutanto suami Vera sudah menunjukkan sikap tak elok.

Dikarenakan selalu tertekan menghadapi sikap Sutanto, Vera selalu merasa tenang saat tinggal di rumah Sutanto.

"Satu kata yang keluar dari mulut Vera, lima kata yang keluar dari mulut Sutanto," tutur Cik Imah mengibaratkan apa yang dialami ankanya.

Selain bersikap tidak elok, kata Cik Imah, Sutanto dianggap cukup pelit atau perhitungan dengan uang.

Saat Sutanto mengaku akan pulang ke Dusun saja dia meminta uang satu juta yang diberikan ke anaknya Vera.

"Dia bilang mana Vera uang aku mau pulang. Gaya bicaranya sangat kasar dengan Vera," terangnya.

Vera pun memberikan hampir seluruh uang tersebut ke Sutanto.

"Nah ini uangnya kata Vera, idak aku pakek beli apapun. Saat itu Sutanto juga tidak berinisiatif meninggali anak uang," terang dia.

Padahal secara finansial Sutanto cukup mapan karena mempunyai usaha bebek dan sawah.

Saat melangsungkan pernikahan saja, kata dia, Sutanto selalu menyalahkan anaknya ketika ada kekurangan atau yang tidak sesuai.

"Saya dapat cerita dari keluarga saya di dusun bahwa anak saya saat pesta pernikahan sering dimarah-marah," ujar dia.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved